Monday, December 24, 2007

FOKUS PASAR

Pertumbuhan Inggris 2008 Akan Pelan, BoE Akan Cut Rates

Pertumbuhan ekonomi UK akan melambat bahkan hingga tahun depan dibanding perkiraan sebulan lalu terkait melempemnya pasar perumahan dan pergulatan konsumen dengan hutang, menggiring pada dua pemangkasan suku bunga lagi dari Bank of England, menurut jajak Reuters. Jajak bulanan dari 49 ekonom, yang diambil 12-18 Desember, memaparkan pertumbuhan ekonomi akan melambat menjadi 1.9 persen di tahun 2008, dari 3.1 persen di tahun 2007, namun kembali terangkat di tahun 2009 menjadi 2.2 persen. Ini merupakan empat bulan berturut-turut ketika perkiraan pertumbuhan telah direvisi turun. Satu bulan lalu, ekonom telah memperkirakan pertumbuhan 2008 sebesar 2.0 persen, di Oktober 2.1 persen, di September 2.3 persen dan di bulan Agustus 2.4 persen.

Di tahun 2008 inflasi diperkirakan pada 2.1 persen, diatas target BoE 2.0 persen sebelum akhirnya turun menjadi 2.0 persen di 2009, sehingga membatasi ruang untuk potong bunga, menurut jajak. "Tekanan inflasi kemungkinan akan mencegah MPC dari pemangkasan bunga secara agresif ke dalam wilayah akomodatif mendatang," ujar Alan Castle, ekonom Inggris pada Lehman Brothers, yang memperkirakan dua pemotongan 25 basis poin lagi di mid-2008. Masalah bagi pembuat kebijakan UK, setidaknya di jangka pendek, adalah inflasi. Pertumbhan sektor service Inggris melambat ke level rendah empat tahun di Nop. namun tekanan harga meningkat, menurut survei.

AS Tidak Akan Mengalami Resesi – Cohen, Analis Goldman

Kepala strategi investasi di Goldman Sachs mengatakan ekonomi AS kemungkinan tidak mengarah ke resesi. "Ini tidak berarti probabilitas resesi nol persen. Kami hanya berpikir bahwa melambatnya ekonomi lebih mungkin dibandingkan resesi," kata Cohen kepada surat kabar Sueddeutsche Zeitung Jerman. "The Fed telah menunjukkan bahwa mereka memberi perhatian pada hal ini dan mereka ingin mendorong tingkat kepercayaan konsumen," tuturnya.

Walaupun kondisi konstruksi perumahan AS dan beberapa sektor konsumsi melemah, ini diimbangi oleh tumbuhnya ekspor dan investasi korporat, katanya. Goldman memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS 1.8% tahun depan, lebih lemah dibandingkan prediksi dari institusi lain, menambahkan bahwa bank belum membuat penilaian karena undervalued. Beberapa perusahaan keuangan akan melaporkan pendapatan yang buruk selama kuartal keempat namun Goldman masih memperkirakan pertumbuhan satu digit selama tahun depan.

“Nilai yang cocok” untuk Indeks Standard & Poors 500, perusahaan top AS selama akhir 2008 adalah 1,675 poin, naik dari kisaran 1,460 saat ini, kata Cohen. Indeks Dow Jones akan berada di kisaran 14,750 akhir tahun depan dibandingkan dengan hanya beada di atas 13,000, menurut estimasinya. Cohen mengatakan bahwa trend inflasi AS masih akan moderat. "Benar bahwa pekan lalu investor bingung terhadap komunikasi the Fed namun anda perlu melihat jangka panjang," tuturnya. "Saya sangat optimis: ketika kita berada di 2008 semua orang akan melihat bank sentral akan melakukan langkah yang benar." 1

Kondisi Gain Bukan Teknikal Rebound, Pemain Pasar Mengambil Liburan

Saham Jepang naik karena investor mendorong TDK Corp dan saham teknologi yang terpukul mengikuti gain yang ada di AS. Hitachi Ltd menanjak setelah harian bisnis Nikkei mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk menjual saham minoritas pada bisnis hard disk pada pemodal investasi AS Silver Lake. Saham pembuat baja termasuk Nippon Steel Corp juga naik terkait solidnya perkiraan hasil produksi, mengurangi penurunan akibat saham perbankan.

Akan tetapi, pemain pasar mengatakan bahwa gain bukan karena suatu teknikal rebound, dan pasar sebagian besar dipengaruhi oleh indeks futures dengan banyak pemain mengambil liburan dan berhati-hati menjelang liburan tiga hari. Pasar akan tutup hari Senin untuk liburan nasional. "Saya kira saham teknologi banyak sekali dipengaruhi indeks yang diperdagangkan sejak memberikan pengaruh besar pada Nikkei average," kata Masayuki Otani, kepala analis di Maruwa Securities.

Pasar terus gain di sesi sore setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Merrill Lynch kemungki- nan mendapat kucuran modal $5 miliar dari Temasek Holdings perusahaan Singapura, mendorong aksi beli pada indeks futures. Indeks Nikkei ditutup naik 1.5% di 15,257.00. Indeks anjlok 1.7% pekan ini.

Analis – Reli Hari Natal Akhirnya Dimulai

Saham Hong Kong reli terkait stabilnya pasar saham global, mengangkat kepercayaan investor dan fund manager mulai menata portfolio mereka sebelum akhir tahun. Pengembang property lokal mengangkat saham blue chip karena inflasi diperkirakan mendorong permintaan pada real estate. Saham infrastruktur China daratan mendominasi terkait China National Material Co Ltd (Sinoma) pendatang baru, reli hampir 24%, satu poin sehari setelah debut yang menjanjikan.

Sementara itu, kenaikan suku bunga China di hari Kamis merupakan berita bagus bagi investor, karena secara efektif bisa menyingkirkan kondisi mengambang di pasar. "Reli hari Natal benar-benar dimulai," kata John Schofield. "Psikologis pasar akhirnya berubah dan kenaikan suku bunga China adalah berita bagus." "Kita mengalami kondisi buruk selama enam sampai delapan pekan ... Kami melihat masuk akal bergerak lebih tinggi pekan lalu."

Indeks Hang Seng ditutup naik 2.3% atau 609.83 point di 27,626.92, kenaikan sepekan 0.2%. Indeks China Enterprises index dari saham H atau saham China terdaftar di Hong Kong mencetak gain 1.6%, atau 249.03 point, menjadi 15,981.81, naik 0.2% untuk pekan ini.

Pasar Melihat Pemerintah Baru Pro Pasar (Market Friendly)

Saham Seoul naik 1.8%, terkait cepatnya penjualan aset pemerintah dengan adanya pemilu president di Korea Selatan mendorong perusahaan seperti Daewoo Shipbuilding, sementara perbankan reli karena ada harapan soal deregulasi. Bank Seperti Kookmin Bank dan brokerages juga bergerak lebih tinggi terkait tumbuhnya harapan bahwa pemerintahan baru pro pasar akan mengeluarkan suatu peraturaan mengenai pembatasan kepemilikan bank domestik untuk konglomerat dan deregulasi lainnya pada sektor keuangan.

"Investor melihat Lee sebagai orang yang disukai pasar, momentum positif bisa jadi ada di pasar untuk sementara ini," kata Kim Jeong-hwan, analis di Woori Investment & Securities. "Namun sekali lagi situasi pasar kredit global belum akan memperlihatkan perbaikan yang cukup positif setidaknya pada semester pertama tahun depan. Segala sesuatnya masih belum jelas pada saat investor mendapatkan kembali rasa percaya mereka pada saham." Indeks Harga Saham Komposit Korea (KOSPI) ditutup naik 1.84% di 1,878.32 poin. Indeks mencatat penurunan 0.9% pekan ini.

Monday, December 17, 2007

FOKUS PASAR

Dollar Akan Menguat Akibat Tekanan Potong Bunga Memudar

Dollar kemungkinan akan memperluas gain-nya untuk dua pekan mendatang setelah menguatnya data inflasi ternyata menciutkan prospek untuk pemangkasan bunga Federal Reserve selanjutnya dan telah menguatkan gain harian terbesar greenback terhadap euro dalam dua tahun. Dollar juga merangkak ke titik puncak tujuh-minggu di hari Jumat tehadap lima mata uang besar setelah laporan menunjukkan harga kosnumen menguat di laju tercepatnya lebih dari dua tahun, sehinggga akan membatasi prospek the Fed untuk menurunkan bunga. Rendahnya bunga menyusutkan pendapatan A.S yang didenominasi aset-aset.

Pekan lalu, data indeks harga konsumen di hari Jumat disusul pesatnya penjualan ritel A.S dan harga produsen hari Kamis, meneguhkan ekonomi tidak melambat sebanyak yang ditakutkan. "Mungkin ada sejumlah ruang untuk aksi beli dollar selanjutnya antara sekarang dan akhir tahun," ujar Greg Salvaggio, trader valas senior pada Tempus Consulting di Washington, D.C. "Laporan terakhir cukup baik dan kami lihat Fed menyuntikkan likuiditas ke pasar, sehingga ini akan beralih mendu- kung dollar untuk sementara."

Prospek Sektor Keuangan A.S 2008 Negatif Akibat Buruknya Kualitas Aset - Fitch

Lembaga pemeringkat Fitch mengatakan prospek 2008 di sektor keuangan AS seperti perbankan, bank investasi serta perusahaan keuangan konsumen akan negatif, sementara propek rating untuk commercial finance dan manager aset stabil. Prospek menyimpulkan memburuknya kualitas aset dan likuiditas di pasar fix income masih rapuh, ujar beberapa agen pemeringkat international.

Prospek rating negatif berbasis ekspektasi industri keuangan juga akan menghadapi keadaan terburuk untuk masa mendatang terkait kacaunya sektor mortgage yang berpotensi meluas ke aset konsumen dan berhubungan dengan likuiditas sekaligus akses pada factor rating yang cukup krusial. Pihak perbankan dan bank investasi sejauh ini telah membangun likuiditas sampai akhir 2007 meskipun terjadi peningkatan biaya.

Kurva yield masih bergerak turun dan perdagangan sekunder pada produk cash fix income hampir tidak ada. Pemodal masih akan menghadapi tantangan nyata jika pasar sekuritas masih sama dalam peride yang cukup lama. Walaupun kebijakan moneter melonggar, namun potensi intervensi pemerintah juga kemungkina melemahkan dampak dari lambat ekonomi AS, likuiditas secara menyeluruh lebih rendah dan pengetatan kondisi kredit akan terus sampai 2008 membuat performa suram dan berpotensi menghambat prospek pertumbuhan di sektor-sektor lainnya.

Sepekan Saham Asia – Bertambahnya Tekanan Diperkirakan Hingga Akhir-Tahun

Kekhawatiran atas kondisi pasar kredit dan pertumbuhan ekonomi A.S akan menjadi fokus pasar asia minggu ini, namun kondisi window dressing akhir tahun menahan indeks untuk menurun. Mendekati akhir tahun ini, para investor akan memantau perkembangan data ekonomi A.S dan laporan pendapatan perusahaan untuk melihat lebih jauh bagaimana performa ekonomi Negara tersebut, Negara-negara di Asia yang berorientasi ekspor turut terseret resesi.

"Untuk pertengahan awal tahun pertama pergerakan indeks terlihat tidak stabil dan penuh resiko karena kondisi yang saling bertentangan antara kekhawatiran atas resesi di A.S dan kondisi euphoria atas prospek pemangkasan suku bunga dan beberapa hal lain," ujar Shane Oliver, kepala analis AMP Capital Investors di Sydney. Tahun 2008 akan menjadi sebuah tantangan terutama bagi pasar asia.

Di Jepang: Indeks terlihat dalam prospek kenaikan menjelang akhir tahun. Para investor melakukan pembelian saham yang telah dianggap cukup rendah. "tidak banyak berita yang negatif hingga dapat menyeret index untuk turun lebih jauh, dan performa jangka pendek terlihat ada potensi rebound setelah penurunan yang cukup jauh," ujar Shigemi Nonaka, analis dari Polestar Investment Management. Nikkei diperkirakan akan bergerak dalam range antara 15,500 dan 16,500 pekan minggu ini. Target pergerakan index tahun ini diprediksi mencapai target antara 16,500 dan 17,000.

19 Des – Hari pertama pertemuan Bank of Japan dalam menentukan kebijakan moneter

20 Des – Konferensi BOJ yang akan membahas hasil pertemuan selama dua hari

24 Des – Pasar libur, dalam rangka hari Nasional

28 Des – Dirilis data CPI nasional bulan Nop; dan CPI Tokyo bulan Desember

Di Korea: Pergerakan saham Korea kembali akan menjadikan masalah krisis kredit A.S untuk menjadi fokus, namun beberapa sektor seperti konstruksi industri akan kembali melambung dibanding perkiraan banyak kalangan setelah adanya pemilihan pemimpin 19 Des. di Korea Selatan. Sektor krisis subprime asih menjadi perhatian bagi para player dimana hal tersebut selalu menjadi momok yang menyeret jatuhnya index. Namun berakhirnya pemilu bagi para pelaku bisnis memberi suatu kepastian, termasuk pembangunan," ujar Rho Y.S., analis dari Hyundai Securities.

17 Des – Dirilis data sektor penjualan ritel bulan Oktober (2100 GMT, minggu)

19 Des – Pemilihan Umum Presiden, pasar tutup

28 Des – Keluarnya rilisan data industrial output bulan Nop; dan CPI-Desember

Di Hong Kong: Kondisi penuh ketidak pastian bagi para investor dan sektor subprime A.S menjadi soal yang akan terus menghantui pasar, di satu sisi adanya kekhawatiran terhadap ketegangan yang terjadi di Beijing membatasi pergerakan saham China daratan di pasar Hong Kong. "sentimen pasar sedikit terlihat bearish dampak dari subprime terlihat mulai meluas hal tersebut diprediksi berpenga- ruh pada beberapa sektor, termasuk permintaan," ujar Peter Lai, direktur pada DBS Vickers. Indeks Hang Seng diprediksi akan bergerak dalam range 2,000-poin hingga akhir tahun.

17 Des – Debut awal transaksi saham Uni-President China

18 Des – Data Pengangguran statistik bulan Sept-Nop 2007 - Awal transaksi saham Pacific Online

20 Des – Data CPI bulan Nop dirilis

28 Des – Pengumuman data perdagangan Nop 2007.

Di China: Indeks Gabungan Shanghai kemungkinan akan menjadi lambat di pekan-pekan menda- tang akibat kekhawatiran seputar ketatnya kebijakan, namun dapat bangkit oleh besarnya likuiditas dan kuatnya pertumbuhan laba korporasi, yang diperkirakan berkisar 30 persen. "Pasar saham A secara relatif menutup pasar dan terdapat kelebihan likuiditas domestik akibat membatasi aliran investasi," kata Gao Ting, pakar strategi pada China International Capital Corp. Pihak CICC memperkirakan saham-saham keuangan, real estate, ritel, baja dan kelistrikan akan diuntungkan dari kencangnya epresiasi yuan, Pertandingan Olimpiade 2008 dan kekuatan reformasi. Data rilisan :

17 Des – Indeks iklim investasi real estate dari NBS untuk Nopember

18 Dec – Forum Bank of Communications

27 Dec - Data laba sektor industri untuk Jan-Nop

Monday, December 10, 2007

FOKUS PEKAN INI

Pasar Hadapai Pemotongan Bunga Fed Berikutnya

Ada sedikit keraguan dipasar bahwa Federal Reserve akan memangkas bunga kembali pekan ini meskipun tipisnya penguatan angka tenaga-kerja A.S telah menyusutkan peluang bahwa perubahan bakal menjadi 50 basis poin. Fed diperkirakan luas akan memotong bunga seperempat poin menjadi 4.25 % di pertemuan kebijakannya hari Selasa, peristiwa penting bagi pasar uang pekan ini termasuk data inflasi A.S dan retail sales. Fed telah menggiring sejumlah bank sentral utama menurunkan laju pemotongan bunga yang pasti untuk mencoba dan mengangkat pertumbuhan ekonomi, termasuk Bank of England dan Bank of Canada, dimana keduanya telah menurunkan kebijakan minggu lalu.

Selama Fed menjadi kekhawatiran, para investor akan berharap pernyataan-nya berupa janji atas pelonggaran moneter bakal meleset – sebuah prospek yang akan membantu minat investor ke dalam saham-saham beresiko dari aset-aset safe-haven. "Saya rasa mereka akan sangat tetap membiarkan pintu terbuka untuk pemotongan bila ekonomi menjamin," tutur Kevin Grice, ekonom senior pada American Express Bank. Bunga Fed fund berjangka sepenuhnya akan memangkas 25 basis poin di minggu ini namun peluang untuk rate cut 50 basis poin telah terbagi dua minggu silam.

Para investor juga akan memantau survei sentimen ekonomi ZEW Jerman di hari Selasa, bulletin ECB bulanan hari Kamis dan angka final dari fitur inflasi zona eropa bulan Nopember di hari Jumat guna melihat bilamana sikap kebijakan ECB ditempatkan. "Implikasi kebijakan dari proyeksi staff untuk suku bunga akan tetap bertahan namun dengan kecenderungan jangka-pendek ECB masih akan menaikkan ketimbang memangkas suku bunga," ungkap BNP Paribas.

ECB telah menahan bunga pada 4 persen minggu silam, menyebutkan tekanan inflasi kembali mendominan. Namun Presiden Jean-Claude Trichet ditangkap oleh sebagian investor ketika ia mengungkapkan sejumlah putusan anggotanya yang mengarah pada kenaikkan bunga. "Kami perkirakan ini akan berubah sebagai petunjuk terbangunnya pelemahan pertumbuhan dibanding perkiraan ECB. Ini akan menyita waktu." Investor juga akan mencerna data harga produsen dan konsumen A.S di Kamis dan Jumat sebagai prospek kemungkinan Fed menurunkan kebijakan.

Dollar Naik Dua Minggu Berturut-Turut Seiring Meredanya Kekhawatiran Kredit

Dollar mengalami kenaikan selama dua minggu berturut-turut terhadap yen seiring berkurangnya kekhawatiran di sector kredit yang dapat membawa ekonomi AS ke resesi. Kenaikan dollar juga didukung oleh Presiden AS George W.Bush yang mengumumkan rencana nya untuk melawan sistem kredit KPR. Pengumuman tersebut membantu rebound pada pasar equity. “Kita akan melihat rebound dollar, dan saya tidak akan terkejut melihat penguatan lebih lanjut,” kata Gavin Friend, sebagai kepala strategi valas di Commerzbank AG di London.

Kenaikan saham rata-rata Jepang Nikkei 225 minggu ini sebesar 1.8% juga memotivasi para investor untuk memanfaatkan perdagangan carry trade. Nikkei memiliki korelasi dengan yen sebesar minus 0.93 tahun lalu, berdasarkan data yang dikompilasi dari Bloomberg. Nilai minus 1 berarti kedua-duanya cenderung bergerak secara berlawanan. “Yen sedang berada dalam trend melemah,” kata Gregg Gibbs, strategis valas di Sydney, ABN Amro Holding NV, bank Belanda terbesar.

The Fed sedang berada dalam sistem Dual Mandat yang berarti the Fed harus mempertimbangkan inflasi dan pertumbuhan yang harus diseimbangkan resikonya, kemudian menyesuaikan kebijakannya, saat ini The Fed melihat resiko terhadap pertumbuhan semakin membesar. The ECB lain halnya – mandat mereka hanya menyesuaikan terhadap inflasi yang lebih mereka khawatirkan jika inflasi terlihat mulai meninggi. Terdapat hal lain lagi terhadap dollar, yakni masalah trade balance dan defisit Budget yang semakin mengecil, yang menjadi alasan bagus bagi apresiasi dollar.

Sepekan Saham Asia – Pasar Masih Akan Rebound, Mata Tertuju Pada The Fed

Saham-saham Asia kemungkinan besar naik lebih tinggi pekan ini terkait kekhawatiran investor berkurang pada prospek ekonomi AS, dan semua mata tertuju pada pertemuan the Fed hari Selasa dengan pasar yang mengantisipasi pemotongan bunga seperempat poin. "Sejauh ini, pemotongan bunga 25 basis poin telah diantisipasi pasar, namun kami masih dalam tahap pemulihan di pasar Asia setelah penurunan tajam di Nopember," kata Hirokazu Yuihama, strategi regional di Daiwa Institute.

Yuihama mengatakan pasar yang sensitif terhadap bunga seperti Hong Kong dan Singapura kemungkinan paling diuntungkan dari suku bunga AS yang lebih rendah, namun Taiwan, yang sangat bergantung pada permintaan AS untuk produk, kemungkinan tertekan dalam beberapa bulan terkait melambatnya ekonomi AS. Untuk pekan pertama Desember, MSCI, indikator saham Asia Pasifik di luar Jepang naik mendekati 2%, rebound dari penurunan 8.4% di November.

Investor akan memperhatikan kejutan dari data non farm payrolls hari Jumat setelah ditutupnya pasar Asia. Laporan ini diperkirakan menunjukkan kenaikan 90,000 tenaga kerja di November, setelah kenaikan 166,000 payrolls di Oktober, poling Reuters.

Di Jepang : Saham-saham kemungkinan terus gain terkait berakhirnya kekhawatiran terhadap ekonomi AS. "Pasar sepertinya relatif kuat karena masalah subprime mulai mereda," kata Yosuke Shimizu, kepala pusat investasi Monex Inc. "Penurunan indeks Nikkei kemungkinan ditopang di kisaran 15,800." Investor kemungkinan mengoleksi teknologi tinggi eksportir, didorong oleh pelemahan yen, dan saham-saham terpukul seperti trading houses, katanya, menambahkan bahwa Nikkei kemungkinan besar bergerak antara 15,800 dan 16,500.

Di Korea : Analis memperkirakan KOSPI bergerak sideways (ranging) setelah rebound dua pekan, dengan investor belum akan mengambil posisi baru menjelang pemilu presiden 19 Des dan kekhawa tiran berlanjut terhadap ekonomi AS. "Kenaikan selama dua pekan terakhir mencerminkan ekspek- tasi pemotongan suku bunga AS dan langkah pemerintah pada peminjam mortgages, namun tak seorangpun yakin ekonomi AS cukup sehat," kata Kim Hak-kyoon, analis Invest & Sekuritas Korea.

Di Hong Kong : Banyak analis bertaruh momentum akselerasi Hong Kong bisa menempatkan pasar di atas level resistance 30,000. Investor kemungkinan mendorong saham naik sebelum pertemuan the Fed, lalu kemudian masalah cash, kata mereka. "Begitu banyak berita yang telah diantisipasi pasar," kata Howard Gorges. "Kemungkinan ada sedikit aksi ambil untung."

Di China : Indeks Komposit Shanghai kemungkinan mendekati kisaran level saat ini, dengan keyakinan berbalik melambat terkait pemulihan pasar dari tertekan di Nopember. "Indeks bertahan di titik rendahnya di kisaran 4,800 poin namun reli yang kuat tidak akan berlanjut," kata Zhang.

Monday, December 3, 2007

FOKUS PEKAN INI

Perhatian Pada Data Tenaga Kerja A.S, Konferensi Pers ECB

Fokus minggu ini di dalam pasar uang adalah data non-farm payrolls A.S dan bank sentral Eropa dimana para pembuat kebijakan zona eropa kemungkinan akan menahan bunga, namun peringatan keras tetap pada inflasi, sementara Bank of England kemungkinan juga akan tetap menahan. Pernyataan terkini dari Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke dan Wakil Pimpinan Donald Kohn telah menaikkan ekspektasi pasar atas pemangkasan suku bunga AS bulan Desember dan investor saat ini menantikan munculnya data sebagai sinyal atas lemahnya ekonomi.

Data terakhir dari pasar tenaga kerja A.S, akan dirlis Jumat, diperkirakan akan melahirkan pekerja sebanyak 73,000 di Nopember, setengah dari jumlah bulan sebelumnya. "Naiknya tenaga kerja di bulan Oktober relatif menopang seiring peningkatan 166,000 pekerja dibulan itu. Selama waktu ini, fitur kemungkinan menjadi lebih kecil, khususnya terkait dengan memburuknya data jobless claims mingguan yang meneguhkan sejumlah kekenduran di pasar buruh," ucap Philip Shaw, kepala ekonom pada Investec. Turut pada agenda pekan ini adalah indeks manufaktur Institute for Supply Management A.S untuk bulan Nopember hari Senin pukul 2200 WIB.

Para investor akan memantau data ISM serta komponen data tenaga kerja sebagai petunjuk pada non-farm payrolls. Bank Sentral Eropa diperkirakan luas akan menahan bunga tetap pada 4.00 persen di hari Kamis. Namun analis memperkirakan Presiden Jean-Claude Trichet akan berbicara keras pada inflasi di pertemuan pasca konferensi pers pukul 2030 WIB, khususnya setelah lonjakan inflasi di bulan Nopember. Harga konsumen di euro zone bulan Nopember menguat 3.0 persen untuk year-on-year, jauh diatas target 2 persen ECB.

Pihak Bank of England diperkirakan tetap mempertahankan bunga ketika mengumumkan keputusan- nya di hari Kamis nanti, namun ini hampir saja. Para ekonom yang di jajak Reuters memberi peluang satu banding tiga akan dipangkas. Munculnya data dari para pembuat kebijakan UK akan menjadi perhatian termasuk indeks pembelian para manajer untuk manufaktur di Nopember, hari Senin pukul 1630 WIB. Data PMI diperkirakan jatuh ke 52.5 dari 52.9. Fitur British Retail Consortium untuk Nopember akan dirilis Selasa, disusul data industrial production bulan Oktober hari Rabu pukul 1630 WIB, diprediksi menguat 0.1 persen untuk month-on-month.

Sepekan Saham Asia – Pasar Menanti The Fed Untuk Bangkit

Ekspetasi pemangkasan suku bunga AS kemungkinan akan memberi pondasi bagi saham-saham Asia untuk tetap naik selama minggu ini, meski ada kemungkinan berita baru tiba-tiba bisa melemahkan pandangan tersebut di kawasan. Tidak mempengaruhi kenaikan sebesar 5% minggu terakhir, estimasi MSCI dari saham Asia Pasifik diluar Jepang turun lebih dari 8 persen sejak mencetak rekor tinggi awal Nopember, merupakan performa terburuk semenjak September 2002.

Komentar dari 2 petinggi Federal Reserve memberikan signal lampu hijau untuk menurunkan suku bunga dapat membantu reli di pasar, namun keraguan terhadap prospek di bulan depan masih ada. Baik Bernanke dan Donald Kohn mengulangi bahasa FOMC bulan lalu bahwa resiko antara growth dan inflasi cukup seimbang. Ekonom menginterpretasikan statement 31 Oktober tersebut sebagai sinyal pembuat kebijakan memilih untuk tidak terburu-buru merubah tingkat suku bunga.

Di Jepang, investor hanya menunggu revisi data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga, sementara hasil pertemuan dari kebijakan bank sentral akan menjadi perhatian di Australia. RBA diprediksi menahan suku bunganya pada 6.75 persen. Para investor juga akan mendapatkan petunjuk dari pidato anggota dewan Fed termasuk presiden Federal Reserve Boston yang akan berbicara mengenai subprime, serta data kunci ekonomi yang amat berpengaruh di AS seperti data non-farm payroll.

Di Jepang : Saham kemungkinan akan terus naik dengan ekspetasi terhadap rate cut AS, namun kenaikannya juga terbatas dikarenakan lingkungan ekonomi US yang masih tidak sehat "Reaksi pemangkasan suku bunga AS akan tetap tidak baik, namun kenaikan Wall Street juga akan terbatas, dan ini akan mencegah pembelian saham Tokyo secara besar-besaran,” kata Tomomi Yamashita, fund manager pada Shinkin Asset Management. Range Nikkei akan berada kisaran 15,300 – 16,100.

Di Korea : Pasar seharusnya dapat terus naik seiring dengan pembelian institusi-institusi lokal untuk melengkapi portofolionya menjelang tutup buku akhir tahun dan pada harapan pemangkasan suku bunga AS. "Ekspetasi pemangkasan suku bunga AS akan memberikan dukungan ke pasar hingga minggu depan, namun momentum naik ini akan terbatas setelah kita melihat rebound yang kuat minggu ini,” kata Shim Jae-youb, sebagai analis dari Meritz Securities "Tahanan jangka pendek akan berada di area 1,940, yang merupakan simple moving average dengan periode 60."

Di Hong Kong : Indeks benchmark Hang Seng diekspetasikan menambah gains terkait harapan pemangkasan suku bunga AS bulan Desember, namun level psikologis 30,000 seharusnya dapat membatasi kenaikan tersebut. ”Pasar masih dalam trend naik, dan sector properti akan mendukung.” kata Patrick Shum, strategis pada Karl-Thomson Securities. Suku bunga Hong Kong cenderung mengikuti siklus suku bunga US karena mata uang Negara tersebut dipatok terhadap dollar.

O’Neill – Goldman: Pelemahan Dollar Mungkin Mendekati Akhir

Kepala Ekonom Goldman Sachs Group Inc. Jim O'Neill mengatakan pelemahan dollar akan segera berakhir. Melemah sudah sangat lama,'' O'Neill berkata kepada para akademis dan pelajar di Universitas Oxford. ``Saya secara pribadi berpikir bahwa setahun dari hari ini dollar akan sedikit lebih menguat.'' Dollar telah melemah 12% terhadap euro di 2007, melemah ke rekor rendahnya pekan lalu, dan mendesak petinggi Eropa, AS dan Asia meningkatkan retorika mendukung mata uang ini. O'Neill mengatakan dia optimis bahwa menyempitnya defisit perdagangan AS akan membantu mengembalikan minat pada dollar di bulan-bulan mendatang.

Ekonom Goldman juga mengatakan bahwa pola yang digunakan oleh analisis bank investasi menunjukkan rasa pesimis pada dollar diantara komentator pasar dan partisipan mendekati puncaknya. ``Saya akan wasdapai pelemahan dollar,'' kata O'Neill. Namun, ia “tidak memiliki pertunjuk” apa yang akan terjadi pada mata uang “dalam beberapa pekan kedepan.”.

O'Neill mengatakan performa the Fed dan Bank Inggris sejak masalah pasar kredit di Agustus “mengecewakan” dan mengkritik bank sentral AS karena “tidak menentu.” Wakil Ketua The Fed Donald Kohn mengatakan bank sentral harus “fleksibel dan pragmatis” ketika merespon “tingginya pergolakan “ di pasar kredit. Ketua Ben Bernanke memperingatkan soal “Tingginya resiko inflasi” pada 8 Nopember.

Tuesday, November 27, 2007

FOKUS SEPEKAN

Data Ifo Dan Perumahan A.S Menyita Perhatian

Sejumlah pasar akan memperhatikan penuh indeks sentimen bisnis Jerman serta data perumahan A.S minggu ini sebagai ukuran atas sehatnya ekonomi global dan prospek bagi suku bunga di kedua kawasan Atlantik. Sederetan tampilan oleh para pembuat kebijakan dari Bank Sentral Eropa, Federal Reserve dan Bank of England juga akan memberi pemahaman kemana bunga pinjaman mengarah. Pasar uang kemungkinan lebih aktif pekan ini setelah libur nasional di Amerika Serikat dan Jepang pada akhir pekan sehingga perdagangan sepi dan bersifat volatile.

Tampilan pertama agenda minggu ini adalah indeks sentimen bisnis Ifo Jerman bulan Nopember pukul 1600 WIB hari Selasa. Analis memperkirakan indeks utama akan memburuk ke 103.3 akibat lonjakan harga energi, penguatan euro, kacaunya pasar dan cercaan telah berpengaruh pada sikap moral. Lemahnya angka mungkin memicu Bank Sentral Eropa yang akhirnya akan menurunkan bunga. Pasar telah menilai ada peluang 25 persen Bank Sentral Eropa menurunkan di Juni depan meski para pembuat kebijakan masih rewel dengan tekanan harga, sejumlah analis mendesak kuatnya mata uang dan lambatnya pertumbuhan akan mambantu mengisi inflasi.

Harga Perumahan Utama

Di Amerika Serikat, indikator pasar perumahan akan mendominasi, dengan indeks harga rumah dari Case Shiller dirilis 27 Nop, disusul fitur existing home sales pada 28 Nop serta data home sales untuk Oktober di 29 Nop. "Ada banyak kekhawatiran seputar pasar perumahan dan bila kami mendapat kejutan penurunan, pasar A.S akan terus reli dan itu akan menggerakkan pasar Eropa," kata Francis Diamond, pakar strategi fixed income pada JPMorgan. Di Inggris, Gubernur BoE Mervyn King dan koleganya anggota Komite Kebijakan Moneter Rachel Lomax, Charles Bean, Timothy Besley dan David Blanchflower akan menghadapi pertanyaan dari pembuat kebijakan mengenai pertumbuhan Bank dan perkiraan inflasi, pada 29 Nop.

Sepekan Saham Asia – Masih Rapuh, Namun Lebih Mantap

Saham-saham Asia kemungkinan mendapat dukungan di pasar setelah empat pekan mengalami penurunan secara beruntun, namun investor tampaknya masih cukup mudah dipengaruhi oleh lanjutan berita buruk pada pasar kredit. Pasar saham regional kembali berbalik sejak melambung ke rekor tingginya akhir Oktober dan awal Nopember, turun lebih dari 20% dalam beberapa sesi. Tim Rocks, strategist saham regional di Macquarie Securities, berkata "Saya kira penurunan besar tidak akan terjadi, namun Saya enggan untuk memperkirakan kembalinya kondisi pasar bullish (naik). "Jika anda mendengar pidato petinggi the Fed yang menyebabkan investor kembali memperkirakan pemotongan bunga, maka Saya pikir kita akan terus mengalami penurunan."

Pasar obligasi AS telah mengantisipasi prospek pemotongan suku bunga pada pertemuan the Fed bulan depan, dengan lebih banyak pelonggaran (pemotongan) di 2008. Rasa khawatir pada lesunya pasar perumahan AS dan pengetatan kredit yang akan menekan konsumen AS terus membayangi kesehatan ekonomi AS, tujuan ekspor utama Asia. Awal pekan ini, fokus utama adalah bagaimana kondisi konsumen selama 'Black Friday', awal sesi belanja liburan di Amerika Serikat.

Penjualan selama liburan tahun ini diperkirakan naik di level tercepatnya dalam lima tahun terakhir, menurut National Retail Federation. MSCI indikator saham Asia Pasifik di luar Jepang telah turun 14% dari rekor tingginya 1 November, namun masih naik 27% tahun ini, empat kali kenaikan pada indeks global utama MSCI.

Di Jepang : Saham-saham kemungkinan cenderung naik daripada tidak di pekan ini. Khususnya jika tradisi belanja akhir tahun AS dimulai. "Pelaku pasar sepertinya mencari alasan untuk membeli. Jika penjualan bagus pada “Black Friday” di Amerika Serikat, masa bisa benar-benar mengubah atmosfir pasar," kata Takashi Ushio, kepala strategi investasi di Marusan Securities Co Ltd. Indek Nikkei, yang merosot ke titik rendahnya dalam 16 bulan terakhir pada 22 Nov, diperkirakan di range antara 14,500 sampai 15,500 jika penjualan AS bagus. Namun penguatan yen, akan terus dicemaskan.

Di Korea : "Trend penurunan akan terus berlanjut sampai minggu ini. Namun saham-saham dengan valuasi rendah kemungkinan naik, dengan IT, telkom dan perusahaan automobile tampaknya masih menjadi perhatian," kata Won Jon-hyuck, analis SK Securities.

Di Hong Kong : Indeks utama Hang Seng bisa mencoba ke 25,000, di bawah 100 hari moving average, dan mencatat kerugian 22% dari titik puncaknya pada Oktober, kata analis. "Pasar masih belum stabil," kata Kingston Lin, direktur asosiasi Prudential Brokerage. "Saya kira titik rendahnya (bottom) belum tersentuh."

Intervensi PPT

Paulson mulai menyiapkan pergerakan market yang seperti roller coaster di saat bersamaan dia pindah kerja ke Washington dari pekerjaan sebelumnya di Wall Street, koleganya mengatakan “Ia mulai bekerja pada ketersediaan finansial dari awal,” kata Robert Steel, Sekretaris Treasury. “Dan ia memutuskan bahwa kunci mekanisme persiapan itu adalah Group yang dibentuk oleh Presiden”.

Proteksi Kejatuhan Secara Mendadak.

Sebutan The Plunge Protection Team, merupakan team yang menyertakan anggota dari wakil staff CFTC (Commodity Futures Trading Commission), Federal Reserve, SEC (Securities and Exchange Commission) beserta Departemen Treasury, yang berkumpul pada meeting regular. Ketika pasar mulai panik di bulan Juli, Paulson mulai menggunakan database jaringannya selama 32 tahun selama bekerja di Goldman Sachs mengumpulkan berbagai informasi maupun saran dari para elite Wall Street. Diantara yang dikontak olehnya, dan yang sering dimintai bantuan untuk penanganan krisis seperti ini adalah bekas Treasury Secretary dan alumni Goldman, Robert Rubin.

Kontak dengan Bernanke

Paulson juga sering kontak lewat telpon setiap hari selama bulan Agustus dan September dengan Gubernur Fed Ben S. Bernanke dan juga sering berhubungan dengan Presiden Fed New York Timothy Geithner, sebagai mata dan telinga bank sentral di Wall Street. “Dia terus mengingatkan kita bahwa pasar modal merupakan nyawa utama dari ekonomi dan menanyakan kepada pelaku pasar, ‘Rumor apa yang kalian dengar, kemudian apa yang harus kalian lakukan?” kata Steel. Maka untuk mengantisipasi intervensi team PPT ini, kita perlu berhati-hati melakukan aksi jual saham, atau menjual Dollar Yen di sesi U.S, peluang sell lebih aman dilakukan di sesi Eropa, karena pasar Eropa lebih merefleksikan fundamental daripada reaksi Wall St. yang sering diintervensi.

Monday, November 12, 2007

FOKUS MINGGU INI

Data Inflasi dan Perumahan AS Adalah Daftar Data Utama

Indikator inflasi dari Amerika Serikat dan Inggris minggu ini akan memberi para investor petunjuk selanjutnya atas jangka waktu perkiraan pemotongan suku bunga di dua negeri. Investor juga akan waspada terhadap kemungkinan tindakan untuk menetralkan tajamnya pergerakan nilai tukar, khususnya dari menteri keuangan euro zone yang bertemu hari Senin, seiring euro dan sebagian mata uang besar lain melejit ke rekor tinggi terhadap anjloknya dollar. Fitur pending U.S. home sales bulan September akan dirilis Selasa. Suku bunga yang akan datang telah dinilai berpeluang 90 persen Fed akan memangkas ke 4.25 persen di Desember, menyusul krisis di sektor perumahan U.S.

"Bagi kami kemungkinan yang menjadi pokok adalah data perumahan dan ... sinyal dimana kon- sumen akan merasa tertekan," kata Nicola Chadwick, ekonom internasional pada Commonwealth Bank of Australia. Pending home sales diperkirakan jatuh 3 persen untuk bulanan, berbeda dengan penurunan 6.5 persen di Agustus. Pertumbuhan penjualan ritel bulan Oktober juga diperkirakan melemah, dan inflasi dasar harga konsuman "inti" untuk Oktober diperkirakan kembali bertahan pada 0.2 persen bulan itu. Hari Senin pasar obligasi A.S tutup berkenaan libur masyarakat.

GDP Zona Eropa

Hari Selasa akan kita jumpai estimasi awal pertumbuhan zona eropa di kuartal tiga, yang diperkira- kan bakal dua kalinya menjadi 0.6 persen di kuartal dan bertahan lagi pada basis tahunan di 2.5 persen. "Aktivitas momentum di wilayah euro kemungkinan terus melemah. Ini mendukung gambaran kewaspadaan kami pada pertumbuhan mendatang dan juga memicu ketakutan kami bahwa situasi akan terus memburuk," ungkap ekonom UBS dalam catatan riset. Indeks ZEW Jerman atas sentimen investor untuk Nopember juga akan dirilis hari Senin.

Yen Bisa Mencapai 100 per Dollar, Perkiraan Lehman, Deutsche Bank

Yen bisa melemah ke 100 per dollar sebelum akhir 2008 karena krisis pasar kredit mendorong investor untuk mengurangi pembelian pada aset dengan yield lebih tinggi dengan pinjaman dari Jepang, menurut perkiraan Lehman Brothers Holdings Inc. dan Deutsche Bank AG. Melambatnya pertumbuhan global juga akan menyebabkan trader mengurangi pembelian pada sekuritas lebih beresiko dalam carry trades, kata Jim McCormick, kepala riset valas di London, perusahaan keempat terbesar sekuritas AS di Tokyo. Dia memperkirakan yen akan menguat ke 100 sebelumj akhir 2008. Deutsche Bank memperkirakan 97.5 per dollar dalam 12 bulan.

``Dalam pandangan kami, yen pastinya undervalued (terlalu rendah),'' kata Koji Fukaya, strategi valas senior di Deutsche Securities, unit Tokyo di Deutsche Bank, trader terbesar dunia. ``Pengetatan pasar kredit akan pengaruhi carry trades yen.'' McCormick mengatakan yen bisa menguat ke 135 per euro sebelum akhir tahun depan. Ekonomi Jepang kemungkinan masih solid di jangka menengah, kata McCormick. Bank Jepang akan menaikkan suku bunga di 2008, tuturnya. Morgan Stanley, sekuritas terbesar kedua AS, memangkas pekiraan dollar terhadap euro dan yen dan pound Inggris.

Morgan Stanley

Dollar kemungkinan diperdagangkan di $1.51 per euro sebelum akhir tahun, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya $1.42, dan akan melemah ke $2.13 per pound dan 108 yen, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya $2.03 dan 112 yen, menurut Stephen Jen, kepala riset valas di Londong di Morgan Stanley. Bank AS memperkirakan dollar berada di titik terendahnya terhadap euro dan pound di $1.51 satu euro dan $2.13 satu pound, dan rebound ke $1.43 dan $2.01 sebelum 30 Juni. ``Kami yakin bahwa pasar kemungkinan mendorong dollar lebih rendah, sampai G7 memberikan ancaman atau mengambil langkah intervensi,'' kata Jen.

Sepekan Saham Asia – Kekhawatiran Kredit, Harga Minyak Membayangi Pasar

Pasar saham Asia kemungkinan turun karena kekhawatiran inflasi akibat harga minyak menyentuh rekor tingginya dan krisis kredit masih membayangi, kendati beberapa buyer mengangkat saham yang terpukul keras oleh aksi jual besar-besaran. Pengamat pasar mengatakan pertambangan mencuri perhatian setelah Billiton BHP melakukan pembelian pada Rio Tinto.

Investor juga akan memperhatikan data inflasi AS sebagai sinyal apakah tekanan harga muncul terkait reli harga minyak ke rekor tingginya di atas $98 per barrel. Sinyal inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan akan membatasi perkiraan pemotongan suku bunga As, yang mendukung pasar di pekan lalu. Indikator Saham Asia Pasifik, MSCI di luar Jepang turun tajam karena kekhawatiran kredit menghantam saham dan lemahnya dollar menyeret eksportir lebih rendah.

Setelah reli cukup kuat beberapa bulan lalu sejak the Fed AS mulai memangkas bunga pinjaman di September, Pasar cenderung memperhatikan fumdamental, kata beberapa analis. "Maka, tidak mengejutkan melihat adanya koreksi saat ini," kata Garry Evans, strategist saham di Asia Pacific HSBC. "Kami mendapati masalah besar pada pasar global kredit dan timbul pertanyaan pada prospek ekonomi AS. Akan ada perubahan-perubahan yang terjadi sampai akhir tahun."

Di Jepang : Indeks Nikkei tampaknya mendekati titik paling rendah (bottom) setelah turun 5.7% pekan lalu karena investor kembali ke beberapa saham yang terpukul. "Aksi jual besar-besaran kemungkinan mendekati puncaknya pekan ini atau setelahnya, dan pasar bisa kembali bergerak uptrend (naik), setidaknya untuk sementara waktu," kata Yosuke Shimizu, kepala pusat investasi di Monex Inc. Shimizu mengatakan rebound kemungkinan dipicu oleh perusahaan dengan prospek pendapatan solid seperti trading house dan perusahaan perkapalan. Dia memperkirakan indeks Nikkei bergerak antara 15,300 dan 16,200.

Di Korea : Saham-saham diperkirakan diperdagangkan dalam range yang ketat, dibatasi oleh kekhawatiran kuatnya mata uang Korea Selatan dan tingginya harga minyak dunia. Rangkian indikator ekonomi AS, yang akan memberi petunjuk bagaimana masalah subprime mortgage mempengaruhi permitaaan negara ekonomi terbesar, akan menjadi perhatian.

"Tidak akan mudah bagi pasar untuk bergerak stabil, dengan kondisi pasar AS yang sempoyongan dan harga minyak masih di titik tinggi sejarahnya," kata Kim Joong-hyun, analis pasar di Goodmorning Shinhan Securities. "Krisis kredit, penguatan won dan rekor harga minyak bukanlah suatu masalah yang bisa diatasi pada dalam waktu singkat."

Di Hong Kong : Broker memperkirakan saham Hong Kong cenderung bergerak melemah, dengan adanya libur Veteran AS akan menekan perputaran modal. "Kami seharusnya menuju 27,800," kata Andrew Sullivan, kepala sales trading di Daiwa Securities, mengindikasikan penurunan kira-kira 1,000 poin untuk indeks utama Hang Seng. "Sampai konsolidasi, kami masih melihat volatilitas."

Monday, October 29, 2007

FOKUS PEKAN INI

Keputusan Bunga Fed Dan Data Ekonomi Lain Dalam Fokus

Keputusan suku bunga Federal Reserve A.S akan menjadi pusat perhatian pekan ini, menyaingi perhatian investor seiring lambatnya pendapatan terkini dari perusahaan top Eropa serta data ekonomi. "Dunia akan tertuju pada bank sentral A.S atas keputusannya di tengah pekan," ungkap Dennis Nacken, analis Allianz Global Investors. Pada pertemuannya Rabu minggu ini, Federal Open Market Committee, yang memotong bunga pinjaman setengah persen poin bulan lalu, diperkirakan menurunkan bunga lagi. Keputusan di jadwalkan pukul 0115 WIB. "Intervensi lain oleh bank sentral akan membantu mengembalikan kepercayaan konsumen setelah krisis mortgage," kata Nacken.

Bernd Meyer, pakar strategi di Deutsche Bank, yang memperkirakan Fed bakal pangkas bunga seperempat persen poin, mengatakan: "Kekhawatiran pasar meningkat seputar resesi. Dan bila saat ini Fed melakukan sesuatu, ini bisa mencegah resesi, maka pasar akan menunjukkan sejumlah sinyal pemulihan." Banyaknya data kunci juga akan memberi pemahaman lagi ke dalam ekonomi A.S, yang telah menderita dari lambatnya pasar perumahan A.S. Sementara data pendahuluan produk domestik bruto A.S kuartal tiga hari Rabu, catatan indeks manufaktur ISM bulan Oktober di Kamis serta non-farm payrolls hari Jumat akan diperhatikan cermat oleh para pelaku pasar.

"Selama ekonomi A.S terus mencatat pertumbuhan, itu cukup lemah untuk memperkirakan pemotongan bunga selanjutnya namun tidak selemah besarnya resesi yang ditakutkan, berharap kesuksesan terkuaknya ekonomi kemungkinan akan memicu gerak volatile naik pada pasar ekuiti," kata ahli strategi ekuiti pada UniCredit, Gerhard Schwarz. Pasar uang saat ini sepenuhnya menilai ada pemotongan 25 basis poin pada suku bunga utama A.S minggu ini. Ini menyusul rangkaian lemahnya indikator ekonomi dan laporan pendapatan bank yang menunjukkan kerugian besar serta kemerosotan yang dihasilkan dari kolapsnya pasar kredit subprime dan krisis perkreditan.

Analis Memprediksi 30% Peluang Pemotongan Bunga Secepatnya di Nopember

nyentuh level tinggi tiga bulan terhadap dollar dan menguat terhadap yen karena investor, didorong oleh kenaikan saham Eropa dan Asia, kembali ke posisi carry trades. "Carry trades kembali tidak jelas selama 24 jam terakhir dan minat pada resiko kembali muncul," kata Russell Jones, kepala fix income dan riset global valas di RBC Capital Markets.

"Akan tetapi, Saya kira tekanan finansial akan kembali dan sangat volatile yang membuat anda sangat tidak suka." Sterling – dengan suku bunga paling tinggi di negara industri G7 – diuntungkan dari carry trades ketika investor meminjam mata uang yield rendah seperti yen untuk membeli investasi yield lebih tinggi.

Dengan sedikitnya data domestik pada hari Jumat dari data harga perumahan September dari Land Registry, sterling akan terus mendapatkan arahnya dari minat resiko dan kinerja saham, kata analis. Investor akan melihat data mortgage approvals dan lending hari Senin untuk petunjuk lebih lanjut prospek ekonomi Inggris dan prospek suku bunga. Poling analis dari Reuters menunjukkan 30% peluang pemotongan bunga secepatnya Nopember.

Sepekan Saham AsiaThe Fed, Pendapatan Dalam Fokus

Saham Asia bisa mencapai puncak baru minggu ini jika bank sentral AS merendahkan suku bunga dan mencoba untuk meredakan kekhawatiran investor soal krisis kredit dan lesunya perumahan bisa menimbulkan resesi ekonomi di Amerika Serikat. Namun probabilitas meningkat sehubungan penurunan pasar regional dengan kondisi ekonomi AS yang sedang berjuang, dollar melemah dan harga minyak menyentuh rekor tinggi baru.

Akan tetapi, pengamat pasar mengatakan bahwa prospek pertumbuhan relatif kuat Asia dan apresiasi mata uang Asia adalah sebagian alasan utama mengapa investor beramai-ramai investasi di regional. "Investor amat antusias dalam mengambil keuntungan dari persepsi bahwa regional dalam kondisi lebih baik. Kondisi domestik positif," kata Mark K kepala ekskutif Asia Pasifik dari Allianz RCM.

"Kami melihat angka pertumbuhan muncul dari China dengan margin error, sangat kuat. Ekonomi Hong Kong sangat bagus, demikian juga Singapura. Sehingga regional secara keseluruhan dalam kondisi yang sangat bagus." MSCI pengukur saham Asia Pasifik diluar Jepang menyentuh rekor tingginya pada 26 Oktober dan naik lebih dari 70% tahun ini. Indeks saham MSCI mencetak gain lebih 14% tahun ini dan masih ada ruang untuk berlanjut sebelum kembali ke level puncak 11 Okt.

Pendapatan masih akan menjadi fokus utama bagi investor di minggu-minggu mendatang dengan Nippon Steel, pembuat baja kedua terbesar dunia, saham utama Korea Selatan Kookmin Bank dan saham perminyakan China dan produsen gas CNOOC diantara perusahaan besar yang akan memberi laporan. Komite Pasar Terbuka Federal Reserve AS akan mengadakan pertemuan dua hari, Selasa dan Rabu.

Di Jepang : Saham-saham kemungkinan terus mencetak gain di sesi-sesi mendatang setelah tingginya pendapatan dari perusahaan besar seperti Sony dan Honda Motor mendorong mengangkat sentimen. "Pasar telah mencetak gain di sesi sore karena pendapatan bagus. Jika lebih banyak pendapatan diumumkan minggu ini, indeks Nikkei diperkirakan naik di atas 16,500 dan menjaga level itu," kata Hiroyuki Fukunaga, kepala strategist di Rakuten Securities.

"Perhatian pasar tertuju pada kebijakan suku bunga di Jepang dan AS karena kedauanya, Bank Jepang dan the Fed mengadakan pertemuan," tuturnya, menambahkan indeks Nikkei kemungkinan diperdagangkan antara 16,450-16,900. Indeks Nikkei naik 1.4% di 16,505 hari Jumat.

Di Korea : Saham-saham kemungkinan masih volatile karena investor memperhatikan pertemuan Fed yang diperkirakan memangkas bunga untuk mengurangi dampak dari krisis subprime mortgage. Investor juga akan memperhatikan rangkaian data ekonomi lokal termasuk angka ekspor Oktober sebagai petunjuk bagaimana melambatnya ekonomi AS mempengaruhi permintaan pada produk Korea Selatan, dan pendapatan dari saham besar seperti Kookmin Bank. "Pasar kemungkinan berjuang untuk mendapat arah minggu ini, sangat reaktif pada berita yang datang dari AS. Sulit untuk memprediksi arah yang jelas dari pasar," kata Rho Y.S., strategist pasar di Hyundai Secur.

Di Hong Kong : Semua mata akan mengarah pada pertemuan the Fed dengan investor yang berharap pemotongan lebih lanjut suku bunga, yang bisa menggerakkan pengembang property Hong Kong ke level tinggi. Hong Kong yang sensitif pada kondisi suku bunga AS karena mata uang dipatok terhadap dollar AS. "Jika the Fed memangkas bunga sebesar 25 basis poin, pasar akan terus melanjutkan rely," kata Steve Leung, direktur di UOB Kay Hian Holdings.

Monday, October 22, 2007

FOKUS PEKAN INI

Pasar Menanti G7 Dan Memeriksa Parahnya Kredit Sebagai Petunjuk

Kecemasan yang membendung dari krisis di pasar kredit subprime A.S selama musim panas telah tersembunyi dibalik layar akibat saham-saham Eropa pulih dari pukulan di bulan Agustus. Mereka muncul kembali pekan lalu seiring angka-angka yang mengecewakan dari Bank of America dan Citigroup yang berpengaruh pada saham perbankan dunia. Para ekonom saat ini khawatir bahwa sektor lain juga akan melaporkan hasil yang buruk, terkait total efek dari krisis subprime menjadi nyata. "Kami memiliki dikotomi ini... diakui bahwa ekonomi A.S dalam masalah dan terdapat upaya untuk tumbuh secara intensif, dimana pasar ekuiti terlihat relatif bertahan dari itu," ungkap Ken Wattret, kepala ekonom pasar zona eropa di BNP Paribas.

"Itu merupakan awal perubahan. Terlihat selama pekan ini merupakan titik perputaran," katanya. Data ekonomi kunci minggu ini termasuk UK CBI orders hari Selasa, survei kepercayaan konsumen GfK Eurozone dan lintas Atlantik, serta data durable goods A.S dan jobless claims. Namun para ekonom mengatakan angka existing and new home sales A.S hari Rabu nanti bakal menjadi hal yang penting bagi pasar. Sementara dollar mencetak rekor rendah baru terhadap euro dan lima mata uang besar hari Jumat lalu, tertekan karena tumbuhnya pandangan bahwa lambatnya ekonomi A.S akan memacu pemotongan lain di dalam suku bunga bulan ini.

Para trader juga menjual matauang A.S menjelang pertemuan para menteri keuangan Group of Seven dan sejumlah bank sentral di Washington. Terdapat sejumlah spekulasi bahwa pernyataan mereka di hari Jumat akan membahas pelemahan dollar dan ketidakseimbangan valuta lain. Namun mayoritas analis tidak memperkirakan G7 akan merubah pesan-nya pada mata uang, dan dikatakan greenback akan bebas melanjutkan tren penurunan-nya ketika pertemuan berakhir.

"Suramnya dollar terus berlanjut ... Pada poin ini kita percaya bahwa pemotongan bunga baru, mungkin 25 basis poin, akan diumumkan di akhir bulan ini," tutur Roberto Mialich, pakar strategi FX para UniCredit di Milan. Bila dollar merupakan kekalahan utama dari perubahan ekspektasi bunga, dengan diferensial yield U.S./euro zone saat ini di level terkecilnya selama tiga tahun, maka yen si penghasil yield-rendah merupakan penguntung terbesar dari naiknya ketidak-mauan beresiko.

Sepekan Saham Asia – Pendapatan Telah Siap, Fokus Ke Kekhawatiran Kredit

Pasar saham Asia akan menanti beberapa laporan pendapatan yang akan diumumkan pada minggu ini yang tengah bergulat dengan kekhawatrian kredit yang membantu gain delapan pekan beruntun bagi saham regional. Namun kuatnya pendapatan dari raksasa teknologi A.S termasuk Apple dan Microsoft akan menaikkan minat. Pekan silam, Intel Corp, Yahoo Inc dan Google Inc mencatat hasil kuat, namun pendapatan mengecewakan dari sejumlah bank A.S telah menaikkan kekhawatiran bahwa masalah di pasar kredit telah bekerja di luar jalur sistem.

"Saya melihat kondisi bullish pada sektor teknologi," ujar Burkhard Varnholt, kepala analis dari Swiss asset manager Bank Sarasin. "Kunci dari pendapatan perusahaan terletak pada perangkat keras komputer, semikonduktor dan communicativet. Kenaikan indeks dinilai terlalu tinggi bila para investor dalam melakukan penilaian pendapatan terlihat stagnan."

Di Jepang: Laporan tingkat pendapatan dan kondisi ketidak pastian yang terjadi di pasar membuat para investor masih cenderung bergerak dalam range trading. Dollar pada posisi terendahnya dalam tiga minggu terhadap yen. Penguatan yen sejauh ini akan memangkas pendapatan di sektor ekspor. "Ini ditunjang oleh banyak perusahaan Jepang yang memperkirakan bahwa yen akan mengalami penguatan," ujar Yasushi Hoshi, analis dari Daiwa Securities. "Pada kondisi sekarang ini, yang menjadi pertanyaan adalah pendapatan yang berada pada posisi yang tidak baik hal tersebut banyak dipengaruhi oleh nilai tukar yang kurang menunjang." Nikkei diperkirakan akan bergerak dalam range antara 16,500 dan 17,200 minggu ini.

Di Korea: Pasar saham mulai terlihat sulit untuk merangkak naik terfokus pada kondisi pertumbuhan ekonomi global, sektor kredit global, dan ketidak-pastian sektor pasar modal yang dimotori oleh sektor ekspor China. Sebelumnya telah terjadi kekhawatiran terhadap naiknya Kospi dalam level tertingginya bulan ini, para investor juga akan mencari issue terhadap perusahaan terkait seperti Hyundai Motor. "Harga minyak sejauh ini terus naik, namun sejauh ini belum terlihat dampaknya terhadap tingkat permintaan masyarakat, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi ini berimbas pada sentimen pasar," ujar Kim Jeong-hwan, analis dari Woori Investment dan Securities.

Di Hong Kong: Pendapatan perushaan seperti pada China Mobile dan sektor Industrial serta Commercial Bank of China akan mengawali kinerjanya minggu ini, ini merupakan musim dimana perusahaan banyak yang akan melaporkan pendapatanya. "sementara itu ketidak pastian masih akan tetap menjadi pengendali pasar; ternyata memang likuiditas yang memiliki peran terhadap pasar," ujar Andy Lam, analis Harris Fraser.

ANALISA – Faktor-faktor Teknikal Penyebab Berlanjutnya Pelemahan Dollar

Dollar yang tergelincir kemungkinan belum akan menemukan pertolongan dari pelemahan yang cukup besar, dengan chart teknikal menunjukkan dollar bisa dipatri di rekor rendahnya terhadap euro untuk sementara. Dealer yang terutama menggunakan harga historikal pada grafik, memperkirakan target $1.4550 terhadap euro, khususnya setelah mata uang euro menguat ke level tinggi sepanjang sejarah di atas $1.4300. Investor masih khawatir pada dollar, khususnya lemahnya data perumahan menimbulkan kekhawatiran the Fed akan tetap memangkas suku bunga untuk mencegah resesi ekonomi AS.

Aksi jual stabil sejak Agustus telah menyeret dollar ke teritory jenuh jual awal Oktober, mendorong terjadinya koreksi jangka pendek yang mengangkatnya ke level netral. Namun masih ringkih untuk aksi jual kembali setelah data pekan ini menunjukkan U.S. housing starts di titik rendahnya dalam 14 tahun terakhir dan Bank of America melaporkan penurunan 32% pada laba kuartalnya. Trader merespon dengan mendorong euro ke level tinggi sepanjang sejarah di atas $1.43. Indeks dollar, pengukur nilai dollar terhadap enam mata uang utama, melemah ke level terendahnya sejak diber- lakukan nilai tukar mengambang bebas tahun 1970an setelah kolapsnya perjanjian Bretton Woods.

"Kondisi melemah di kiasaran $1.40 membuat valuasi bergerak dari jenuh beli ke netral, sehingga dari valuasinya, bisa bergerak ke level puncak baru," kata George Davis, senior analis teknikal di RBC Capital Markets. "Indikasi ada ruang tambahan untuk bergerak lebih." Davis mengatakan chart saat ini menunjukkan resistance di $1.4357, trend besar berikutnya, dengan melewati level $1.4406. Dan dia mengatakan momentum pasar menunjukkan level pertama bisa disentuh di awal pekan depan. Setelahnya, chart teknikal menunjukkan puncak channel ke awal September di $1.4545, kata Andrew Chaveriat, analis teknikal di BNP Paribas di New York.

Monday, October 15, 2007

Target Euro berikut $1.45, akhir tahun ini???

Disiplin secara verbal sangat penting bagi pasar uang, Presiden European Central Bank Jean-Claude Trichet mengatakan pada CNBC Eropa dalam wawancara eksklusifnya, merupakan permohonan terselubung ke Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan petinggi Eropa lainnya untuk mendukung kebijakan ECB.

ECB memiliki resiko berselisih dengan dengan the Fed jika otoritas moneter Amerika memotong lagi suku bunga. Dengan terbentuknya tekanan inflasi, ECB masih membutuhkan kenaikan suku bunga, tapi ini akan mendorong euro bahkan akan semakin kuat terhadap dolar.

Beberapa analis mengatakan euro dapat naik hingga ke $1.45 terhadap dolar di akhir tahun ini.

Berita selengkapnya, klik: http://www.cnbc.com/id/21265059

FOKUS PEKAN INI

Fokus Tertuju Pada Kredit Dan Inflasi Menjelang G7

Para investor di seputar dunia akan memusatkan perhatiannya guna melihat apakah dampak terakhir polemik likuiditas dunia ini telah masuk ke dalam ekonomi luas sehingga ketidakpastian ini menyuramkan prospek suku bunga. Minggu ini akan ada antrian data inflasi dari Amerika Serikat, zona eropa dan Inggris. Terkait komitmen para pembuat kebijakan untuk menjaga inflasi terkontrol di saat lonjakan harga makanan dan energi serta performa ekonomi yang tanggung, angka-angka ini akan meredupkan arah kepastian suku bunga di tiga wilayah ini.

Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke, Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet dan Gubernur Bank of England Mervyn King akan tampil bersama minggu ini dalam acara pertemuan Group of Seven akhir pekan di Washington. Kelompok G7 kemungkinan akan didominasi oleh perdebatan kembali mengenai mata uang, dengan fokus utama pada apresiasi euro yang telah menyebabkan teriakan dari beberapa politikus zona eropa, dan melanjutkan tekanan pada China untuk membiarkan yuan dikontrol dengan ketat agar berapresiasi lebih cepat.

Padatnya Angka Inflasi

Data harga konsumen Inggris, Jerman dan zona eropa telah terjadwal di hari Selasa dan data inflasi A.S di hari Rabu. Dalam minutes dari pertemuan kebijakannya di September, the Fed mengatakan merasa nyaman memangkas target bunga federal-nya dengan setengah persen menjadi 4.75 persen tanpa takut akan menyulut inflasi. Namun ditambahkan bahwa berlanjutnya sifat moderat dalam tekanan harga belum terwujud. Fokus untuk data UK yang akan terpampang minggu ini adalah minutes (ulasan singkat) atas pertemuan kebijakan BoE lalu, di hari Rabu.

Sepekan Saham Asia – Pendapatan, Kongres China Dalam Fokus

Pendapatan akan menjadi fokus investor saham Asia pekan ini dengan teknologi Intel Corp akan melaporkan dan investor mencari petunjuk yang dapat melanjutkan reli di pasar regional. Kongres Partai Komunis China, partai yang sangat berpengaruh dalam lima tahun teakhir, juga akan diperhatikan untuk melihat apakah President Hu Jintao dapat terus mengkonsolidasi kekuatan. Menteri perdagangan China dan mantan gubernur reformasi dikabarkan mendapatkan pekerjaan baru dalam reshuffle di pertemuan penting tersebut, mendapati posisi senior di Negara terbesar kempat ekonomi.

Perusahaan besar Asia melaporkan pendapatan mereka di pekan ini termasuk pembuat baja Korea Selatan POSCO dan eksportir jasa perangkat lunak utama India, Tata Consultancy Services. MSCI pengukur saham Asia Pasifik di luar Jepang yang mencatat rekor empat kali secara beruntun di pekan lalu, sudah reli 40% dari titik rendahnya pada saat pasar jatuh di Agustus dan naik kira-kira 42% selama tahun ini. Sementara beberapa pasar nampak cenderung turun di tengah kekhawatiran bahwa indeks kemungkinan terlalu tinggi terkait gain yang besar, banyak analis masih optimis pada saham Asia, ditopang oleh solidnya pertumbuhan ekonomi dan prospek bagus untuk regional.

Analis JPMorgan mengatakan kondisi regional dan rasio forward price earning (PE) berada di 16.8 dan 15 kalinya lebih tinggi dibandingkan regional lainya termasuk Jepang. "Kendati valuasi tinggi, kondisi moneter dan momentum pertumbuhan pendapatan masih menarik untuk ekspansi PE," kata strategist regional Adrian Mowat. "China masih yang paling top, dipicu oleh momentum pendpatan dan aliran modal. MSCI Hong Kong mengikuti saham-saham China," tuturnya.

Di Jepang : Pasar kemungkinan naik di minggu baru namun saham teknologi tinggi akan mendapatkan petunjuk dari laporan laba perusahaan utama seperti Intel Corp. "Perusahaan teknologi tinggi bisa tertekan jika pendapatan seperti Intel pekan ini tidak bagus," kata Hiroyuki Fukunaga, kepala strategist di Rakuten Securities. "Namun pasar kemungkinan mengabaikan jika volume perdagangan relatif terjaga, dipicu oleh saham-saham sumber alam, termasuk trading houses dan shippers." Dia mengaatkan indeks Nikkei kemungkinan bergerak antara 17,100-17,600. Ditutup hari Jumat di 17,331.17.

Di Korea : Saham-saham kemungkinan terus mencatat rekor di tengah keyakinan pada pertumbuhan ekonomi dan investor retail terus masuk ke pasar reksa dana, mendorong likuiditas. Namun langkah gain bisa melambat jika pendapatan dari beberapa blue chip mengecewakan. Mobile phone LG Electronics Inc dan pembuat baja POSCO diantara pendapatanya yang perlu diantisipasi. "Trend naik akan berlanjut, karena pemulihan ekonomi domestik dan harapan pendapatan akan meningkat," kata Kim Joong-hyun, seorang analis di Goodmorning Shinhan Securities.

Di Hong Kong : Kongres Partai Komunis China yang ke 17, yang dimulai hari Senin, bisa membuat pasar bergerak sempit karena investor khawatir Beijing mengambil langkah kebijakan pengetatan moneter. "Volatilitas di pasar kemungkinan akan meningkat," kata Patrick Shum, strategist di Karl-Thomson Securities, yang memperkirakan indeks Hang Seng mendapati support di 27,500. "Pasar akan mengalami koreksi, namun kemungkinan jangka pendek dan rebound kemungkinan besar dengan cepat mengikuti."

Deutsche Bank – Dollar Australia Bisa Melemah ke 84 Sen

Deutsche Bank AG, trader valas terbesar dunia memperkirakan dollar Australia bisa lebih melemah daripada lebih kuat pada nilai menuju setara dengan dollar AS. Deutsche memprediksi aussie kemungkinan melemah sejauh 7.3% pada “nilai yang cocok” di kisaran 84 sen AS. National Australia Bank Ltd. dan Commonwealth Bank of Australia, dua bank terbesar, memprediksi reli aussie masih akan berlanjut. Aussie menguat 1.4% tahun ini, terbaik sejak 2003.

``Dengan dollar Australia yang terlihat relatif mengikuti fundamental dan karena kami melihat pertumbuhan melemah secara moderat, kami kira mata uang bergerak ke “nilai yang cocok” di level kisaran 84 sen sampai 85 sen lebih mungkin dibandingkan menuju setara di bulan-bulan mendatang,'' kata John Horner, strategist valas di Deutsche di Sydney. Bank sudah menaikkan perkiraan pada dollar Australia di minggu-minggu ini akibat spekulasi ekonomi booming akan mendorong bank sentral menaikkan suku bunga dan karena dollar AS kemungkinan melemah.

Dollar Australia kemungkinan di 86 sen sebelum akhir tahun, menurut perkiraan median 42 analis dalam jajak pendapat Bloomberg News. Kondisi ini naik dari 82 sen bulan lalu. Commonwealth Bank of Australia menaikkan perkiraan akhir tahun menjadi 92.50 sen dan mengatakan kemung- kinan mencapai 95 sen sebelum Juni 2008. National Australia Bank menaikkan estimasi 2007 bulan lalu menjadi 89 sen. Stephen Koukoulas, strategi global TD Securities Ltd., mengatakan pekan lalu aussie kemungkinan mencapai kesetaraan sebelum akhir 2008 karena bank sentral akan menaikkan suku bunga dari level 6.5% level tinggi dalam 11 tahun terakhir untuk mengendalikan inflasi.

Monday, October 8, 2007

FOKUS PEKAN INI

Data Ritel Dan Inflasi Dicermati Sebagai Petunjuk Bunga

Kuatnya data U.S. jobs Jumat lalu memberikan nada semangat di dalam pasar ekuiti minggu ini terkait investor mendapat hati dari sinyal pertumbuhan ekonomi, sementara perdagangan terkini dari antrian perusahaan-perusahaan UK akan menjadi fokus. Investor Eropa akan mengkaji data ekonomi guna mengukur dimanakah bunga pinjaman di seluas dunia ini yang tertinggi, setelah pernyataan dari sejumlah bank menyeret sebagian untuk mengakhiri buruknya krisis kredit yang akan berlalu. Berita ekonomi penting di Eropa minggu ini termasuk GDP Eurozone kuartal dua, fitur Indeks Harga Produsen UK bulan September serta data industrial production Italia.

Para pakar strategi menyebutkan investor kemungkinan akan fokus terutama pada data ekonomi penting dari seputar Atlantik, bersamaan dengan data retail sales A.S bulan September dan angka sentimen konsumen dari University of Michigan untuk Oktober keduanya hari Jumat. "Semua khawatir pada penguatan atau sebaliknya pada konsumen A.S, tidak diragukan retail sales akan menjadi indikator penting bagi pasar pakan ini," kata Peter Dixon, ekonom Commerzbank. "Kami tidak akan melihat angka penjualan ritel amat kuat dan pasar akan sensitif thd penurunan," katanya.

Di hari yang sama, data Indeks Harga Produsen A.S bulan September, ukuran inflasi penting, juga akan diperhatikan cermat. Investor juga akan fokus pada rilisan minutes Federal Reserve A.S dari pertemuan September di hari Selasa, setelah bulan lalu memacu bantuan reli di pasar saham global dengan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. "Ini akan menjadi menarik dengan mendapat sejumlah pegangan dari apa yang Fed pikirkan terkait keadaan saat ini di ekonomi," kata Dixon.

Kehawatiran yang terus menerus bahwa kondisi kredit kian memburuk yang dapat memicu ganasnya siklus kemerosotan aktivitas ekonomi, terbantu dengan putusan bulan lalu dari Federal Reserve A.S yang membuat kejutan besar dengan memangkas suku-bunga. Sebelum melonjaknya gagal bayar kredit menumpulkan minat investor untuk beresiko dan melambatkan aliran kredit yang menetes musim panas ini, Pimpinan Fed Ben Bernanke tengah menimbang bagaimana jatuhnya dalam ketersediaan kredit akan memicu lonjakan bunga pinjaman yang dapat melumpuhkan ekonomi luas.

Sepekan Saham-Saham Asia – Pendapatan Nampak Memberikan Petunjuk Baru

Investor kemungkinan kembali sangat khawatir setelah mendorong saham Asia ke puncak baru selama tiga pekan secara beruntun, namun pada dasarnya kondisi masih kuat karena meredanya kekhawatiran terhadap masalah kredit global. Pasar tampaknya mengambil petunjuk dari hasil laba karena perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung Electronics, pembuat chip memori utama dunia, Infosys Technologies, eksportir jasa software No. 2 India, menjadi kunci AS termasuk perusahaan aluminium Alcoa Inc melaporkan pendapatan kuartalnya.

Pasar keuangan di China daratan kembali bertransaksi setelah libur panjang nasional. Karena kuatnya pertumbuhan ekonomi regional dan valuasi yang masih wajar, meskipun murahnya harga tidak berlangsung lama, analis mengatakan propsek untuk Asia secara umum masih positip. Taiwan, misalnya, paling menarik dibandingkan dengan Asia lainnya dan saham global, kata beberapa pemain pasar. Ini adalah “Pasar saya rasa terus undervalued dan menunjukkan pendapatan tertinggi dunia per saham tahun ini,” kata Burkhard Varnholt, kepala investasi di asset Bank Sarasin Swiss.

Pengukur saham Asia Pasifik MSCI di luar Jepang naik selama tujuh minggu lalu, menyentuh rekor tingginya secara beruntun tiga pekan sebelumnya. Reli lebih dari 30% dari titik rendah Agustus setelah pemotongan suku bunga the Fed membantu meredakan kekhawatiran pada kredit global akibat krisis pasar U.S. subprime mortgage. Awal pekan, investor kemungkinan bereaksi pada laporan berpengaruh non farm payrolls AS yang akan diumumkan setelah pasar Asia tutup hari Jumat tanggal 5 Oktober.

Di Jepang : Investor akan fokus pada machinery orders dan berita-berita mengenai dampak masalah subprime pada perusahaan keuangan AS, kata Soichiro Monji, chief strategist di management saham di Daiwa SB Investments. "Pengaruh dari subprime belum terlihat pada tingkat pendapatan beberapa perbankan AS dan kemungkinan akan ada berita mengenai soal tersebut pekan ini. Yang akan mempengaruhi pasar Jepang," tuturnya. Monji juga mengatakan bahwa pasar akan tetap memperhatikan penawaran saham ke publik dari perusahaan keuangan Sony Corp. Dia memperkirakan Nikkei bergerak antara 16,500 dan 17,500.

Di Korea : KOSPI diperkirakan di perdagangkan di kisaran level 2,000 tanpa arah yang jelas dengan investor yang enggan untuk membuat taruhan besar menjelang pendapatan kuartal dari perusahaan besar seperti Samsung Electronics. "Pekan ini, pendapatan perusahaan menjadi kunci untuk arah pasar. Akan ada penyesuaian di pasar setelah terjadi gain," kata Oh Hyun-seok, analis di Samsung Securities. "Namun Saya kira KOSPI akhirnya akan bertahan di atas level 2,000."

Di Hong Kong : Investor akan memperhatikan pasar saham China daratan pada saat China membuka kembali pasar bisnis setelah libur panjang, debut saham-saham baru akan muncul pekan ini, dengan banyak harapan masih tetap dalam kondisi sehat. "IPO kemungkinan naik dalam debutnya, khususnya saham yang sedang hit seperti Xindin Mining," kata Jackson Wong, manager investasi di Sekuritas Tanrich.

Dollar Akan Akhiri Reli, Melemah ke 100 Yen di 2008, Perkiraan MUFG

Reli dollar kemungkinan singkat dan kemungkinan melemah serendah 100 yen sebelum 2008 karena the Fed memangkas suku bunga, kata Osamu Takashima, analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Nilai tukar secara efektif di pengaruhi oleh the Fed, rebound ke 74.80 pada 4 Okt, setelah menyentuh titik rendahnya 74.73. nilai ini adalah kalkulasi terhadap tujuh mata uang yang menjadi patner dengan AS, berbasis angka 100 Maret 1973.

Reli dollar “fenomena sementara” akibat investor asing membeli sekuritas AS karena pasar kredit global merugi, kata Takashima dalam wawancara di Tokyo. Banknya adalah bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., perbankan terbesar Jepang. Penurunan bunga menguntungkan untuk AS selama Negara industri lainnya kemungkinan tetap memegang dollar lemah, kata Takashima. Dia memprediksi bahwa the Fed akan merendahkan bunga pinjaman menjadi 4.5% dalam tahun ini untuk mendukung ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Pertengahan 2008, dollar kemungkinan diperdagangkan di $1.52 terhadap euro, $2.11 terhadap pound Inggris dan 95 U.S. sen terhadap dollar Australia, katanya. Dollar kemungkinan melemah terhadap yen, jatuh ke 108 yen sebelum semester pertama tahun depan dan 100 yen sebelum 2008, kata Takashima.