Friday, May 30, 2008

Analisa Teknikal

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


EUR/USD

Resistance Level : 1.5566, 1.5614, 1.5663

Support Level : 1.5486, 1.5418, 1.5340

Trading Range : 1.5450 – 1.5720

Trend : Bullish


USD/ JPY

Resistance Level : 105.87, 106.25, 106.71

Support Level : 104.94, 104.60, 104.17

Trading Range : 105.00 – 106.20

Trend : Bullish


GBP/USD

Resistance Level : 1.9818, 1.9873, 1.9958

Support Level : 1.9736, 1.9674, 1.9622

Trading Range : 1.9650 – 1.9880

Trend : Bullish


XAU / LOCO

Resistance levels: 881.60, 885.30, 889.80

Support levels : 869.52, 859.30, 849.50

Trading range : 859.30881.60

Trend : Bearish


HANGSENG

Resistance levels: 24575, 24700, 24960

Support levels : 24324, 24162, 24020

Trading range : 24162- 24700

Trend : Bullish


DOW JONES

Resistance levels: 12754, 12900, 13000

Support levels : 12575, 12457, 12380

Trading range : 12457 – 12900

Trend : Potential Up

News on May 30th, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Naiknya harga pangan, energi, dan turunnya pembangunan rumah mengindikasikan perlambatan ekonomi AS hingga akhir tahun meskipun sepertinya GDP Q2 tidak akan melemah.
  • Naiknya klaim pengangguran awal AS menunjukkan lemahnya ekonomi AS yang telah memperburuk pasar tenaga kerja.
  • Melambatnya pertumbuhan global, kuatnya Euro, dan naiknya harga minyak membatasi permintaan akan produk perusahaan Eropa.
  • Jatuhnya kepercayaan industri Korea Selatan disebabkan oleh melemahnya permintaan domestik dan naiknya biaya energi.
  • Emas kembali jatuh hingga dibawah $900 per ons akibat penguatan Dolar AS dan turunnya harga minyak.

Ekonomi AS Tumbuh Lebih Tinggi Dari Estimasi Sebelumnya
GDP AS di kwartal pertama 2008 GDP sebesar 0.9% per tahun, sama dengan prediksi ekonom. Estimasi indeks harga Q1 2008 yakni 2.6%, sesuai prediksi. Konsumsi pribadi tumbuh 1.0% pertahun di Q1 2008, sama dengan estimasi. Tingkat inflasi (PCE) inti tahunan 2.1%, kurang dari estimasi 2.2%. Proporsi perdagangan bagi pertumbuhan ekonomi melonjak 0.8%. Revisi ini menunjukkan naiknya pendapatan dari estimasi sebelumnya, mengurangi kekhawatiran jatuhnya pengeluaran. Pendapatan pribadi naik 5.1% per tahun dari Oktober hingga Desember. Laporan bulanan ini menunjukkan berlanjutanya penurunan pembangunan rumah, dimana pembangunan tempat tinggal akan terus menjadi penghambat pertumbuhan sejak Q1 2006. Naiknya harga pangan, energi, dan turunnya pembangunan tempat tinggal mengindikasikan perlambatan ekonomi hingga akhir tahun ini meskipun sepertinya GDP Q2 tidak akan kontraksi.

Klaim Pengangguran Awal AS Naik ke 372,000
Ada 372 ribu klaim manfaat pengangguran yang baru di minggu yang berakhir 24 Mei, lebih tinggi dari estimasi 370 ribu. Untuk minggu yang berakhir 17 Mei, ada 3.104M juta klaim, lebih tinggi dari estimasi 3.080 juta. Data ini menunjukkan lemahnya ekonomi memperburuk pasar tenaga kerja. Jumlah masyarakat yang mendapatkan asuransi ini tertinggi sejak Februari 2004. Perusahaan AS merespon situasi penurunan ekonomi saat ini dengan memperketat penerimaan daripada memecat tenaga kerja seperti yang terjadi di resesi yang lalu. Tingkat penganguran di antara masyarakat yang mendapatkan asuransi ini berada di 2.3%. Hal ini mencerminkan lemahnya perekonomian AS. Apakah periode ini diklasifikasikan sebagai "resesi" atau tidak oleh NBER masih menjadi pertanyaan, tapi jika benar maka hanya terjadi resesi ringan daripada yang dihaarapkan sebelumnyha. Sektor ekspor telah menopang ekonomi, yang dipicu oleh kuatnya perminataan global dan melemahnya dolar.

Indikator Sentimen Zona Eropa
Tingkat keyakinan diantara eksekutif dan konsumen Eropa masih bertahan di level terendah dalam waktu hampir 3 tahun terakhir di bulan Mei seiring naiknya harga pangan dan energi mendorong kenaikan biaya dan penguatan Euro terhadap dollar memperlambat ekspor. Indeks yang mengukur sentimen di zona Eropa masih bertahan di level 97.1 di bulan Mei, terendah sejak Agustus 2005. Pada ekonom tadinya memperkirakan indeks akan jatuh hingga 96.8. Tingkat keyakinan diantara pembuat manufaktur di seluruh kawasan Eropa bertahan pada -2 di bulan Mei, sementara sentimen konsumen jatuh hingga -15 dari -12. Tingkat keyakinan konstruksi jasa dan industri ritel mengalami perbaikan. Pelambatan pertumbuhan global berpasangan dengan kuatnya nilai tukar Euro membatasi permintaan pada perusahaan sejalan dengan perjuangan menghadapi kenaikan harga minyak. Inflasi di zona Eropa masih menjadi kekhawatiran utama dan kini mencegah ECB untuk menurunkan suku bunga agar mendukung ekonomi. Sisi baiknya, indikasi pelambatan ekonomi mungkin masih terbatas. Penjualan ritel Eropa di bulan Mei serta tingkat keyakinan bisnis Jerman naik melampaui perkiraan.

Kepercayaan Industri Korea Selatan Jatuh dari Level Tinggi Enam Bulan
Kepercayaan industri Korea Selatan jatuh dari level tinggi 6 bulan akibat melemahnya permintaan domestik dan naiknya biaya energi. Indeks yang mengukur ekspektasi di Juni jatuh ke 88 dari 92 di bulan sebelumnya, berdasarkan survei terhadap 1,563 pabrik yang dirilis Bank of Korea hari ini. Angka di bawah 100 menunjukkan pesimisme. Tingginya harga minyak dan komoditas mendorong kenaikan biaya dan menggerogoti daya beli konsumen dan bisnis di ekonomi terbesar keempat di Asia ini, yang tumbuh lebih lambat dalam 3 tahun di Q1. Pemerintah berencana untuk menurunkan pajak dan meningkatkan pengeluaran sebanyak 4.9 miliar won untuk menggairahkan permintaan domestik.

Emas Jatuh Akibat Penguatan Dolar dan Penurunan Minyak
Emas kembali jatuh hingga dibawah $900 per ons di hari Kamis, tertekan oleh penguatan US Dollar yang mendorong harga minyak turun, sehingga mengurangi daya tarik logam baik sebagai alat anti-inflasi dan alternatif mata uang. “Penguatan dollar dan pelemahan minyak merupakan dua aspek negatif bagi emas. Maka kinerja emas akan dibawah minyak,” kata Mark Pervan, analis senior komoditas di ANZ. Kenaikan Dolar di hari Kamis, kembali mencoba area tertinggi 2-minggu setelah Presiden Fed dari Dallas Richard Fisher mengatakan keputusan bank sentral yang akan menaikkan bunga seharusnya akan terlihat dari kenaikan harga konsumen lebih lanjut. Penguatan dolar menambah sentimen negatif pada harga minyak, yang gagal menyentuh rekor tertinggi untuk satu minggu seiring beberapa negara berkembang di Asia telah memotong subsidi, yang berkemungkinan memicu turunnya permintaan energi Asia.

Tingkat Pengangguran Jerman Naik
Tingkat Pengangguran ILO Jerman di level 7.4%, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi analis 7.3% dan sesuai dengan revisi sebelumnya. Penduduk yang bekerja dan menetap di Jerman 40.08 juta, naik 650,000 orang (+1.6%) dibandingkan April tahun lalu. Sementara dibandingkan dengan Maret 2008, naik 153,000 (+0.4%) di bulan April 2008. Suatu rilis yang positif dari Jerman, menunjukkan pasar tenaga kerja masih dalam bentuk yang baik, dan terjaga pada ekspansi yang konstan.

Nilai Rumah Inggris Anjlok, Menurut Nationwide
Penurunan tercepat harga rumah Inggris di bulan Mei seiring berita ekonomi yang masih lemah mengumpulkan momentum sentimen negatif terhadap pasar perumahan. Harga rumah jatuh 2.5%, rekor penurunan terbesar dalam catatan Nationwide. Harga rumah standar di Inggris kini sebesar £173,583; £8,000 lebih sedikit dari tahun lalu. Harga rumah yang jatuh di Inggris bukan merupakan hal baru, namun lain halnya dengan pengaruhnya. Harga yang jatuh 2.5% dalam satu bulan hingga mencetak rekor, kendati, dari tahun lalu harga-harga jatuh hanya 4.4%. Problem ini akan meningkat jika harga masih berlanjut turun pada laju sekarang, lebih dari 2% tiap bulannya.

Penjualan Ritel Jepang Naik Lebih Lambat Sejak Juli
Penjualan ritel Jepang naik lebih rendah dalam 9 bulan setelah harga pangan dan energi menyebabkan konsumen mengeluarkan lebih sedikit uang untuk barang lainnya seperti pakaian. Penjualan merangkak 0.1% di bulan April dari tahun sebelumnya, lebih rendah dibanding kenaikan 0.5% yang diperkirakan oleh ekonom. Tingkat keyakinan konsumen di level 6 tahun terendah sejalan pertumbuhan upah gagal mengimbangi inflasi yang menanjak terbesar dalam satu dekade. Suatu pertanda bahwa pengeluaran rumah tangga kini kehilangan momentum sehingga membuang harapan atas permintaan domestik yang dapat melindungi ekonomi dari pelambatan.

Nikkei Naik 3% Akibat Melemahnya Yen dan Data Ekonomi AS
Nikkei naik 3% pada hari Kamis, penguatan harian terbesar dalam 8 minggu, didominasi eksportir seperti Canon Inc akibat melemahnya yen dan bagusnya data pesanan barang tahan lam AS. Salah satu saham yang menguat, Aderans Holdings Co Ltd melonjak setelah presiden dan dewan direksi pembuat wig ini gagal memenangkan kembali posisinya dalam pertemuan pemegang saham. Ini adalah pertama kalinya manajemen perusahaan Jepang bisa dirombak oleh aktivis saham.

Bursa Seoul Ditutup Menguat; Samsung, LG Electronik Melonjak
Bursal Seoul ditutup menguat 2% pada hari Kamis didorong perusahaan teknologi seperti Samsung Electronics, yang didukung oleh prospek pendapatan yang cerah dan data AS yang menunjukkan kuatnya pengeluaran perusahaan. "LG perlahan menguat setelah sempat turun tajam akibat isu potongan harga handset Nokia. Kejatuhan sebelumnya terlalu berlebihan karena prospek perusahaan masih bagus," kata Lee Sung-june, analis di SK Securities. "Bagusnya investasi bisnis AS mengurangi kekhawatiran akan pengeluaran dan mengangkat saham teknologi," ungkap Hwang Chang-joong, strategis pasar di Woori Investment & Securities.

Indeks Hong Kong Tangguh, PCCW Bersinar
Indeks Hong Kong naik 0.6% pada hari Kamis, mengikuti penguatan pasar regional, menyusul data pengeluaran bisnis AS yang bagus; akan tetapi produsen minyak CNOOC jatuh seiring turunnya harga minyak. PCCW Ltd naik 9.4% setelah operator fixed-line kota ini berencana untuk menyatukan bisnis telekomunikasi, media dan teknologi informasi ke dalam satu holding company dan menjual 45% saham perusahaan baru ini kepada investor. Pasar sepertinya kehilangan arah tapi sentimen telah membaik seiring menguatnya dolar AS dan turunnya harga minyak, kata Yiu.