Tuesday, June 3, 2008

Analisa Teknikal

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.



EUR/USD

Resistance Level : 1.5589, 1.5617, 1.5653

Support Level : 1.5488, 1.5435, 1.5370

Trading Range : 1.5500 – 1.5620

Trend : Bullish


USD/ JPY

Resistance Level : 104.88, 105.53, 105.92

Support Level : 104.03, 103.84, 103.47

Trading Range : 103.50 – 106.00

Trend : Bearish


GBP/USD

Resistance Level : 1.9700, 1.9770, 1.9850

Support Level : 1.9612, 1.9550, 1.9500

Trading Range : 1.9580 – 1.9850

Trend : Bullish


XAU / LOCO

Resistance levels: 897.10, 902.20, 911.90

Support levels : 887.96, 882.10, 878.00

Trading range : 882.10902.20

Trend : Bullish


HANGSENG

Resistance levels: 24480, 24653, 24886

Support levels : 24185, 24030, 23840

Trading range : 24030- 24480

Trend : Bearish


DOW JONES

Resistance levels: 12583, 12683, 12793

Support levels : 12420, 12360, 12224

Trading range : 12360 – 12583

Trend : Bearish


News on June 03rd, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Permintaan luar negeri untuk produk AS membantu perusahaan AS tetap beroperasi meskipun pengeluaran konsumen Amerika dan bisnis melemah.
  • US’s Paulson: Dolar AS masih berperan sebagai reserve currency dunia dan mengatakan penurunan belakangan ini disebabkan naiknya harga minyak.
  • ECB diprediksikan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan 5 Juni seiring tingginya inflasi, menurut survei ekonom Bloomberg.
  • Sterling jatuh terhadap euro dan dollar dipicu permasalahan Bradford & Bingley yang menghidupkan kembali kekhawatiran akan sektor keuangan Inggris.
  • Emas terus menguat setelah dolar AS melemah terhadap euro dan reboundnya harga minyak.
Indeks Pabrik ISM di AS Merosot Lebih Kecil dari Perkiraan
Indeks ISM Manufaktur di Mei sebesar 49.6, lebih tinggi dibanding ekspektasi 48.5 dan data April 48.6. Harga yang dibayarkan naik menjadi 87.0, lebih tinggi dibanding ekspektasi 85.0 dan 84.5 di Mei. Permintaan luar negeri untuk produk AS membantu pabrik tetap berjalan kendati pengeluaran konsumen Amerika dan bisnis melemah. Dengan kata lain, data Mei turun tipis dari bulan April seiring tingkat kontraksi di manufaktur melemah. Indeks produksi sedikit membaik dan mulai melewati 50% setelah jatuh selama 2 bulan. Pembuat manufaktur mulai meghadapi kenaikan biaya bersamaan permintaan yang melemah di berbagai industri. Menurut Robert Ore, direktur ISM, “Ekspor masih kuat paska pelemahan dollar, tanpanya, manufaktur bisa negatif. Indeks ini, meskipun masih menunjukkan kontraksi untuk sektor manufaktur dalam 4 bulan berturut-turut, namun kecendrungannya kekhawatiran berkurang terhadap kejatuhan ekonomi meskipun penurunan perumahan masih berlanjut dan biaya pangan maupun energi meroket.

US’s Paulson: AS Berpegang Teguh pada Dollar Sebagai Reserve Currency
Men-Keu AS Henry Paulson di hari Senin mempertahankan status dollar sebagai reserve currency dunia dan mengatakan penurunan belakangan ini hanya faktor kecil dibalik kenaikan harga minyak. “Saya menegaskan kembali bahwa penguatan dollar merupakan keinginan negara kami,” kata Paulson dalam pernyataannya di depan grup bisnis di Uni Emirat Arab. “US dollar telah menjadi reserve currency sejak Perang Dunia II dan masih banyak pondasi untuk hal tersebut. AS merupakan ekonomi yang terbesar dan paling terbuka di seluruh dunia, pasar modal kami pun merupakan yang terdalam dan terliquid.” “Saya berkomitmen untuk mempromosikan kebijakan yang akan mengangkat nilai kompetitif ekonomi AS dan menjamin dollar untuk tetap menjadi reserve currency dunia,” tambahnya di depan Konsul Bisnis UAE-AS. Beliau mengatakan nilai dollar akan merefleksikan fundamental jangka panjang AS dan administrasi Bush telah merespon secara “agresif dan komprehensif” pada tantangan ekonomi AS untuk meminimalkan dampak secara global.

ECB, Berkutat Dengan Tingginya Inflasi, Mungkin Tidak Menurunkan Suku Bunga
ECB akan sulit untuk menurunkan suku bunga tahun ini seiring kekhawatiran antara tingginya inflasi di dalam sejarah 10 tahun ECB dan melambatnya ekonomi, menurut survei ekonomi. Pengambil kebijakan ECB, yang akan bertemu pada 5 Juni, akan terus mempertahankan suku bunga di 4% hingga (setidaknya) Februari, berdasarkan prediksi 31 ekonom dari survei Bloomberg. Bulan lalu, ekonom memprediksikan bank tersebut akan menurunkan biaya pinjaman di bulan September untuk memulihkan ekonomi. ``Inflasi merupakan ancaman terbesar bagi pertumbuhan ekonomi saat ini,'' ungkap Holger Schmieding, pimpinan ekonom Eropa di Bank of America Corp. di London. ``Harapan investor untuk menurunkan suku bunga telah terkikis seiring kenaikan harga minyak.''

Kekhawatiran Bank Menyeret Sterling Turun vs Euro, Dollar
Sterling jatuh hampir setengah persen terhadap euro dan dollar di hari Senin, dipicu masalah peminjam hipotek terbesar di Inggris Bradford & Bingley yang menghidupkan kembali kekhawatiran sektor keuangan. Perusahaan melaporkan penurunan laba 50% pertahun di bulan pertama dari 4 bulan selama 2008, sehingga banyak yang tidak percaya lagi pada isu proposal dan pengumuman injeksi dana dari perusahaan ekuitas swasta AS. Kepala eksekutif Bradford & Bingley mengundurkan diri pada hari Senin dan perdagangan saham perusahaan ini dihentikan sementara setelah dibuka 26% di bawah harga open. Berita ini mengisyaratkan sektor keuangan, motor utama ekonomi UK, belum solid sejak ketegangan kredit 10 bulan lalu. “Sektor financial merupakan akar masalah, sehingga berita yang terkait sektor ini akan mempengaruhi sentimen sterling,” kata Geoff Kendrick, strategis mata uang di Westpac. “Negatif untuk Poundsterling”

Emas Masih Bertahan, Sembari Mencari Arah Baru
Emas menguat pada hari Senin setelah dolar melemah terhadap euro dan reboundnya harga minyak. Investor dan pemburu harga murah sempat memborong emas di hari Jumat, yang membantu mengangkat harga naik dari level terendah 2 minggu dan naik 1%, terpicu oleh pelemahan dollar dan kenaikan minyak. Dollar merangkak naik terhadap euro di hari Senin menjelang data ekonomi US yang dapat terjadi perubahan, sementara permintaan emas masih tinggi di India, pembeli logam utama, selama musim kawin Hindu yang berlangsung dari Januari hingga Mei, seiring orang tua membeli perhiasan sebagai hadiah untuk anak perempuannya untuk mengamankan keuangan selama krisis. Namun di triwulan ketiga biasanya merupakan periode permintaan yang lambat bagi emas. Sementara itu , harga minyak rebound dari nilai terendahnya di sekitar $128/barel, mengikuti reli gas alam dan produk pengolahan minyak lainnya yang dapat mengimbangi permintaan dan stabilnya dolar.

PMI Kawasan Eropa
Purchasing Managers Index (PMI) zona Eropa naik tipis dari bulan lalu. PMI Mei di level 50.6, dibandingkan Maret sebesar 50.5. Ekspektasi analis untuk bulan Mei adalah 50.5. PMI Jerman pun masih di level yang sama di bulan Mei, yakni 53.6 yang sedikit diatas ekspektasi analis sebesar 53.5. Angka diatas 50 mengindikasikan sektor manufaktur yang masih ekspansif, dimana hal tersebut baik bagi ekonomi. Angka ini menunjukkan ekonomi Jerman pada tahap yang bagus, sementara ekonomi Eropa keseluruhan berada antara kontraksi dan pertumbuhan.

Ekspansi Ekonomi Swiss Melamban
Ekspansi ekonomi Switzerland tumbuh lambat dalam 3.5 tahun di Q1 seiring perusahaan membatasi pengeluaran konstruksi. GDP naik 0.3% dari Q4, yang sempat naik 0.9%. Angka ini sesuai dengan ekspektasi ekonom. Tahun ini ekonomi Swiss tumbuh 3%, turun dari 3.6% di 3 bulan sebelumnya. Ekonomi Swiss kehilangan momentum seiring pelambatan global membatasi permintaan ekspor dan krisis perumahan AS melukai pendapatan di beberapa bank terbesar negara. Pelambatan ekonomi global masih melanjutkan efeknya pada seluruh kawasan, dan Switzerland jelas belum kebal.

Persetujuan Hipotek Inggris Jatuh Mencetak Rekor, Pertumbuhan Pabrik Terhambat

Persetujuan kredit Inggris jatuh di April hingga level terendah dalam 9 tahun, seiring jatuhnya harga rumah dan sulitnya pinjaman mengurangi minat pembeli. Perbankan telah menawarkan 58,000 pinjaman untuk pembelian rumah, dibandingkan 63,000 di Maret. ekonom tadinya mengekspektasikan angka sebesar 65,000. Laporan ini menambahkan bukti bahwa Inggris kini memasuki penurunan sektor perumahan terburuk sejak resesi terakhir tahun 1991. Pinjaman bersih rumah naik 6.4 M pounds di April, terkecil sejak November 2004, turun dari 6.7 M pounds di bulan sebelumnya. Perbankan mempersulit penyaluran kredit KPR sebagai upaya untuk memperbaiki neracanya, yang terpukul oleh kekacauan kredit dan keengganan untuk mentransfer pemangkasan suku bunga BoE.

Nikkei Ditutup Tinggi Dalam 5 Bulan Terkait Melonjaknya Finansial
Nikkei naik 0.71% menuju level tinggi hampir 5-bulan di hari Senin terkait Mizuho Financial Group dan sektor finansial lainnya melonjak akibat ekspektasi naiknya pendapatan dan tumbuhnya optimisme bahwa krisis kredit telah pudar. Pelaku pasar mengatakan penguatan tidak menyentuh seluruh sektor dan lebih spesifik, sementara saham perbankan naik akibat ekspektasi naiknya pendapatan dan meningkatnya inflasi di negara terbesar ke-dua dunia ini.

Ekonomi Korea Selatan Tumbuh 0.8%, Menurut Revisi Data
Ekonomi Korea Selatan tumbuh lebih cepat dari estimasi di Q1 terkait perusahaan memperbanyak produksi telepon genggam dan semikonduktor guna memenuhi naiknya permintaan luar negeri. Ekonomi meningkat 0.8% dari kuartal sebelumnya, menurut Bank of Korea di Seoul, naik dari estimasi 0.7% yang dirilis 25 April. Ekspor ke pasar negara berkembang, dan lemahnya won membantu melindungi Korea Selatan dari berkurangnya permintaan AS, pasar terbesar ke-dua. Ekspor merupakan penggerak utama ekspansi ekonomi, selama 10 tahun ini, seiring lonjakan harga bahan bakar dan makanan telah menurunkan pengeluaran konsumen dan pebisnis.

Bursa HK Menguat, Terbawa Oleh China Mobile, CNOOC
Bursa Hong Kong menguat 1.3 persen di hari Senin terkait China Mobile pulih dari penurunan-nya akibat kekhawatiran kompetisi, sementara produsen minyak Cina CNOOC menguat akibat tangguhnya harga minyak. Investor akan memperhatikan pengumuman China Telecom, provider sambungan tetap terbesar negara, yang akan melaporkan pembelian perangkat wireless CDMA terbesar No.2 dalam jumlah aset, China Unicom saat konferensi.