Perhatian Pada Data Tenaga Kerja A.S, Konferensi Pers ECB
Fokus minggu ini di dalam pasar uang adalah data non-farm payrolls A.S dan bank sentral Eropa dimana para pembuat kebijakan zona eropa kemungkinan akan menahan bunga, namun peringatan keras tetap pada inflasi, sementara Bank of England kemungkinan juga akan tetap menahan. Pernyataan terkini dari Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke dan Wakil Pimpinan Donald Kohn telah menaikkan ekspektasi pasar atas pemangkasan suku bunga AS bulan Desember dan investor saat ini menantikan munculnya data sebagai sinyal atas lemahnya ekonomi.
Data terakhir dari pasar tenaga kerja A.S, akan dirlis Jumat, diperkirakan akan melahirkan pekerja sebanyak 73,000 di Nopember, setengah dari jumlah bulan sebelumnya. "Naiknya tenaga kerja di bulan Oktober relatif menopang seiring peningkatan 166,000 pekerja dibulan itu. Selama waktu ini, fitur kemungkinan menjadi lebih kecil, khususnya terkait dengan memburuknya data jobless claims mingguan yang meneguhkan sejumlah kekenduran di pasar buruh," ucap Philip Shaw, kepala ekonom pada Investec. Turut pada agenda pekan ini adalah indeks manufaktur Institute for Supply Management A.S untuk bulan Nopember hari Senin pukul 2200 WIB.
Pihak Bank of
Sepekan Saham
Ekspetasi pemangkasan suku bunga AS kemungkinan akan memberi pondasi bagi saham-saham
Komentar dari 2 petinggi Federal Reserve memberikan signal lampu hijau untuk menurunkan suku bunga dapat membantu reli di pasar, namun keraguan terhadap prospek di bulan depan masih ada. Baik Bernanke dan Donald Kohn mengulangi bahasa FOMC bulan lalu bahwa resiko antara growth dan inflasi cukup seimbang. Ekonom menginterpretasikan statement 31 Oktober tersebut sebagai sinyal pembuat kebijakan memilih untuk tidak terburu-buru merubah tingkat suku bunga.
Di Jepang, investor hanya menunggu revisi data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga, sementara hasil pertemuan dari kebijakan bank sentral akan menjadi perhatian di Australia. RBA diprediksi menahan suku bunganya pada 6.75 persen.
Di Jepang : Saham kemungkinan akan terus naik dengan ekspetasi terhadap rate cut AS, namun kenaikannya juga terbatas dikarenakan lingkungan ekonomi US yang masih tidak sehat "Reaksi pemangkasan suku bunga AS akan tetap tidak baik, namun kenaikan Wall Street juga akan terbatas, dan ini akan mencegah pembelian saham Tokyo secara besar-besaran,” kata Tomomi Yamashita, fund manager pada Shinkin Asset Management. Range Nikkei akan berada kisaran 15,300 – 16,100.
Di Korea : Pasar seharusnya dapat terus naik seiring dengan pembelian institusi-institusi lokal untuk melengkapi portofolionya menjelang tutup buku akhir tahun dan pada harapan pemangkasan suku bunga AS. "Ekspetasi pemangkasan suku bunga AS akan memberikan dukungan ke pasar hingga minggu depan, namun momentum naik ini akan terbatas setelah kita melihat rebound yang kuat minggu ini,” kata Shim Jae-youb, sebagai analis dari Meritz Securities "Tahanan jangka pendek akan berada di area 1,940, yang merupakan simple moving average dengan periode 60."
Di
O’Neill – Goldman: Pelemahan Dollar Mungkin Mendekati Akhir
Kepala Ekonom Goldman Sachs Group Inc. Jim O'Neill mengatakan pelemahan dollar akan segera berakhir. Melemah sudah sangat lama,'' O'Neill berkata kepada para akademis dan pelajar di Universitas
Ekonom Goldman juga mengatakan bahwa pola yang digunakan oleh analisis bank investasi menunjukkan rasa pesimis pada dollar diantara komentator pasar dan partisipan mendekati puncaknya. ``Saya akan wasdapai pelemahan dollar,'' kata O'Neill. Namun, ia “tidak memiliki pertunjuk” apa yang akan terjadi pada mata uang “dalam beberapa pekan kedepan.”.
O'Neill mengatakan performa the Fed dan Bank Inggris sejak masalah pasar kredit di Agustus “mengecewakan” dan mengkritik bank sentral AS karena “tidak menentu.” Wakil Ketua The Fed Donald Kohn mengatakan bank sentral harus “fleksibel dan pragmatis” ketika merespon “tingginya pergolakan “ di pasar kredit. Ketua Ben Bernanke memperingatkan soal “Tingginya resiko inflasi” pada 8 Nopember.
No comments:
Post a Comment