Pasar Hadapai Pemotongan Bunga Fed Berikutnya
Selama Fed menjadi kekhawatiran, para investor akan berharap pernyataan-nya berupa janji atas pelonggaran moneter bakal meleset – sebuah prospek yang akan membantu minat investor ke dalam saham-saham beresiko dari aset-aset safe-haven. "Saya rasa mereka akan sangat tetap membiarkan pintu terbuka untuk pemotongan bila ekonomi menjamin," tutur Kevin Grice, ekonom senior pada American Express Bank. Bunga Fed fund berjangka sepenuhnya akan memangkas 25 basis poin di minggu ini namun peluang untuk rate cut 50 basis poin telah terbagi dua minggu silam.
Para investor juga akan memantau survei sentimen ekonomi ZEW Jerman di hari Selasa, bulletin ECB bulanan hari Kamis dan angka final dari fitur inflasi zona eropa bulan Nopember di hari Jumat guna melihat bilamana sikap kebijakan ECB ditempatkan. "Implikasi kebijakan dari proyeksi staff untuk suku bunga akan tetap bertahan namun dengan kecenderungan jangka-pendek ECB masih akan menaikkan ketimbang memangkas suku bunga," ungkap BNP Paribas.
ECB telah menahan bunga pada 4 persen minggu silam, menyebutkan tekanan inflasi kembali mendominan. Namun Presiden Jean-Claude Trichet ditangkap oleh sebagian investor ketika ia mengungkapkan sejumlah putusan anggotanya yang mengarah pada kenaikkan bunga. "Kami perkirakan ini akan berubah sebagai petunjuk terbangunnya pelemahan pertumbuhan dibanding perkiraan ECB. Ini akan menyita waktu." Investor juga akan mencerna data harga produsen dan konsumen A.S di Kamis dan Jumat sebagai prospek kemungkinan Fed menurunkan kebijakan.
Dollar Naik Dua Minggu Berturut-Turut Seiring Meredanya Kekhawatiran Kredit
Dollar mengalami kenaikan selama dua minggu berturut-turut terhadap yen seiring berkurangnya kekhawatiran di sector kredit yang dapat membawa ekonomi AS ke resesi. Kenaikan dollar juga didukung oleh Presiden AS George W.Bush yang mengumumkan rencana nya untuk melawan sistem kredit KPR. Pengumuman tersebut membantu rebound pada pasar equity. “Kita akan melihat rebound dollar, dan saya tidak akan terkejut melihat penguatan lebih lanjut,” kata Gavin Friend, sebagai kepala strategi valas di Commerzbank AG di London.
Kenaikan saham rata-rata Jepang Nikkei 225 minggu ini sebesar 1.8% juga memotivasi para investor untuk memanfaatkan perdagangan carry trade. Nikkei memiliki korelasi dengan yen sebesar minus 0.93 tahun lalu, berdasarkan data yang dikompilasi dari Bloomberg. Nilai minus 1 berarti kedua-duanya cenderung bergerak secara berlawanan. “Yen sedang berada dalam trend melemah,” kata Gregg Gibbs, strategis valas di Sydney, ABN Amro Holding NV, bank Belanda terbesar.
“The Fed sedang berada dalam sistem Dual Mandat yang berarti the Fed harus mempertimbangkan inflasi dan pertumbuhan yang harus diseimbangkan resikonya, kemudian menyesuaikan kebijakannya, saat ini The Fed melihat resiko terhadap pertumbuhan semakin membesar. The ECB lain halnya – mandat mereka hanya menyesuaikan terhadap inflasi yang lebih mereka khawatirkan jika inflasi terlihat mulai meninggi. Terdapat hal lain lagi terhadap dollar, yakni masalah trade balance dan defisit Budget yang semakin mengecil, yang menjadi alasan bagus bagi apresiasi dollar.
Sepekan Saham
Saham-saham
Yuihama mengatakan pasar yang sensitif terhadap bunga seperti Hong Kong dan Singapura kemungkinan paling diuntungkan dari suku bunga AS yang lebih rendah, namun Taiwan, yang sangat bergantung pada permintaan AS untuk produk, kemungkinan tertekan dalam beberapa bulan terkait melambatnya ekonomi AS. Untuk pekan pertama Desember, MSCI, indikator saham Asia Pasifik di luar Jepang naik mendekati 2%, rebound dari penurunan 8.4% di November.
Investor akan memperhatikan kejutan dari data non farm payrolls hari Jumat setelah ditutupnya pasar
Di Jepang : Saham-saham kemungkinan terus gain terkait berakhirnya kekhawatiran terhadap ekonomi AS. "Pasar sepertinya relatif kuat karena masalah subprime mulai mereda," kata Yosuke Shimizu, kepala pusat investasi Monex Inc. "Penurunan indeks Nikkei kemungkinan ditopang di kisaran 15,800." Investor kemungkinan mengoleksi teknologi tinggi eksportir, didorong oleh pelemahan yen, dan saham-saham terpukul seperti trading houses, katanya, menambahkan bahwa Nikkei kemungkinan besar bergerak antara 15,800 dan 16,500.
Di Korea : Analis memperkirakan KOSPI bergerak sideways (ranging) setelah rebound dua pekan, dengan investor belum akan mengambil posisi baru menjelang pemilu presiden 19 Des dan kekhawa tiran berlanjut terhadap ekonomi AS. "Kenaikan selama dua pekan terakhir mencerminkan ekspek- tasi pemotongan suku bunga AS dan langkah pemerintah pada peminjam mortgages, namun tak seorangpun yakin ekonomi AS cukup sehat," kata Kim Hak-kyoon, analis Invest & Sekuritas
Di Hong Kong : Banyak analis bertaruh momentum akselerasi
Di China : Indeks Komposit Shanghai kemungkinan mendekati kisaran level saat ini, dengan keyakinan berbalik melambat terkait pemulihan pasar dari tertekan di Nopember. "Indeks bertahan di titik rendahnya di kisaran 4,800 poin namun reli yang kuat tidak akan berlanjut," kata Zhang.