Fokus Pada ECB Seraya Pasar Mencerna Tenaga Kerja AS
Minggu ini para investor akan dijamu keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa, namun hanya setelah mencerna data non-farm payrolls A.S yang akan menyoroti petunjuk atas suku bunga A.S. Seiring pasar uang Eropa tutup di hari Jumat dan Senin berkenaan libur Easter, para investor akan menunggu hingga Selasa guna merespon laporan tenaga kerja hari Jumat. ECB diperkirakan luas menahan suku bunga di hari Kamis pada 3.75 persen, namun presiden bank Jean-Claude Trichet diperkirakan mengandalkan kode-kata biasa untuk mengindikasi kenaikkan bunga pinjaman di Juni.
"Terkait data belakangan ini yang menunjukkan situasi ekonomi kuat, saya akan setuju dengan ucapan Trichet yang mengatakan dirinya 'memonitor' situasi 'sangat cermat'," ujar Patrick Jacq, strategist suku bunga zona eropa pada BNP Paribas. Euribor berjangka saat ini menunjukkan peluang sekitar 65 persen suku bunga naik ke 4 persen di Juni, dan cukup mungkin ada tambahan naik menuju 4.25 persen di semester dua. Data ekonomi belakangan ini telah menunjukkan bahwa ekonomi zona eropa kembali menguat dalam mode pertumbuhan sementara pejabat ECB telah menyimpulkan bahwa pertumbuhan suplai uang dan inflasi merupakan penyebab kekuatiran.
FED Minutes Dalam Fokus
Para investor akan memiliki kesempatan menyusul diperpanjangnya akhir minggu guna menimbang laporan tenaga kerja A.S bulan Maret, yang akan dirilis hari Jumat. Estimasi median dalam jajak Reuters atas ekonom meneguhkan sebanyak 120,000 pekerja baru di A.S tercipta di Maret, naik dari 97,000 bulan sebelumnya. Richard McGuire, seorang strategist suku bunga pada RBC Capital Markets di London, mengatakan data minggu ini dari Institute of Supply Management meneguhkan bahwa pasar buruh menunjukan sinyal pelemahan. "Sub-komponen dari baik ISM services dan manufaktur melemah," katanya.
"Saya curiga pasar tengah memantau angka payrolls dibawah perkiraan konsensus forecast." Juga layar radar investor akan tertuju pada minutes dari pertemuan suku bunga 21 Maret Federal Open Market Committee, yang mana bank sentral menahan bunga pada 5.25 persen. FOMC minutes akan dirilis Rabu minggu ini. Pembuat kebijakan bank sentral juga akan menjadi fokus di Jepang, dimana Bank of Japan akan memberi keputusan suku bunga-nya hari Selasa. BoJ diperkirakan tetap menahan bunga pada 0.50 persen seraya ia menyebutkan bahwa dirinya akan menaikkan bunga hanya secara bertahap seiring ekonomi Jepang melanjutkan pemulihan-nya.
Sepekan Saham Asia - Fokus Beralih Ke Pendapatan Korporat
Bursa saham Asian terlihat masih mengalami keniakan pada minggu ini, ini merupakan awal langka bagi index untuk menyentuh level tertingginya dalam beberapa bulan terakhir, walau terlihat sedang terjadi satu pelambatan, namun para investor kembali terfokus pada laporan pendapatan perquarter dari beberapa saham blue chips. Bank of Japan juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan dalam minggu ini, walau kebijakan tingkat suku bunga dari Negara terbesar kedua di dunia tersebut akan bertahan, namun ketidak pastian atas data Jepang machinery data akan dilaporkan hari rabu. Pasar Asia mulai merangkak naik setelah pada maret lalu turun tajam, hal ini termotivasi oleh trends naik pada pergerakan trends technikal. "pasar modal mulai menanjak di pasar regional hal tersebut merupakan gambaran sederhana dari bertumbuhnya ekonomi global. "walau pasar U.S. melambat pertumbuhanya, pertumbuhan ekonomi China masih bertahan untuk bertumbuh, dan permintaan terhadap sector commodity masih tinggi seperti India." Namun data tenaga kerja U.S. untuk bulan Maret akan menjadi panduan pasar atas gambaran ekonomi, dan beberapa investor memperingatkan adanya kondisi penunjang yang mengalami pelambatan atas pertumbuhan ekonomi U.S. seperti halnya sector jasa dan data pertumbuhan sector produksi pabrikan yang lebih rendah dari perkiraan. "kondisi koreksi terlihat dalam bayangan. Beberapa data pertumbuhan ekonomi U.S. terlihat melambat. Tanpa berita positive dari U.S. saya pikir sulit bagi index untuk naik," ujar Chung Kyun-sik, analis dari Uris Investment Advisors.
Di Jepang: pasar saham terlihat bergerak dalam range untuk minggu ini, pada investor sejauh ini menanti data machinery orders untuk bulan February pada rabu mendatang. Data yang akan menjadi acuan bagi pasar yang dapat mempengaruhi unsure ketidak pastian adalah capital spending. "yang memberikan gambaran dari machinery orders dan sebelum keluarnya data tersebut sulit agaknya untuk optimis. Oleh sebab itu saat ini para investor cenderung menunggu," ujar Toshihiko Matsuno, asisten general manager pada SMBC Securities. Di sisi lain para Investor juga akan menunggu hasil pertemuan dari Bank of Japan, informasi tersebut akan diumumkan hari selasa.
Di Korea : perkembangan pasar saham korea masih berpotensi untuk menembus angka tertingginya, namun keniakan index dibayangi potensi koreksi dimana para investor mencoba memantau laporan pendapatan seperti pada perusahaan Samsung Electronics Co. Ltd. dan POSCO Co. Ltd. "perkiraan untuk pendapatan terlihat telah bekgitu rendah, dan pasar telah merefleksikan di pasar modal," ujar Kim Jeong-hwan, analis dari Woori Investment dan Securities.
Di Hong Kong: kenaikan index meungkin akan terjadi lagi sebagai antisipasi pasar terhadap aktivitas IPO, disamping itu masalah pendapatan perusahaan juga akan menjadi focus dimana hal tersebut berpotensi untuk menyeret index turun. Perusahaan Garden Holdings Co., yang sebelumnya melakukan IPO dengan volume $1.66 billion dan merupakan aktivitas terbesar dari yang ada akan kembali melakukan IPO, penawaran akan ditutup pada 12 April. China CITIC Bank Corp. Ltd., bank komersial terbesar ketujuh akan dipantau awal listingnya di pasar Shanghai dan Hong Kong. "ini akan berlanjut, kami memperkirakan tingginya aliran dana yang masuk oleh aktivitas IPO.
Analisis – Menurunnya Bunga Fed Akan Memicu Pelepasan Carry Yen
Aksi pelepasan carry trades yen belakangan ini telah surut setelah beberapa pekan volatilitas yang tinggi, proses ini dapat menghadapi putaran baru dari pembongkaran bila Federal Reserve mulai memangkas suku bunga tahun ini. Pemotongan bunga benchmark oleh Fed akan mengecilkan jarak suku bunga Jepang dengan Amerika Serikat dan berakibat menurunkan laba beresiko dari memegang bearish yen di dalam carry trades. Dalam transaksi ini, investor meminjam mata uang ber-yield rendah untuk di tanam ke aset-aset dengan laba tinggi dan mengambil untung dari perbedaan bunga.
Dollar dan euro merosot 5 persen terhadap yen akibat meningkatnya keengganan di perdagangan beresiko telah mencengkeram pasar uang mulai bulan Pebruari dan berakibat carry trades, dimana sebagian besar dibiayai oleh lemahnya yen, mulai melepas. Kedua mata uang telah pulih 50 persen atas kerugiannya terhadap yen. "Gelombang pertama atas aksi beli yen saat ini mungkin telah berlalu, namun episode lain atas gain dari yen akan beranjak ketika Fed menurunkan hawkish-nya tahun ini," ungkap Avery Shenfeld, ekonom senior pada CIBC World Markets di Toronto.
Monday, April 9, 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)