Fokus Tertuju Pada Kredit Dan Inflasi Menjelang G7
Para investor di seputar dunia akan memusatkan perhatiannya guna melihat apakah dampak terakhir polemik likuiditas dunia ini telah masuk ke dalam ekonomi luas sehingga ketidakpastian ini menyuramkan prospek suku bunga. Minggu ini akan ada antrian data inflasi dari Amerika Serikat, zona eropa dan Inggris. Terkait komitmen para pembuat kebijakan untuk menjaga inflasi terkontrol di saat lonjakan harga makanan dan energi serta performa ekonomi yang tanggung, angka-angka ini akan meredupkan arah kepastian suku bunga di tiga wilayah ini.
Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke, Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet dan Gubernur Bank of England Mervyn King akan tampil bersama minggu ini dalam acara pertemuan Group of Seven akhir pekan di Washington. Kelompok G7 kemungkinan akan didominasi oleh perdebatan kembali mengenai mata uang, dengan fokus utama pada apresiasi euro yang telah menyebabkan teriakan dari beberapa politikus zona eropa, dan melanjutkan tekanan pada China untuk membiarkan yuan dikontrol dengan ketat agar berapresiasi lebih cepat.
Padatnya Angka Inflasi
Data harga konsumen Inggris, Jerman dan zona eropa telah terjadwal di hari Selasa dan data inflasi A.S di hari Rabu. Dalam minutes dari pertemuan kebijakannya di September, the Fed mengatakan merasa nyaman memangkas target bunga federal-nya dengan setengah persen menjadi 4.75 persen tanpa takut akan menyulut inflasi. Namun ditambahkan bahwa berlanjutnya sifat moderat dalam tekanan harga belum terwujud. Fokus untuk data UK yang akan terpampang minggu ini adalah minutes (ulasan singkat) atas pertemuan kebijakan BoE lalu, di hari Rabu.
Sepekan Saham Asia – Pendapatan, Kongres China Dalam Fokus
Pendapatan akan menjadi fokus investor saham Asia pekan ini dengan teknologi Intel Corp akan melaporkan dan investor mencari petunjuk yang dapat melanjutkan reli di pasar regional. Kongres Partai Komunis China, partai yang sangat berpengaruh dalam lima tahun teakhir, juga akan diperhatikan untuk melihat apakah President Hu Jintao dapat terus mengkonsolidasi kekuatan. Menteri perdagangan China dan mantan gubernur reformasi dikabarkan mendapatkan pekerjaan baru dalam reshuffle di pertemuan penting tersebut, mendapati posisi senior di Negara terbesar kempat ekonomi.
Perusahaan besar Asia melaporkan pendapatan mereka di pekan ini termasuk pembuat baja Korea Selatan POSCO dan eksportir jasa perangkat lunak utama India, Tata Consultancy Services. MSCI pengukur saham Asia Pasifik di luar Jepang yang mencatat rekor empat kali secara beruntun di pekan lalu, sudah reli 40% dari titik rendahnya pada saat pasar jatuh di Agustus dan naik kira-kira 42% selama tahun ini. Sementara beberapa pasar nampak cenderung turun di tengah kekhawatiran bahwa indeks kemungkinan terlalu tinggi terkait gain yang besar, banyak analis masih optimis pada saham Asia, ditopang oleh solidnya pertumbuhan ekonomi dan prospek bagus untuk regional.
Analis JPMorgan mengatakan kondisi regional dan rasio forward price earning (PE) berada di 16.8 dan 15 kalinya lebih tinggi dibandingkan regional lainya termasuk Jepang. "Kendati valuasi tinggi, kondisi moneter dan momentum pertumbuhan pendapatan masih menarik untuk ekspansi PE," kata strategist regional Adrian Mowat. "China masih yang paling top, dipicu oleh momentum pendpatan dan aliran modal. MSCI Hong Kong mengikuti saham-saham China," tuturnya.
Di Jepang : Pasar kemungkinan naik di minggu baru namun saham teknologi tinggi akan mendapatkan petunjuk dari laporan laba perusahaan utama seperti Intel Corp. "Perusahaan teknologi tinggi bisa tertekan jika pendapatan seperti Intel pekan ini tidak bagus," kata Hiroyuki Fukunaga, kepala strategist di Rakuten Securities. "Namun pasar kemungkinan mengabaikan jika volume perdagangan relatif terjaga, dipicu oleh saham-saham sumber alam, termasuk trading houses dan shippers." Dia mengaatkan indeks Nikkei kemungkinan bergerak antara 17,100-17,600. Ditutup hari Jumat di 17,331.17.
Di Korea : Saham-saham kemungkinan terus mencatat rekor di tengah keyakinan pada pertumbuhan ekonomi dan investor retail terus masuk ke pasar reksa dana, mendorong likuiditas. Namun langkah gain bisa melambat jika pendapatan dari beberapa blue chip mengecewakan. Mobile phone LG Electronics Inc dan pembuat baja POSCO diantara pendapatanya yang perlu diantisipasi. "Trend naik akan berlanjut, karena pemulihan ekonomi domestik dan harapan pendapatan akan meningkat," kata Kim Joong-hyun, seorang analis di Goodmorning Shinhan Securities.
Di Hong Kong : Kongres Partai Komunis China yang ke 17, yang dimulai hari Senin, bisa membuat pasar bergerak sempit karena investor khawatir Beijing mengambil langkah kebijakan pengetatan moneter. "Volatilitas di pasar kemungkinan akan meningkat," kata Patrick Shum, strategist di Karl-Thomson Securities, yang memperkirakan indeks Hang Seng mendapati support di 27,500. "Pasar akan mengalami koreksi, namun kemungkinan jangka pendek dan rebound kemungkinan besar dengan cepat mengikuti."
Deutsche Bank – Dollar Australia Bisa Melemah ke 84 Sen
Deutsche Bank AG, trader valas terbesar dunia memperkirakan dollar Australia bisa lebih melemah daripada lebih kuat pada nilai menuju setara dengan dollar AS. Deutsche memprediksi aussie kemungkinan melemah sejauh 7.3% pada “nilai yang cocok” di kisaran 84 sen AS. National Australia Bank Ltd. dan Commonwealth Bank of Australia, dua bank terbesar, memprediksi reli aussie masih akan berlanjut. Aussie menguat 1.4% tahun ini, terbaik sejak 2003.
``Dengan dollar Australia yang terlihat relatif mengikuti fundamental dan karena kami melihat pertumbuhan melemah secara moderat, kami kira mata uang bergerak ke “nilai yang cocok” di level kisaran 84 sen sampai 85 sen lebih mungkin dibandingkan menuju setara di bulan-bulan mendatang,'' kata John Horner, strategist valas di Deutsche di Sydney. Bank sudah menaikkan perkiraan pada dollar Australia di minggu-minggu ini akibat spekulasi ekonomi booming akan mendorong bank sentral menaikkan suku bunga dan karena dollar AS kemungkinan melemah.
Dollar Australia kemungkinan di 86 sen sebelum akhir tahun, menurut perkiraan median 42 analis dalam jajak pendapat Bloomberg News. Kondisi ini naik dari 82 sen bulan lalu. Commonwealth Bank of Australia menaikkan perkiraan akhir tahun menjadi 92.50 sen dan mengatakan kemung- kinan mencapai 95 sen sebelum Juni 2008. National Australia Bank menaikkan estimasi 2007 bulan lalu menjadi 89 sen. Stephen Koukoulas, strategi global TD Securities Ltd., mengatakan pekan lalu aussie kemungkinan mencapai kesetaraan sebelum akhir 2008 karena bank sentral akan menaikkan suku bunga dari level 6.5% level tinggi dalam 11 tahun terakhir untuk mengendalikan inflasi.