Monday, July 9, 2007

Dollar Diperkirakan Melemah vs Mayoritas Besar Minggu Ini

Bunga pinjaman masih menjadi isu utama bagi pasar, seiring Bank Sentral Eropa menyokong ekspektasi pasar bahwa kenaikkan September cukup memungkinkan setelah menahan suku bunga tetap pada 4 persen Kamis silam. "Meskipun prospek pengetatan ECB akan memberi arah haluan bagi ekuiti Eropa, kuatnya pertumbuhan ekonomi dan potensi restrukturisasi korporat akan mendukung saham Eropa selama 12 bulan mendatang," ungkap Citi Private Bank.

Dollar A.S kemungkinan akan melemah terhadap mata uang besar selain yen dalam seminggu ini, dipengaruhi oleh ekspektasi suku bunga di zona eropa dan tempat lain yang akan menguat lebih cepat dari Amerika Serikat. Data kunci pekan ini yang bakal melukai dollar termasuk retail sales dan laporan international trade dari A.S dan machinery orders di Jepang, kata analis. Pelemahan secara umum akan terwujud kendati laporan tenaga kerja A.S hari Jumat yang lebih tinggi dari perkiraan dan susutnya ekspektasi pemangkasan suku bunga A.S.

Pertemuan bank sentral di Jepang dan Kanada juga akan menjaga investor tetap memantau pasar uang setelah tajamnya pernyataan European Central Bank di hari Kamis dan naiknya suku bunga dari Bank of England di hari yang sama. "Ada sifat bearish dollar A.S di pasar dan diferensi suku bunga masih menjadi berita besar," ujar Steve Malyon, pakar strategi valas pada Scotia Capital di Toronto. "Bunga telah bergerak menguat di Eropa dan masih akan menguat, sampai kami melihat kuatnya data A.S, dollar akan bearish."

Malyon melihat kuatnya support untuk euro pada $1.3500 dan dikatakan ini akan test melebihi $1.37 di jangka pendek, menempatkan euro pada rekor tinggi terhadap dollar. Euro/dollar terakhir berubah posisi pada $1.3631. Investor akan terfokus pada laporan U.S. retail sales bulan Juni di hari Jumat, kata Malyon, setelah data international trade A.S untuk Mei di rilis hari Kamis. Penjualan ritel diperkirakan menguat 0.4 persen dengan international trade diperkirakan menunjukkan defisit $60 biliun, menurut jajak Reuters.

BOJ's Fukui Tidak Memberi Petunjuk Apapun Soal Waktu Kenaikan Bunga
Gubernur Bank Jepang Toshihiko Fukui tidak memberikan petunjuk baru soal waktu kenaikan suku bunga bank sentral selanjutnya, menyatakan bahwa BOJ akan mengimplementasikan kebijakan yang cocok sambil memonitor kondisi ekonomi dan harga. "Kami akan merealisasikan kesinambungan pertumbuhan di naungi stabilnya harga," kata Fukui dalam petemuan kepala cabang BOJ.

Sesuai perkiraan, Fukui berada pada standar kebijakan moneter dan ekonomi, yang sering ia ucapkan pada pidatonya kepada manajer cabang. Para ekonom mengatakan sikap berhati-hati Fukui tidak memberi arah apapun pada pasar. "Karena pasar sangat haus pada prospek bunga apakah naik di Agustus atau September, Fukui bermain aman dengan tidak mengatakan apapun yang bisa memun- culkan ekspektasi, khususnya menjelang pemilu bulan ini," kata Yasuo Goto, seorang ekonom di Mitsubishi Research Institute Inc.

Banyak pasar finansial memperkirakan BOJ menaikkan bunga ke level tinggi 12 tahun 0.75 persen di Agustus, setelah pemilu parlemen. Investor akan menunggu pertemuan kebijakan Rabu dan Kamis depan, pada saat BOJ diperkirakan mempertahankan suku bunga. "Fokus utama apakah kenaikan bunga proporsional dan berapa banyak anggota yang mendukung," kata Goto. "Jika BOJ memutus- kan dengan suara bulat untuk menjaga bunga, bisa jadi ada keraguan pasar soal langkah di Agustus."

Sepekan Saham Asia – Laporan Pendapatan Kembali Menjadi Fokus
Laporan pendapatan perusahaan dan prospek ekonomi Asia serta A.S pekan ini akan menjadi pemicu pergerakan bursa saham Asia, seiring dengan saham global mencetak rekor tinggi di minggu pertama bulan Juli. Samsung Electronics, pembuat memory chip terbesar dunia, Infosys Technologies Ltd., di Amerika Serikat, musim pendapatan diawali dengan Alcoa Inc, disusul perusahaan makanan cepat saji Yum Brands Inc., yang mengoperasikan KFC, Pizza Hut dan rantai Taco Bell. "Pendapatan akan menjadi kunci terkait perkembangan makro dalam dua bulan terakhir: bunga telah bergerak naik dan inflasi juga naik di bagian tertentu," ujar Binay Chandgothia, kepala investasi pada Principal Asset Management.

"Dukungan ke pasar telah muncul dari ekspektasi pendapatan. Kami masih melihat ekspektasi pendapatan terevisi naik, maka hal itu adalah positif. Namun yang kita dapat dari musim pendapatan, bila banyak mengecewakan, kemudian anda akan melihat sedikit koreksi dipasar." Para investor juga akan terpantau pada pertemuan bank sentral di Jepang dan Korea Selatan termasuk naiknya harga minyak, dengan minyak London Brent saat ini terhampar di rekor tinggi tahun lalu.

Di Jepang: Pergerakan bursa saham terlihat pada sesi koreksi setelah delapan sesi berturut mengala- mi kenaikan hingga Jumat di perdagangan akhir pekan, dengan minimnya data-data pemicu dan rendahnya volume transaksi cenderung membuat para investor melakukan aski ambil untung, ujar para analis. Para investor akan lebih berhati-hati menjelang agenda pertemuan bank sentral Jepang selama dua hari, dan berakhir Kamis. Walau tidak ada perkiraan kenaikan suku bunga, para pelaku pasar akan menunggu apa yang akan terjadi mendatang. "pasar terlihat pasif. Hal ini memberikan satu tendensi bahwa akan terjadi koreksi," ujar Ken Masuda, analis dari Shinko Securities.

Di Korea: Pasar saham terlihat mulai bergerak dalam range minggu ini, beberapa berita laporan pendapatan dari saham blue chip seperti Samsung Electronics, dan kebijakan tingkat suku bunga dari bank sentral. Para investor juga sedang mengamati pola kenaikan dari KOSPI yang telah mencapai rekornya, pada pertengahan bulan Juni. "Para pelaku pasar memperkirakan bahwa BOK kemungki nannya 50-50 untuk merubah kebijakan minggu ini," ujar Lee Woo-hyun, analis pada Kyobo Securities. "untuk kuartal kedua laporan pendapatan menjadi kunci bagi pergerakan index. Para investor sejauh ini mengantisipasi sektor pendapatan pada kondisi melambat, namun apa yang mereka asumsikan atas penurunan pendapatan tersebut telah terantisipasi. Akan penting bagi investor untuk melihat perkembangan atas pendapatan perusahaan."

Di Hong Kong: Aktivitas initial public offering akan mewarnai aktivitas pasar pekan ini. Sementara itu, para investor masih cukup yakin bahwa sektor property masih rentan, arus modal masuk mungkin akan meramaikan pasar saham Hong Kong, prospek dasri pola pengembangan program dari China terhadap investor domestik memberikan arahan terhadap investasi di luar negri. "Kami melihat adanya potensi indeks untuk ke arah 23,000," ujar Steve Cheng, direktur pada Shenyin Wanguo. " Hong Kong masih menjadi favorit dari arus modal."