Tuesday, April 22, 2008

Analisa Teknikal

Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


EUR/USD

Resistance Level : 1.5947, 1.5983, 1.6040

Support Level : 1.5860, 1.5792, 1.5740

Trading Range : 1.5550 – 1.5950

Trend : Potential Reversal


USD/JPY

Resistance Level : 104.06, 104.64, 105.00

Support Level : 102.40, 101.70, 101.00

Trading Range : 101.50 – 105.00

Trend : Potential Correction


GBP/USD

Resistance Level : 1.9884, 1.9950, 2.0027

Support Level : 1.9740, 1.9675, 1.9600

Trading Range : 1.9650 – 2.0000

Trend : Bearish


XAU / LOCO

Resistance levels: 923.68, 933.72, 950.78

Support levels : 910.70, 900.00, 888.85

Trading range : 900.00-933.72

Trend : Consolidation


HANGSENG

Resistance levels: 24700, 24820, 25000

Support levels : 24450, 24200, 24000

Trading range : 24200 - 24820

Trend : Potential Down


DOW JONES

Resistance levels: 12900, 13000, 13115

Support levels : 12700, 12615, 12530

Trading range : 12615 – 12900

Trend : Potential Down

News on Apr 22nd, 2008

Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN
  • Ekonom bisnis pesimis akan prospek AS dan khawatir ekonomi akan menuju resesi dalam beberapa bulan ke depan.
  • BoE mengatakan akan menukar sekitar 50 M pounds ($100 M) obligasi pemerintah untuk sekuritas mortgage asset sebagai upaya untuk menurunkan biaya kredit dan melancarkan pinjaman bank di Inggris.
  • Bank Sentral Swiss menambah cadangan Japanese Yen di Q1 dan mengurangi cadangan US Dollar dan British Pound.
  • Merck & Co.'s mencatatkan kenaikan laba Q1 hampir 2x lipat didukung besarnya pembayaran dari mitra pemasaran AstraZeneca PLC.
  • Bank of America Corp, bank Amerika kedua terbesar, melaporkan penurunan laba untuk 3 kwartal berturut-turut seiring perusahaan menghapus $6.01 M pinjaman bermasalah.

Ekonom Pesimis Akan Prospek AS

Ekonom bisnis pesimis akan prospek AS dan khawatir ekonomi akan menuju resesi dalam beberapa bulan ke depan. The National Association for Business Economics (NABE) mengatakan pada hari Senin bahwa 109 anggota surveinya dari periode 24 Maret – 8 April "tidak puas" dengan apa yang terjadi di Q1 dan prospek dalam waktu dekat. "Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, laporan penurunan marjin laba mengungguli laporan peningkatan marjin di Q1 2008, sementara permintaan akan produk perusahaan tumbuh lebih lambat dari periode manapun sejak resesi di 2001," kata Ken Simonson, pimpinan ekonom untuk Associated General Contractors of America. Sekitar 30% responden mengestimasikan GDP turun di pertengahan pertama 2008 dan sisanya berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi mungkin di bawah 1%. NABE mengungkapkan bahwa penurunan tajam permintaan barang dan jasa para anggotanya di Q1 "konsisten dengan bukti lainnya bahwa ekonomi AS sedang melambat dan mungkin resesi."


BoE Menukar Obligasi Untuk Menghidupkan Pinjaman Antar Bank
BoE mengatakan akan menukar sekitar 50 M pounds ($100 M) obligasi pemerintah untuk sekuritas mortgage asset sebagai upaya untuk menurunkan biaya kredit dan melancarkan pinjaman bank di Inggris. Dalam pernyataan yang dirilis kemarin, BOE menyebutkan “Tertutupnya pasar untuk berbagai sekuritas, mengakibatkan stagnannya neraca perbankan, sehingga mereka tidak dapat menjual sekuritas untuk menaikkan modal. Posisi finansial cukup ketat akibat kondisi ini, sehingga banyak bank yang enggan untuk memberikan pinjaman baru, meskipun pada sesama bank.” Penukaran ini akan berlangsung dalam periode 1 tahun, pembaharuan hingga 3 tahun dan bank akan menerima tanggung jawab atas kerugian dari aset yang mereka pinjamkan pada BoE. BoE akan meminjamkan uang kepada bank dengan mengganti sekuritas yang memiliki peringkat AAA. Aset tersebut termasuk hutang hipotek dan kartu kredit namun bukan derivatif. Penukaran ini dua lipat nilainya dibanding nilai Northern Rock Plc di bulan September lalu.

Bank Sentral Swiss Menambah Investasi Yen, Mengurangi Dollar dan Pounds
Bank Sentral Swiss menambah cadangan Japanese Yen di Q1 dan mengurangi cadangan US Dollar dan British Pound. Swiss National Bank menaikkan investasi Yen hingga 458.4 M ($4.42 M) dari 345.9 M dari kwartal sebelumnya. Investasi Euro hanya mengalami sedikit perubahan pada kisaran 13.9 M. Sementara posisi Dolar jatuh hingga 13.4 M dari 13.8 M dan cadangan Pounds jatuh hingga 2.58 M dari 2.65 M pada akhir triwulan keempat.

Kenaikan Laba Merck

Merck & Co.'s mencatatkan kenaikan laba Q1 hampir 2x lipat didukung besarnya pembayaran dari mitra pemasaran AstraZeneca PLC, sementara pendapatan Merck tidak banyak berubah karena kompetisi yang kuat atas obat osteoporosis Fosamax. Merck mengatakan pada hari Senin rencananya untuk menggalakkan kembali program penurunan biaya yang dicanangkan pada 2005. Rencana awal meliputi pengurangan tenaga kerja Merck sebesar 11% dan penutupan beberapa pabrik di AS. Merck telah mengurangi pekerja lebih dari yang diharapkan, dan sekarang sedang menjalankan rencananya untuk menutup, menjual atau mengurangi kegiatan operasional di keempat pabriknya di luar AS. Merck mencatatkan kenaikan pendapatan bersih Q1 hingga $3.3 M, atau $1.52/saham, dari $1.7 M, atau 78 sen/saham, pada tahun sebelumnya. Laporan ini sudah memasukkan kenaikan sebesar $1.4 M dari jalur distribusi Merck dan AstraZeneca, dan biaya restrukturisasi.


Pendapatan Bersih Bank Of America Jatuh 77% Terkait Penghapus-Bukuan
Bank of America Corp, bank Amerika kedua terbesar, melaporkan penurunan laba untuk 3 kwartal berturut-turut seiring perusahaan menghapus $6.01 M pinjaman bermasalah. Pendapatan bersih Q1 turun 77% hingga $1.21 M dari $5.26 M pada tahun sebelumnya menurut pernyataan bank yang berbasis di Charlotte, North Carolina ini. Hasil itu sudah termasuk kerugian trading sebesar $1.31 M dan $2.72 M biaya untuk pinjaman yang tidak terbayar. Pendapatan per lembar jatuh hingga 23 sen dari $1.16, melampaui estimasi analis dan menurunkan saham bank tersebut hingga 2.6% pada perdagangan New York. Revenue jatuh 6% hingga $17.3 M. Profit berkurang 59% hingga $1.09 M pada unit konsumen dan bisnis kecil, dan jatuh 92% hingga $115 juta untuk korporat dan investment bank. Bank juga mengatakan modal perumahan, pembangun rumah dan pinjaman bisnis kecil terpengaruh oleh perlambatan ekonomi. “Laporan ini mengindikasikan kekhawatiran terhadap kesehatan konsumen akibat penurunan sektor perumahan yang panjang, isu subprime, level tenaga kerja dan tingginya harga energi dan pangan yang masih terjadi, negative untuk Saham/Carry Trade”

Permintaan Jasa Jepang Turun
Permintaan Jepang untuk sektor Jasa jatuh di Februari, seiring tingginya biaya energi dan pangan yang meninggalkan konsumen dengan lebih sedikit uang untuk berbelanja di toko, restoran dan bioskop. Tertiary Index, ukuran jumlah uang yang dikeluarkan rumah tangga maupun bisnis pada jasa, jatuh menjadi 1.7% dari Januari, yang sempat direvisi naik 0.4%. Para ekonom tadinya mengekspektasikan penurunan 0.5%. Tingkat keyakinan konsumen mendekati 5 tahun terendah seiring inflasi melebihi pertumbuhan gaji/upah, sehingga mempengaruhi penjual ritel.

Tingkat Keyakinan Bisnis Inggris Jatuh
Prospek ekonomi Inggris jatuh dalam 7 bulan berturut di Maret seiring jatuhnya tingkat keyakinan atas perusahaan yang mengekspresikan optimisme jangka pendek hingga 23%, dari 28% di bulan lalu. Perusahaan merevisi proyeksi pertumbuhan dan laba dengan tajam. Berita yang keluar dari Inggris ini memicu pembalikan tajam untuk harga hari ini.

Harga Produsen & Impor Swiss Naik
Inflasi harga produsen dan impor Swiss, indikator dini untuk tekanan harga dalam ekonomi, berakselerasi di luar perkiraan di bulan Maret akibat tingginya biaya energi. Harga untuk pabrik dan produk pertanian dan juga untuk impor naik 3.9% dari tahun sebelumnya setelah mengalami kenaikan 3.6% di Februari. Konsumen Swiss dapat terancam kenaikan harga seiring banyak perusahaan yang kesulitan akibat tingginya harga minyak dan pangan. Mereka tidak punya pilihan lain selain mentransfer biaya tersebut pada konsumen yang akan memicu inflasi

Harga Produsen Australia Meningkat 1.9%
Harga produsen Australia menguat hingga menyentuh rekor di Q1 terkait kenaikan harga konstruksi, bahan bakar dan bahan pokok. Indeks harga produsen meningkat 1.9% setelah naik 0.6% di Q4. Indeks merangkak 4.8 % dari setahun lalu. Kenaikkan harga akan memicu bank sentral untuk membiarkan bunga pinjaman-nya pada level tinggi 12-tahun di bulan-bulan mendatang.

Nikkei Ditutup Tertinggi Dalam 2 Bulan, Didorong Pembuat Kendaraan
Indeks Nikkei naik 1.6% ditutup mendekati level tertinggi dalam dua bulan pada hari Senin, didorong Honda Motor Co Ltd dan pembuat kendaraan lainnya akibat lemahnya yen dan ekspektasi bahwa masalah perusahaan keuangan tidak menyebar ke sektor lain. Harapan bahwa hal terburuk dari kehancuran sektor kredit telah berlalu telah mendorong sektor keuangan seperti Mitsubishi UFJ Financial Group, sementara Komatsu Ltd meningkat setelah saingannya Caterpillar melaporkan pendapatan yang melebihi estimasi. "Pembuat mobil yakin akan pasar mereka—tidak hanya AS, tapi negara berkembang seperti Cina dan India," kata Nagayuki Yamagishi, strategis di Mitsubishi UFJ Securities. Meskipun pasar cukup kuat sejak awal perdagangan didorong reli Wall Street pada hari Jumat, tapi penguatan ini tidak dapat bertahan lama dan kehabisan tenaga di siang hari, dimana investor mulai melakukan ambil untung.

Indeks Hong Kong Ditutup Tinggi Dalam 11 Minggu Didorong Penguatan Luar Negeri
Indeks Hong Kong naik 2.17% ditutup tertinggi dalam 11 minggu seiring penguatan di pasar luar negeri dan keputusan Beijing untuk membatasi penjualan saham perusahaan setelah memperhatikan sentimen pasar. "Pasar mengikuti reli AS, dan keputusan Beijing untuk membatasi penjualan saham juga disambut positif, hal ini menunjukkan Beijing peduli terhadap pasar," kata Ernie Hon, strategis di ICEA Securities. "Pengumpul dana dan kas seperti perusahaan asuransi dan bank investasi mulai mendekati perusahaan Cina daratan untuk melihat apakah mereka bisa membeli saham dengan harga diskon," kata Peter Lai, direktur di DBS Vickers. Badan Pengatur Sekuritas Cina (CSRC) mengatakan pada hari Minggu bahwa penjualan, untuk saham yang tidak diperdagangkan, tidak terikat dengan akhir batas waktu dan bisa dilaksanakan dengan sistem perdagangan besar.