Thursday, January 25, 2007

Awas Bisnis Forex Fiktif

JAKARTA, KOMPAS - Sebuah perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan valuta asing atau sering disebut forex (foreign exchange) diadukan para penanam modal. Mereka mengaku mewakili 4.000 "nasabah" yang merasa kehilangan total dana Rp 10 miliar. Fantastiknya, dana sebesar itu terhimpun dalam waktu dua bulan.

Selasa (23/1), Saiful Mekhminin bersama rekannya Prendy dan Minggus Umbo, ketiganya dari Surabaya Jawa Timur, melaporkan suami istri bernama Jhonny dan Yulia alias Rosnah yang merupakan pemilik bisnis forex bernama Smartway Forex yang didirikan PT Energi Kasih Abadi ke Polda Metro Jaya. Perusahaan yang beralamatkan di Gedung Surya (depan Sarinah) Jl MH Thamrin itu dituduh melarikan dana sekitar 4.000 nasabah senilai Rp 10 miliar lebih.

"Kami sudah mengecek di kantornya, memang ada kantornya tapi cuma sekat-sekat dan kosong, pemilik gedung juga merasa tertipu karena mereka menggunakan identitas palsu," kata Saiful yang kehilangan Rp 17 juta. Alamat di beberapa KTP yang digunakan suami istri itu ternyata fiktif.

Dengan banyaknya dokumen fiktif yang digunakan Smartway, Minggus yang bersama kelompoknya kehilangan Rp 1 miliar menganggap Jhony dan Yulia sudah sejak awal berniat menipu.

Minggus dan nasabah lainnya dari Jawa Timur, Bandung, dan Jakarta tertarik bergabung karena bisnis forex menawarkan bunga 25-35 persen per bulan selama delapan bulan. Diawali dengan presentasi Jhonny di Surabaya yang menjanjikan keuntungan hingga 256 persen selama 8 bulan, nasabah pun tergiur.

Investasi bisa dimulai dengan deposit Rp 500.000 dengan bunga 25 persen per bulan. "Kalau kita investasi Rp 50 juta akan mendapat bunga 35 persen, kita akan mendapat transfer uang pokok dan bunga tiap pekan Rp 4 juta, jadi selama 8 bulan akan menerima total Rp 128 juta," kata Minggus. Smartway mengaku menginvestasikan dananya ke pialang PT Menara Mas Futures.

Prendy mengatakan, Smartway sempat membayar selama dua bulan namun setelah itu berhenti dengan alasan database sedang kacau. "Alasannya ada gempa di Taiwan mengakibatkan koneksi internet kacau sehingga tak bisa mentransfer dana," katanya.

Hingga kini Polda masih mendalami kasus ini. Belum diketahui apakah Smartway terdaftar atau tidak. Di situsnya, perusahaan ini mengaku legal dan sudah berpengalaman 20 tahun. Seorang pialang mengatakan, keuntungan pasti hingga 256 persen yang ditawarkan sebenarnya aneh karena tak ada forex yang bisa menjamin keuntungan pasti.

Hingga Selasa malam, Smartway belum bisa dikonfirmasi. Nomor telepon yang tertera di dokumen maupun di www.smartwayforex. com dan www.swforex. com tak bisa dihubungi. Siang harinya website aktif, namun Selasa malam down. Walau down, situs mereka bisa dibuka melalui chace (simpan sementara) di situs pencari Google. Lima nomor handphone juga tidak bisa dihubungi. Di internet, smartway populer karena banyak anggota yang mengiklankan. Januari ini, mereka menggelar paket investasi berhadiah mobil dan notebook senilai Rp 1 miliar. (AMR)