Monday, June 30, 2008

Analisa Teknikal

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


EUR/USD

Resistance Level : 1.5845, 1.5912, 1.5983

Support Level : 1.5719, 1.5686, 1.5637

Trading Range : 1.5720 – 1.5810

Trend : Bullish


USD/JPY

Resistance Level : 106.59, 107.21, 107.56

Support Level : 105.87, 105.44, 104.82

Trading Range : 105.40 – 107.60

Trend : Bearish


GBP/USD

Resistance Level : 2.0000, 2.0048, 2.0110

Support Level : 1.9896, 1.9851, 1.9808

Trading Range : 1.9850 – 2.0040

Trend : Bullish


XAU / LOCO

Resistance levels: 935.30, 939.40, 946.40

Support levels : 922.10, 917.20, 911.10

Trading range : 917.20939.40

Trend : Bullish


NIKKEI

Resistance levels: 13470, 13650, 13650

Support levels : 13370, 13285, 13240

Trading range : 13285– 13470

Trend : Bearish


DOW JONES

Resistance levels: 11462, 11513, 11654

Support levels : 11288, 11100, 11040

Trading range : 11100 – 11462

Trend : Bearish

News on June 30th, 208

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.



RINGKASAN

  • Melonjaknya harga gas, tingginya harga bahan pangan, meningkatnya pengangguran, turunnya harga rumah, dan besarnya penyitaan bank menyebabkan konsumen AS menjadi pesimis.
  • Program pengembalian pajak pemerintah AS membantu pemulihan pendapatan masyarakat, dan memungkinkan konsumen mengatasi tingginya harga energi.
  • Kebijakan moneter yang tepat dan terkoordinasi di antara bank sentral dunia dibutuhkan untuk memerangi inflasi global.
  • Lonjakan harga minyak dan batu bara telah menurunkan laba perusahaan yang dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi Cina.
  • Emas menguat akibat tingginya harga minyak dan ketakutan investor untuk berinvestasi di bursa saham.
Kepercayaan Konsumen AS Turun Ke Level Terendah Dalam 28 Tahun Akibat Biaya Energi
Kepercayaan konsumen AS jatuh ke 56.4 akibat tingginya harga dan meningkatnya pengangguran, “Melonjaknya harga gas, tingginya harga bahan pangan, meningkatnya pengangguran, turunnya harga rumah, dan besarnya penyitaan bank menjadi alasan mengapa konsumen begitu pesimis, dan sebagian besar dari mereka menganggap bahwa masalah tersebut akan terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan,” menurut Richard Curtin, Direktur Reuters/University of Michigan Surveys of Consumers. Curamnya penurunan indeks ekspektasi yang telah dicatat sejak awal 2007, sering diasosiasikan dengan berlangsungnya resesi. Akan tetapi pengeluaran konsumen diharapkan tidak mengalami penurunan yang tajam. “Data ini mengindikasikan bahwa pengeluaran konsumen turun 1.0% dari level 2008, dan terus melemah hingga musim semi 2009. Resiko terjadinya kontraksi ekonomi yang dalam dan lama tidak dapat diabaikan,” ungkap Curtin.

Indeks Inflasi Inti (PCE) AS
Inflasi inti AS, yang tidak memasukkan harga bahan pangan dan energi, naik melebihi ekspektasi 0.1% di Mei dan 2.1% per tahun. Indikator ini merupakan ukuran inflasi favorit Federal Reserve AS. Sementara itu pendapatan dan pengeluaran pribadi menunjukkan angka yang lebih baik dari prediksi ekonom yang dipicu oleh program pengembalian pajak yang memulihkan pendapatan masyarakat, dan memungkinkan konsumen mengatasi tingginya harga energi. Kenaikan pengeluaran sebesar 0.8% merupakan yang terbesar sejak November, ungkap Departemen Perdagangan AS. Pendapatan tumbuh 1.9%, terbanyak sejak September 2005. Data ini menunjukkan bahwa konsumen sebagian besar menggunakan uang (pengembalian pajak ini) untuk produk-produk tertentu seperti elektronik, pakaian, dan perabotan. Tapi, ekonom dan analis mengkhawatirkan keadaan di semester kedua tahun ini seiring berkurangnya dampak stimulus pemerintah tersebut. Dengan berlanjutnya kenaikan harga energi dan pangan, dikombinasikan dengan turunnya nilai rumah dan melemahnya pasar tenaga kerja maka pengeluaran konsumen dan ekonomi pada umumnya akan melemah.

King, Kohn, Noyer Mendorong Negara Berkembang Untuk Memerangi Inflasi
Pejabat bank sentral AS dan Eropa meningkatkan tekanannya kepada rekan sejawatnya di negara berkembang untuk ikut serta memerangi inflasi. Wakil Pimpinan Fed Donald Kohn kemarin mendorong negara --yang pertumbuhan ekonominya tinggi menyebabkan naiknya harga-- untuk bertindak. Di kesempatan yang berbeda, Gubernur BoE mengungkapkan bahwa kebijakan moneter global terlihat longgar. Gubernur Bank of France Christian Noyer mengatakan bahwa tindakan yang tepat dan terkoordinasi dibutuhkan untuk mendorong fleksibilitas nilai tukar sebagai salah satu cara untuk memerangi inflasi. Komentar ini menunjukkan kecemasan pejabat bank sentral di negara maju bahwa langkah yang mereka ambil untuk memerangi inflasi tidak akan efektif bila tidak dibarengi oleh negara yang lain. Permintaan negara berkembang telah mendorong naiknya harga komoditas seperti minyak, tembaga, dan jagung hingga membentuk rekor baru.

Laba Sektor Industri Cina Tumbuh Pelan Akibat Tingginya Harga
Pertumbuhan laba sektor industri Cina berada separuhnya dari laju tahun lalu terkait lonjakan harga minyak dan batu bara, menaikkan kemungkinan bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus melambat. Pendapatan netto gabungan menguat 20.9 % menjadi 1.09 trilyun yuan ($160 milyar) hingga Mei dari setahun silam, menurut kantor statistik. Angka itu hanya 42.1% dalam lima bulan pertama tahun lalu. Lemahnya pertumbuhan laba akan menyusutkan investasi, salah satu penggerak utama pertumbuhan di negara dengan pertumbuhan tercepat dunia ini. Laba perusahaan akan tertekan oleh tingginya bahan baku dan biaya bahan bakar tahun ini.

Emas Menyentuh Level Tertinggi 1 Bulan Akibat NaiknyaMinyak & Lemahnya Saham
Emas mendekati level tertinggi dalam 1 bulan pada hari Jumat seiring tingginya harga minyak memicu ketakutan investor dan mengacaukan bursa saham global sehingga mendorong investor untuk mengalihkan dananya ke logam mulia ini. "Emas dapat bertahan di level yang tinggi, mengikuti pergerakan harga minyak dan euro-dollar," ungkap analis UBS John Reade. Harga minyak sempat naik ke $143 per barel akibat jatuhnya pasar ekuitas global mendorong investor untuk berinvestasi di komoditas. "Pulihnya ketertarikan komoditas sebagai instrument investasi berlawanan dengan terpuruknya bursa saham," tulis Ritterbusch dan Associates dalam catatannya. "Seiring trader meninggalkan bursa saham, maka citra komoditas sebagai alat perdagangan akan meningkat."

Neraca Dagang Euro-Area
Defisit neraca dagang zona euro berkurang di April, sebagian diakibatkan oleh surplus neraca barang. Dalam 12 bulan hingga April, neraca dagang surplus sebesar 0.5 M euro, ungkap ECB. Konsumen eropa kurang optimis seiring meningkatnya inflasi dan kecenderungan ECB untuk menaikkan suku bunga minggu depan. Dengan inflasi yang terus naik, harga minyak terus mencetak rekor baru dan begitu juga dengan harga pangan, sehingga tidak heran apabila konsumen dan perusahaan cenderung pesimis di masa datang. Industri manufaktur, jasa, dan retail terpuruk bulan ini disebabkan oleh apresiasi euro yang mengurangi kekompetitifan ekspor.

GDP Inggris
GDP di Q1 2008 yakni 2.3% lebih tinggi dari Q1 2007. Output produksi industri jatuh 0.2% dibandingkan dengan kenaikan 0.2% di kwartal sebelumnya. Kenaikan output manufaktur sebesar 4% cukup untuk mengimbangi penurunan supplai energi. Hampir seluruh sektor jasa menunjukkan pelemahan, terutama jasa bisnis dan keuangan. Ekonomi Inggris tumbuh lebih rendah dari kwartal sebelumnya tidak begitu mengejutkan seiring data yang menunjukkan akan terus berlanjutnya penurunan. Satu-satunya sektor yang bertahan adalah pengeluaran rumah tangga yang sedang mengalami tekanan yang berat saat ini.

Data Konsumsi dan Inflasi Jepang Memicu Kekhawatiran Resesi
Pengeluaran belanja rumah tangga Jepang merosot, lowongan pekerjaan jatuh ke level rendah tiga-tahun dan tingkat inflasi hampir berlipat ganda, menunjukkan bahwa ekspansi pasca perang terpanjang negara ini mungkin berakhir. Saham jatuh dan obligasi menguat akibat khawatir dengan rekor harga minyak mentah akan mengurangi permintaan mobil serta televisi layar datar Jepang. Resiko resesi mungkin akan mencegah Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga dari 0.5 % meski inflasi dunia meningkat. Kami jelas melihat bahwa sektor rumah tangga benar-benar dirusak oleh lemahnya pasar tenaga kerja dan pesatnya inflasi. Ekonomi Jepang kemungkinan menyusut di triwulan kedua.'

Nikkei Ditutup Terendah Dalam 2 Bulan, Eksportir Terpukul
Nikkei tergelincir 2% hingga ditutup pada level rendah 2 bulan pada hari Jumat memperpanjang kerugian dalam tujuh bulan, dimana Sony Corp dan eksportir lainnya terpukul akibat meningkatnya ketidakpastian ekonomi AS, tingginya harga minyak, dan penurunan tajam Wall Street. Sumitomo Mitsui Financial Group dan perbankan lainnya turun setelah Goldman Sachs memperingatkan berlanjutnya penghapusbukuan terhadap rekannya di AS yang memicu investor untuk menjual saham perbankan dan otomotif – menunjukkan suramnya prospek laba dan menggiring Dow ke level rendah dalam 21 bulan. Meskipun ada banyak faktor buruk yang melatarbelakangi jatuhnya bursa saham AS dan dunia; tapi penyebab utamanya adalah meningkatnya ketidakpastian.

Bursa Seoul Terperosok Akibat Kekhawatiran Ekonomi dan Inflasi
Bursa Seoul ditutup lebih rendah pada hari Jumat didorong ekportir seperti Hyundai Motor seiring tingginya harga minyak memicu kekhawatiran inflasi, membawa indeks turun hampir 2 %. Sektor otomotif dan perbankan melemah 3%, mengikuti kejatuhan Wall Street dan turunnya prospek ekspor akibat melemahanya sentimen konsumen seiring meningkanya tekanan inflasi. Ekspektasi pendapatan perusahaan utama di Korea Selatan juga diturunkan.

Indeks Hong Kong Turun Tajam, Akibat Kekhawatiran di AS dan Cina
Indeks Hong Kong turun 1.8% ke level rendah 3 bulan pada hari Jumat, akibat turunnya prospek pendapatan perusahaan utama di AS dan spekulasi naiknya suku bunga Cina yang menakuti investor. Bank terbesar di Eropa, HSBC Holdings, turun 1.7% setelah Goldman Sachs memperingati berlanjutnya penghapusbukuan Citigroup dan Merrill Lynch. Di lain pihak, Penambang emas, Zijin Mining, naik 3.2% mengikuti reli harga komoditas akibat melemahnya dolar. Bursa saham Hong Kong dan Cina menunjukkan oversold dan harga pada level ini cukup menarik, tapi investor terlalu gugup akan pasar global untuk melakukan pembelian.

Friday, June 27, 2008

Analisa Teknikal

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


EUR/USD

Resistance Level : 1.5818, 1.5845, 1.5912

Support Level : 1.5686, 1.5625, 1.5571

Trading Range : 1.5650 – 1.5820

Trend : Bullish


USD/JPY

Resistance Level : 107.10, 107.58, 108.18

Support Level : 106.42, 105.87, 105.44

Trading Range : 106.42 – 108.40

Trend : Sideways


GBP/USD

Resistance Level : 1.9909, 1.9964, 2.0027

Support Level : 1.9851, 1.9501, 1.9462

Trading Range : 1.9740 – 2.0000

Trend : Bearish


XAU / LOCO

Resistance levels: 919.48, 923.40, 930.50

Support levels : 909.40, 902.70, 897.10

Trading range : 902.70923.40

Trend : Bullish


HANGSENG

Resistance levels: 21850, 21960, 22177

Support levels : 21640, 21480, 21385

Trading range : 21480 – 21850

Trend : Bearish


DOW JONES

Resistance levels: 11576, 11635, 11742

Support levels : 11342, 11260, 11100

Trading range : 11260 – 11576

Trend : Bearish

News on June 27th, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Kebijakan stimulus ekonomi pemerintah berkontibusi terhadap naiknya pengeluaran konsumen AS.
  • Kerugian Citigroup akan terus bertambah akibat penghapusbukuan, merosotnya kredit konsumen, potensi penambahan modal baru, pemotongan dividen, dan penjualan aset.
  • BoE’s King: inflasi Inggris dapat melampaui 4% dan pengambil kebijakan akan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.
  • Langkah Otoritas Moneter Hong Kong menahan tingkat bunga di 3.5 % dapat menurunkan laba bisnis hipotek perbankan lokal.
  • Minyak loncat ke $140 seiring melemahnya dolar, ancaman Libya untuk mengurangi produksi minyaknya, dan pernyataan presiden OPEC bahwa harga dapat mencapai $170 musim panas ini.

GDP AS Naik, Namun Pengangguran Menyentuh Level Tertinggi 3-Tahun
Ekonomi AS tumbuh sedikit lebih tinggi dibanding perkiraan awal di triwulan pertama, sementara pasar tenaga kerja masih buruk minggu lalu, berdasarkan data yang dirilis hari Kamis. Indikator inflasi yang digunakan Fed naik hingga 2.3% di Q1, lebih dari perkiraan dan naik dari estimasi sebelumnya 2.1%. Sedangkan pengeluaran konsumen naik 1.1% dari Januari hingga Maret, lebih tinggi dari estimasi bulan lalu 1%. Pengeluaran terangkat karena rencana stimulus pemerintah. GDP merefleksikan pelemahan pertumbuhan saat ini dengan inflasi yang lebih tinggi. Pelaku pasar mengetahui bahwa Fed menginginkan untuk menahan suku bunga dengan stabil, namun apakah hal tersebut dapat terjadi atau tidak, masih menjadi tanda tanya. Secara terpisah, departemen tenaga kerja melaporkan angka pekerja yang mengklaim tunjangan penganggur tidak mengalami perubahan minggu lalu, meskipun ukuran lainnya yang tidak fluktuatif naik hingga level tertinggi sejak 2005.

Goldman Sachs: Kerugian Citigroup, Merril Dapat Bertambah
Citigroup dapat mengalami penghapusbukuan tambahan sebesar $8.9 M di triwulan kedua serta harus menambah modal baru, berdasarkan analis Goldman Sachs, yang mengatakan juga dividen bank tersebut tidak aman. Merril Lynch juga berpotensi menghapusbukukan $4.2 billion di triwulan kedua, dikatakan oleh William Tanona dari Goldman dalam note nya pada klien. Analis menurunkan peringkat broker AS tersebut menjadi “netral” dari sebelumnya “atraktif” seiring fundamental masih menunjukkan penurunan dan pemulihan membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya. “Kami dapat melihat badai mendatangi Citigroup akibat tambahan penghapusbukuan, merosotnya tren kredit konsumen, potensi penambahan modal baru, pemotongan dividen, atau penjualan aset,” menurut Tanona.

BOE's King: Inflasi Akan Melampaui 4% di 2008
Pernyataan BoE didepan Dep. Keuangan Inggris telah membantu meredakan ketakutan pelaku pasar terhadap kenaikan bunga bank sentral dalam waktu dekat untuk merespon tingginya inflasi. Resiko utama ada di sektor perumahan, dimana Gubernur King mengekspresikan pandangan negatif (dengan mengatakan kita dapat melihat aktivitas lemah di sektor perumahan, serta penurunan drastis harga rumah). Sementara kenaikan bunga akan dipertimbangkan dari inflasi yang ada, BoE tidak ingin menambah pelambatan pertumbuhan dengan bersikap terlalu agresif dalam hal suku bunga. Secara keseluruhan, cukup jelas bahwa problem inflasi telah menyebabkan penundaan program reduksi bunga, dan tingkat suku bunga netral dalam beberapa bulan kedepan. Gubernur BoE Mervyn King mengatakan kemarin bahwa inflasi kemungkinan akan melampaui 4% di bulan berikutnya dan pembuat kebijakan akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.

Otoritas Moneter Hong Kong Menahan Suku Bunga di 3.5%
Pihak otoritas moneter Hong Kong tetap menahan tingkat bunga dasar nya pada 3.5 % setelah Federal Reserve A.S tetap bertahan dalam pertemuan terakhir nya. “Sementara suku bunga telah tertekan untuk naik, mereka tidak”, kata Joseph Yam, kepala eksekutif bank sentral de fakto kota, mengatakan pada wartawan di Hong Kong. ``Dalam situasi seperti itu, jelas akan mempengaruhi pasar uang,'' katanya. "Dengan suku bunga antar bank yang cukup tinggi, bank lokal hanya akan membukukan laba tipis atau tidak sama sekali untuk segmen hipoteknya sekarang," ungkap Wakil Pimpinan dan Chief Executive Raymond Or untuk Hang Seng Bank. Fed menahan suku bunga benchmark nya tetap pada 2 persen. Suku bunga dasar Hong Kong adalah bunga pinjaman yang dibebankan otoritas moneter kepada perbankan.

Minyak Mentah Naik Akibat Pelemahan Dollar, Libya Mengancam Mengurangi Output
Minyak mentah loncat ke $140 per barrel seiring dollar mengalami pelemahan, Libya mengancam untuk mengurangi produksi dan presiden OPEC mengatakan bahwa harga dapat mencapai $170 hingga musim panas ini. Kepala perusahaan minyak nasional Libya menyebutkan perusahaan dapat membatasi output karena oversupply. Presiden OPEC Chakib Khelil, juga menyebutkan kenaikan bunga kawasan Eropa juga dapat menyebabkan kenaikan harga minyak, dilaporkan oleh France 24. Harga minyak kini dua kali lipat dibanding tahun lalu seiring dolar mengalami pelemahan. “Komoditas reli karena minimnya keyakinan bahwa Fed dapat menaikkan bunga,” kata Phil Flynn, trader senior pada Alaron Trading Corp di Chicago. “Ancaman terhadap Iran juga dapat mendukung harga untuk merangkak hingga summer,” imbuhnya. Krisis politik dapat menghentikan produksi minyak Iran sehingga mendorong harga naik hingga $200 per barrel.

Harga impor Jerman Mengalami Kenaikan Terbesar dalam 18 Tahun
Harga impor Jerman di Mei naik 2.4% dari April dan naik 7.9% dari Mei tahun lalu, dipicu oleh tingginya biaya energi, menurut badan statistik pemerintah. Data ini menambah keyakinan kuatnya tekanan inflasi di Jerman, perekonomian terbesar di Eropa. Tingginya harga minyak telah menaikkan inflasi dan terus memaksa perusahaan unuk membebani kenaikan harga ini kepada konsumen. Rilis ini terus meningkatkan spekulasi bahwa ECB akan menaikkan suku bunganya minggu depan.

Investasi Perusahaan Inggris (Q1)
Investasi perusahaan di Q1 2008 yakni 1.8% lebih rendah dari kwartal sebelumnya dan 4.5% lebih tinggi dari tahun lalu. Jatuhnya investasi bisnis di kwartal ini disebabkan oleh berkurangnya pengeluaran modal perusahaan swasta dan publik non-manufaktur. Total investasi manufaktur di Q1 2008 jatuh 6.7% dari kwartal sebelumnya. Penurunan ini terjadi di investasi sektor manufaktur swasta (melemah 6.8%) yang mengimbangi kenaikan dari perusahaan publik. Dilihat dari aset, turunnya investasi sektor manufaktur swasta didiorong oleh berkurangnya pengeluaran modal bagi bangunan baru (melemah 19.6%).

Yen Jatuh Ke Rekor Rendah Terhadap Euro Akibat Tingginya Imbal Hasil
Yen jatuh ke rekor rendah terhadap euro akibat spekulasi bahwa investor Jepang akan menggunakan bonus musim panas mereka untuk membeli aset luar negeri yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Mata uang Jepang anjlok selama tiga hari terhadap 15- negara euro terkait para trader memperkirakan Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga bulan depan di saat Bank Jepang menahan benchmark-nya. Katsunori Kitakura, kepala dealer keuangan di Tokyo pada Chuo Mitsui Trust & Banking Co., bank terbesar ke tujuh di Jepang, mengatakan ``Dengan tanpa panduan jelas dari Fed, ini memberi titik cerah pada euro. Tidak adanya sinyal kenaikkan bunga di Jepang, menempatkan yen pada posisi yang salah.''

Nikkei turun, Memperpanjang Kerugian Dalam 6 Hari
Nikkei turun 0.1% pada hari Kamis, memperpanjang kerugian tahunannya tahun ini akibat rendahnya harga minyak mengurangi perusahaan perdagangan seperti Mitsubishi Corp. Perdagangan fluktuatif menjelang dirilisnya rangkaian data ekonomi, meningkatnya ketidakpastian akan ekonomi global yang melemah, meskipun sektor farmasi masih bertahan seiring investor mencari aset yang aman. Di lain pihak, Sony Corp menguat, setelah mengumumkan naiknya penjualan di negara BRIC dua kali lipat hingga 2 triliun yen di tahun yang berakhir pada Maret 2011.

Bursa Seoul Ditutup Datar Akibat Aksi Jual Investor Asing
Bursa Seoul ditutup datar pada hari Kamis dimana penguatan yang didominasi eksportir seperti Samsung Electronics setelah Fed menahan suku bunganya dapat diimbangi oleh kekhawatiran inflasi dan berlanjuatnya aksi jual investor asing. "Pasar masih ragu meski Fed tidak merubah suku bunganya. Investor sadar mereka harus menunggu pertemuan berikutnya untuk melihat kebijakan moneter Fed. Hal ini menjelaskan lemahnya aliran uang dan aksi jual investor asing," ungkap Kim Hak-kyun, analis pasar di Korea Investment & Securities.

Indeks Hong Kong Jatuh 0.8% Mengikuti Tergelincirnya Li & Fung

Indeks Hong Kong membalikkan keuntungan di awal sesi sehingga ditutup 0.8% lebih rendah pada hari Kamis, dipicu kerugian retailer Li & Fung dan pembuat cellphone Foxconn akibat turunnya peringkat menyusul tersendatnya konsumsi AS. "Dengan tingginya pangan dan minyak, suramnya pasar global dan kerugian institusi keuangan maka tidak heran jika investor menahan posisinya," kata Ronald Arculli, pimpinan HKEx, kepada Reuters.

Thursday, June 26, 2008

Analisa Teknikal

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


EUR/USD

Resistance Level : 1.5740, 1.5777, 1.5845

Support Level : 1.5621, 1.5591, 1.5537

Trading Range : 1.5500 – 1.5777

Trend : Sideways


USD/JPY

Resistance Level : 108.43, 108.78, 109.08

Support Level : 107.37, 106.77, 106.21

Trading Range : 107.37 – 108.70

Trend : Bullish


GBP/USD

Resistance Level : 1.9769, 1.9791, 1.9851

Support Level : 1.9697, 1.9655, 1.9627

Trading Range : 1.9600 – 1.9791

Trend : Bearish


XAU / LOCO

Resistance levels: 889.75, 893.70, 901. 05

Support levels : 877.00, 874.50, 864.45

Trading range : 874.50893.70

Trend : Potential Reversal


HANGSENG

Resistance levels: 22757, 22860, 23000

Support levels : 22539, 22403, 22175

Trading range : 22539 – 22860

Trend : Potential Up


DOW JONES

Resistance levels: 11868, 11915, 12051

Support levels : 11726, 11635, 11500

Trading range : 11726 – 11915

Trend : Potential Up

News on June 26th, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Berlanjutnya kenaikan harga energi, komoditas, dan indikator ekspektasi menunjukkan tingginya inflasi AS.
  • Tidak berubahnya pesanan barang tahan lama mensinyalkan ekonomi AS yang tidak sedang berada dalam resesi.
  • Ancaman inflasi, yang lebih besar dari pertumbuhan maupaun krisis subprime, meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga ECB di bulan depan.
  • Barclays menjual sahamnya kepada investor dari Timur Tengah dan Asia untuk meningkatkan modal dan ekspansi perusahaan.
  • Permintaan minyak dunia di 2010 akan berkurang akibat tingginya harga minyak, tulis EIA.
Pernyataan FOMC di Pertemuan 24-25 Juni
FOMC memutuskan pada hari Rabu untuk menjaga suku bunganya di 2%. Informasi terakhir menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi, yang juga mencerminkan kuatnya pengeluaran rumah tangga. Tapi, pasar tenaga kerja dan keuangan masih lemah. Ketatnya persyaratan kredit, berlanjutnya kontraksi perumahan, naiknya harga energi akan terus membatasi pertumbuhan ekonomi hingga beberapa kwartal ke depan. Komite mengharapkan inflasi yang moderat pada tahun ini dan tahun depan. Akan tetapi, berlanjutanya kenaikan harga energi, komoditas, dan beberapa indikator ekspektasi menunjukkan tingginya prospek inflasi. Kebijakan moneter yang longgar dan langkah untuk menjaga likuiditas pasar akan terus membantu pemulihan ekonomi. Resiko terjadinya penurunan masih ada, tapi telah berkurang, meskipun inflasi dan ekspektasi inflasi terus meningkat. Komite akan terus memperhatikan perkembangan ekonomi dan keuangan serta mengambil langkah yang dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas harga.

Pesanan Barang Tahan Lama AS Tidak Mengalami Perubahan
Pesanan untuk barang tahan lama AS tidak mengalami perubahan di bulan Mei seiring banyak perusahaan mengurangi rencana investasinya, memberikan sinyal bahwa ekonomi tidak sedang berada dalam resesi. Indikator inti di Mei (di luar transportasi) turun 0.9% setelah diperkirakan turun 1.0% sementara angka di bulan April direvisi lebih rendah menjadi 1.9% dari sebelumnya 2.5%. Logam, mesin dan otomotif merupakan barang yang permintaannya paling menurun. Penurunan ini dapat diimbangi dengan kenaikan di produk computer, perlengkapan lain, dan penerbangan komersil serta peralatan pertahanan. Pesanan untuk produk modal non-militer di luar penerbangan, suatu ukuran investasi bisnis ke depan, jatuh 0.8% dan kenaikan 4% di bulan April direvisi turun jadi 3.1%. Pengiriman untuk barang tersebut, data yang digunakan dalam menghitung GDP, naik 0.6% setelah menguat 0.9% di April yang lebih besar dari perkiraan. Laporan ini melanjutkan trend yang terlihat pada pelemahan data ekonomi yang lain namun bukan berarti resesi.

ECB's Trichet di Depan Parlemen Eropa
Euro terapresiasi di hari Rabu setelah pejabat ECB memperingatkan tingkat inflasi tinggi yang cenderung bertahan. Presiden ECB Jean Claude Trichet mengatakan inflasi di zona Eropa kemungkinan bertahan di level tinggi untuk sementara waktu sebelum akhirnya menjadi moderat secara gradual di tahun 2009, menambahkan resiko inflasi telah meningkat di jangka pendek. Komentarnya ini diulangi oleh anggota dewan ECB Christian Noyer yang mengatakan tekanan inflasi menjadi ancaman yang lebih besar dari pertumbuhan maupaun krisis subprime; meningkatkan ekspektasi ECB akan menaikkan suku bunga bulan depan agar ekspektasi inflasi terkendali. Trichet mengungkapkan akan menaikkan bunga dengan jumlah kecil di bulan Juli, dan menyatakan tidak mempertimbangkan rangkaian kenaikan suku bunga.

Barclays Mengkonfirmasi Penjualan Saham Senilai GBP 4.5 M
Barclays telah mengkonfirmasi penjualan saham senilai GBP 4.5 Bln kepada Timur Tengah dan Asia, termasuk diantaranya otoritas investasi Qatar, Temasek Holdings Pte, China Development Bank dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. Bank Inggris Barclays mengumpulkan 4.5 M pounds ($8.8 M) dari berbagai investor untuk meningkatkan modal dan ekspansi perusahaan. Barclay akan menawarkan peluang pembelian 4 M pounds dengan harga diskon pada pemegang saham yang sudah ada. Saham Barclays loncat 5% hingga level 327 pence di hari Rabu seiring investor menyambut baik berita ini.

EIA Memotong Proyeksi Permintaan Minyak 2010

Produksi minyak mentah dari negara-negara Non OPEC terlihat tidak dapat mengimbangi permintaan global yang tumbuh dalam beberapa tahun kedepan, memaksa konsumsi minyak negara lain bergantung pada supply OPEC, dikatakan oleh Energy Information Administration (EIA) AS di hari Rabu. Permintaan minyak dunia di tahun 2010 akan berkurang 1.5 million bpd lebih rendah dari perkiraan 89.2 million bpd, akibat tingginya harga minyak, dikatakan EIA. China akan menyumbang hampir setengah dari konsumsi minyak yang menurun ini, dengan penggunaaan minyak oleh negara tersebut dipangkas 600,000 bpd menjadi 8.8 million bpd. EIA mengeluarkan proyeksi permintaan minyak India di tahun 2010 masih tidak berubah pada 2.7 million bpd. Saudi Arabia masih menjadi produsen minyak dunia yang utama hingga 2030. Output Russia sendiri diperkirakan akan menjadi 13.5 million bpd hingga tahun 2030, naik tajam dari proyeksi EIA tahun lalu sebesar 11.5 million bpd. Bagaimanapun, produksi minyak Saudi di jangka pendek ini akan lebih tinggi dari perkiraan tahun lalu, mencapai rata-rata 10.5 million bpd di tahun 2010, naik 1.6 million bpd.


Pesanan Industri EU
Dari Maret hingga April 2008 pesanan industri di area euro naik 2.5%. Jika tidak memasukkan perkapalan, perlengkapan kereta api dan industri penerbangan maka data ini menguat 2.2%. Pesanan produk tekstil dan turunannya naik 5.6%. Bahan baku dan setengah jadi meningkat 3.2%. Perlengkapan mesin pabrik menguat 2.6%. Perlengkapan listrik dan elektronik naik 2.2%. Perlengkapan transportasi naik 0.3%. Produk kimia dan turunannya meningkat 0.2%. Tapi, berita ini gagal menggerakkan euro. Presiden ECB Trichet kemarin pagi menyatakan bahwa tekanan inflasi terus meningkat dan sektor perbankan harus berhati-hati, dimana hal ini mengkonfirmasi persepsi bahwa ECB akan menaikkan suku bunga bulan depan.

Sterling Melemah, Sektor Ritel Inggris Menjadi Perhatian
Sterling melemah terhadap euro dan dolar pada hari Rabu seiring investor kecewa dengan pertumbuhan volume penjualan yang -9%, meskipun lebih baik dari bulan lalu -14% dan April -26. Penjualan tahunan juga memberikan performa yang buruk dimana 21% perusahaan menyatakan masih berlanjutnya penurunan, dan 17% memprediksikan jeleknya penjualan. Lemahnya permintaan mendorong retailer untuk menurunkan volume pesanannya di Juni (-12%), dan diekspektasikan akan terjadi hal yang sama di Juli. Sementara itu, 22% pelaku bisnis menunjukkan tingkat persediaan masih mencukupi permintaan yang ada.

Ekspor Jepang Tumbuh 3.7%, Dua Kali Dari Prediksi
Ekspor Jepang tumbuh dua kali dari laju estimasi para ekonom di bulan Mei, terangkat oleh pengiriman mobil dan baja ke Asia. Ekspor, merupakan mesin yang menggerakkan setidaknya separuhnya ekspansi ekonomi tiga kuartal silam, meningkat 3.7 persen dari setahun lalu, setelah naik 3.9 persen bulan sebelumnya, menurut Kementerian Keuangan di Tokyo. Permintaan dari negara berkembang merupakan penopang Jepang dari resesi perumahan di AS, pelanggan luar negeri terbesar negara. Tetapi, meskipun eksportir menemukan pasar baru, rekor harga minyak dan bahan baku sedang mengikis laba mereka.

Hong Kong Berencana Membuka Bursa Komoditi Untuk Perdagangan Minyak
Barclays Plc, Morgan Stanley dan Citic Group akan membantu dimulainya bursa komoditi Hong Kong di Q1 2009. Bursa akan menawarkan kontrak minyak dalam denominasi dolar untuk pengiriman ke Cina. ``Kami rasa ini waktu yang baik untuk melakukannya karena volume impor komoditi ke Cina tumbuh luar biasa tahun lalu,'' ungkap Cheung. ``Pertumbuhan ini membuthkan perlindungan.'' Minyak dan tembaga berjangka melejit hingga menyentuh rekor tahun ini akibat investor mencari aset alternatif terhadap pelemahan dolar dan merosotnya ekuitas.

Kepercayaan Konsumen Korea Selatan Terendah Sejak Tahun 2000
Kepercayaan konsumen Kor-Sel merosot ke level terendah lebih dari tujuh tahun akibat menajamnya harga makanan dan energi sehingga melemahkan daya pengeluaran masyarakat. Indeks sentimen anjlok ke 86 di Q2, terendah sejak tahun 2000. Laporan tersebut menyoroti bagaimana negara di dunia saat ini dibawah ancaman harga minyak, yang telah naik dua kali lipat beberapa tahun ini, menaikkan inflasi dan menyuramkan prospek pertumbuhan. ``Prospek bergantung pada harga minyak, kekhawatiran terbesar masyarakat yang dapat menaikkan inflasi.''

Tuesday, June 24, 2008

Analisa Teknikal

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


EUR/USD

Resistance Level : 1.5566, 1.5630, 1.5680

Support Level :1.5469, 1.5417, 1.5364

Trading Range : 1.5420 –1.5680

Trend : Sideways


USD/CHF

Resistance Level : 1.0494, 1.0540, 1.0593

Support Level : 1.0408,1.0343, 1.0302

Trading Range : 1.0280 –1.0530

Trend : PotentialCorrection


GBP/USD

Resistance Level : 1.9700,1.9756, 1.9791

Support Level :1.9620, 1.9587, 1.9535

Trading Range :1.9530 – 1.9810

Trend: Potential Correction


XAU / LOCO

Resistance levels: 888.35, 894.10, 907.15

Support levels :878.00, 873.80, 866.50

Trading range : 878.00894.10

Trend : Potential Reversal


HANGSENG

Resistance levels: 22807, 23000, 23115

Support levels :22470, 22365, 22175

Trading range :22365 – 22807

Trend : Bearish


DOW JONES

Resistance levels: 11915, 12051, 12115

Support levels : 11767, 11686, 11500

Trading range : 11686 – 11915

Trend : Bearish

News on June 24th, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Meningkatnya harga minyak dan pelemahan sektor keuangan menyurutkan harapan bahwa ekonomi AS telah melewati krisis kredit yang buruk.
  • Bertambahnya aset bermasalah dan melemahnya penjualan akan mendorong Merrill Lynch dan UBS untuk meningkatkan penghapusbukuan dan kerugian.
  • Tingginya penyitaan dan terbatasnya akses kredit akan menyulitkan sektor perumahan AS untuk pulih ke kondisi awal.
  • Eskpor Jepang terancam akibat melonjaknya harga energi dan komoditi serta ancaman resesi AS.
  • Minyak naik akibat mogok pekerja minyak di Nigeria dan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Fed AS Diperkirakan Pertahankan Bunga, Memantau Harga
Federal Reserve AS diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu ini dan meneguhkan sikapnya untuk tidak terburu-buru menaikkan-nya, meski ada masalah inflasi. Lonjakan harga minyak dan merebaknya pelemahan sektor keuangan menyurutkan harapan bahwa ekonomi AS telah melewati krisis kredit yang buruk akibat suku bunga yang rendah dan stimulus fiskal pemerintah. Sementara minyak ke rekor tinggi dan harga bensin beresiko merepotkan Fed untuk memperlambat inflasi, para petinggi juga kembali khawatir apakah ekonomi telah menemukan pijakan kuat. Ketika mereka mengumumkan keputusan bunga di akhir pertemuan dua-hari nya Rabu nanti, para pembuat-kebijakan Fed diperkirakan menyuarakan kegelisahannya terhadap situasi inflasi, seraya mensinyalkan kenaikkan suku bunga jangka pendek yang akan segera terjadi.

BoA Securities: Merrill, UBS Akan Melanjutkan Penghapusbukuannya
Banc of America Securities mengestimasi Merrill Lynch dan UBS akan menghapusbukukan $3.5M dan $7M di Q2 dan memprediksikan kerugian kwartalan di bank investasi tersebut. Analis Michael Hecht memprediksikan berlanjutnya peningkatan aset bermasalah, dengan melemahnya penjualan dan perdagangan di Q2. Hecht meramalkan kerugian $1/saham untuk Merrill, dibandingkan pandangan sebelumnya yang menunjukkan laba 21 sen per saham, seraya mengatakan kerugian yang berkaitan dengan hipotek dan obligasi akan lebih buruk dari prediksi sebelumnya. Hecht juga merevisi estimasi Q2 bagi UBS yang rugi $1.70 per saham dari laba 31 sen, merujuk kerugian sub-prime perusahaan AS ini telah mempengaruhi struktur perusahaan lainnya termasuk wealth management, investment banking dan asset management. Pertumbuhan ekonomi yang lambat dan memburuknya neraca perusaahaan akibat hipotek perumahan dan komersil menunjukkan rendahnya performa dan iklim bisnis bagi bank investasi selama tahun 2008 ini, ungkap Hecht.

Sulitnya Sektor Perumahan AS Untuk Pulih
Tingginya penyitaan dan terbatasnya akses kredit akan menyulitkan sektor perumahan AS untuk rebound dari keterpurukannya saat ini, terburuk sejak Perang Dunia Kedua, menurut studi yang dirilis Univ. Harvard pada hari Senin. Turunnya harga rumah dalam dua tahun ini menggerogoti kekayaan rumah tangga, mengurangi pengeluaran konsumen dan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini tidak banyak berubah hingga pembeli rumah potential yakin bahwa harga telah berhenti turun, tulis laporan tersebut. Tingginya suku bunga hipotek dalam 9 bulan terakhir dan ketatnya standar peminjaman semakin menjauhkan pembeli, meskipun ada intervensi Fed dan jatuhnya harga rumah 16% dari harga tertingginya di 2006. Berdasarkan sejarah, pasar perumahan akan pulih jika ekonomi mengalami resesi dikombinasikan dengan turunnya suku bunga hipotek dan harga rumah yang kemudian memulihkan daya beli.

Perusahaan Jepang: Kondisi Bisnis Memburuk
Perusahaan Jepang pesimis akan prospek ekspansi eskpor akibat melonjaknya harga energi dan komoditi serta ancaman resesi AS. Sentimen di antara pabrikan manufaktur dengan modal lebih dari 1 milyar yen ($9.3 juta) adalah minus 15.1 poin dalam triwulan ini, terendah sejak Cabinet Office dan Kementerian Keuangan mulai menyusun data bersama-sama empat tahun lalu. Angka bila negatif berarti pesimis dibanding optimis. Menyusutnya permintaan di dalam dan luar negeri akan mendorong perusahaan untuk memotong pengeluaran untuk pabrik-pabrik dan peralatan sebesar 0.9 persen di tahun yang berakhir Maret, menurut survey. Laporan mengindikasi Tankan Bank Jepang, survey bisnis paling-diperhatikan negara, minggu depan kemungkinan menunjukkan kepercayaan akan memburuk.

Minyak Naik Akibat Kekhawatiran Supplai Dapat Mengimbangai Dukungan Saudi
Minyak naik pada hari Senin akibat terganggunya supplai dari Nigeria dan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran yang dapat mengimbangi keinginan Arab Saudi untuk menaikkan output dan menjaga supplai pasar. "Berita Israel dan Iran serta meningkatnya aktivitas militan di Nigeria mengurangi optimisme di pertemuan Jeddah pada akhir minggu," tulis John Kilduff, Wakil Presiden Senior di MF Global. Serikat pekerja minyak di Nigeria melakukan mogok terbatas di Chevron pada hari Senin. Meskipun kegiatan ini tidak mempengaruhi produksi, tapi menambah kecemasan akan tersedianya supplai dari negara OPEC ini setelah serangan militan menutup produksi kilang minyak yang memproduksi 340,000 barel minyak per hari minggu lalu. Di lain pihak, Uni Eropa memberlakukan sanksi baru atas Iran, termasuk pembekuan aset di bank terbesarnya, akibat keenggenannya untuk menghentikan program nuklirnya. Pakar energi mencemaskan bahwa konflik di Iran dapat menutup Selat Hormuz, dimana hampir 40% perdagangan minyak melalui selat ini.

Euro Tertekan Oleh Ifo, PMIs, Dolar Menanti Keputusan FOMC
Euro sempat terpukul di hari Senin akibat kontraksi manufaktur dan sektor jasa di zona Eropa, sementara dolar menguat seiring investor bertaruh akan pesan hawkish dari Fed minggu ini. Sektor jasa PMI zona Eropa, jatuh ke 49.5 di bulan Juni, sementara manufaktur jatuh ke level 49.1. Indeks Ifo untuk kondisi saat ini dan ekspektasi juga turun dibawah perkiraan. Meskipun analis mengatakan kemungkinan nya terlambat bagi ECB untuk menunda rencana kenaikan bunga bulan Juli nanti ke 4.25%, mereka juga mengakui bahwa data yang dirilis terakhir mengurangi peluang kenaikan bunga kedepannya.

BoE’s Sentence Mendinginkan Kekhawatiran Suku Bunga
Anggota dewan MPC BoE Sentence memberikan komentar yang relative dovish pada interview Koran Daily Mail, yakni tingginya harga pangan/energi, begitu juga pelemahan sektor perumahan dan kondisi perbankan yang masih ketat menekan konsumen. “Hal ini dapat memotori pelambatan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut dan memburuknya sektor tenaga kerja dalam setahun kedepan.” Interview ini dikombinasikan dengan sumber dari Sunday Times (oleh David Smith) menunjukkan bahwa MPC berusaha mengirimkan pesan netral terkait suku bunga. Kombinasi inflasi yang diatas target dan resiko penurunan pertumbuhan masih tetap membuat MPC bertahan untuk sementara waktu, dan langkah suku bunga berikutnya lebih cenderung untuk turun daripada naik.

Swiss Melemah Terhadap Dolar
Swiss franc jatuh terhadap euro dan dollar di hari Senin, mengurangi kenaikan di hari Jumat akibat memburuknya kinerja pasar saham yang memicu investor untuk mengambil keuntungan. Analis forex Credit Suisse Marcus Hettinger mengatakan, “Kemungkinan besar akan terjadi konsolidasi di pasar valas dan kami harapkan franc berada di kisaran 1.03 dan 1.05 per dolar menjelang pertemuan Fed minggu ini.” Poin penting terletak pada pernyataan setelah pertemuan, yakni indikasi apakah bank sentral dapat menaikkan bunga tahun ini.

Nikkei Ditutup Rendah 1 Bulan, Saham Properti Tergelincir
Nikkei tergelincir 0.6% mendekati level rendah 1 bulan akibat terpuruknya Mitsubishi Estate Co Ltd dan pengembang properti lainnya seiring turunnya harga kondominium, sementara eksportir blue-chip terperosok mengikuti tumbangnya Wall Street. Tapi investor masih khawatir menjelang pertemuan Fed dan serangkaian indikator ekonomi yang akan dirilis pekan ini di Jepang dan AS termasuk data penjualan ritel Jepang serta kepercayaan konsumen dan GDP AS. "Pasar kehilangan panduan," ungkap Noritsugu Hirakawa, strategis di Okasan Securities.

Bursa Seoul Ditutup di Atas Level Terendah; Sektor Teknologi dan Keuangan Jatuh
Bursa Seoul jatuh ke level rendah 12 minggu pada hari Senin didominasi sektor keuangan dan teknologi, tapi indeks dapat mengurangi kerugiannya akibat berkembangnya pendapat bahwa pasar telah mencapai dasarnya setelah turun 10% sejak pertengahan Mei. Tapi analis mengungkapkan bahwa investor masih berhati-hati menjelang pertemuan Fed yang dimulai pada hari Selasa. "Pasar akan menghitung dampak yang akan terjadi jika ada kenaikan suku bunga, dan bagaimana pandangan Fed terhadap kondisi ekonomi dan pasar keuangan AS saat ini," kata Lee.

Indeks Hong Kong Ditutup Datar, CNOOC Menguat Akibat Harga Minyak

Indeks Hong Kong bergerak sideways dalam perdagangan yang tipis pada hari Senin, seiring reli produsen minyak CNOOC akibat menguatnya harga minyak dapat mengimbangi penurunan yang dipicu kekhawatiran naiknya suku bunga di Beijing. Investor tidak terpancing akan janji stabilisasi pasar oleh regulator bursa saham Cina dan memilih untuk fokus pada ancaman inflasi menyusul naiknya harga minyak. Peringatan berlanjutanya penghapusbukuan bank AS juga meningkatkan ketakuatan akan belum berakhirnya krisis kredit global. Meskipun Fed diperkirakan tidak merubah suku bunga, investor akan memperhatikan pernyataan FOMC yang berkaitan dengan naiknya inflasi. Jika Fed tidak menekankan isu inflasi dalam pernyataannya, artinya suku bunga akan stabil untuk sementara waktu. Ini dapat memperbaiki sentimen di pasar lokal.

Monday, June 23, 2008

Analisa Teknikal

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.

EUR/USD

Resistance Level : 1.5651, 1.5690, 1.5740

Support Level : 1.5566, 1.5493, 1.5465

Trading Range : 1.5440 – 1.5630

Trend : Sideways


USD/CHF

Resistance Level : 1.0408, 1.0451, 1.0498

Support Level : 1.0305, 1.0266, 1.0220

Trading Range : 1.0260 – 1.0520

Trend : Bearish


GBP/USD

Resistance Level :1.9791, 1.9850, 1.9897

Support Level : 1.9702, 1.9652, 1.9611

Trading Range : 1.9620 – 1.9820

Trend : Potential Correction


XAU / LOCO

Resistance levels: 907.40, 913.35, 917.05

Support levels : 896.75, 891.00, 883.05

Trading range : 891.00907.40

Trend : Potential Correction


HANGSENG

Resistance levels: 22405, 22665, 22800

Support levels : 22175, 22000, 21800

Trading range : 22000 - 22405

Trend : Bearish


DOW JONES

Resistance levels: 11973, 12051, 12115

Support levels : 11767, 11686, 11500

Trading range : 11686 – 11973

Trend : Bearish

News on June 23rd, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Suku bunga obligasi AS yang lebih tinggi dari fed funds rate dan suku bunga riil yang berada di daerah negatif mengindikasikan Fed akan mempertahankan suku bunga di level 2.0%.
  • Standard & Poor's akan menurunkan peringkat Ford Motor Co, General Motors dan Chrysler LLC, akibat besarnya kerugian keuangan yang disebabkan oleh tingginya harga bensin.
  • Langkah Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. yang menyuntikkan dana sebesar $927 juta untuk Barclays Plc menunjukkan kondisi perbankan Jepang yang lebih baik.
  • Emas naik akibat pulihnya harga minyak dan jatuhnya dolar terhadap euro; harga minyak menguat dipicu persepsi meningkatknya permintaan minyak Cina dan latihan militer Israel untuk menyerang Iran.
Valuta Asing Minggu Depan
Awal minggu depan akan didominasi oleh perkembangan terkini dari pertemuan antara produsen dan konsumen minyak global yang akan berdampak besar terhadap aset keuangan. Minggu lalu dolar melemah akibat reli minyak dan pergerakan minggu depan tergantung pada keberlanjutan buruknya performa saham perbankan dan ekuitas global. IFO Jerman akan menjadi perhatian setelah data ZEW memberikan hasil yang jelek. Sementara itu, untuk Inggris, Gubernur BoE King dan beberapa anggota MPC akan memberikan pernyataan di depan Komisi Keuangan Parlemen mengenai data inflasi bulan Mei. Inggris juga akan merilis data CBI Juni pada hari Rabu, yang akan menunjukkan seberapa besar penurunan penjualan. Sementara itu di Amerika Serikat, indeks harga rumah S&P/Case-Shiller untuk bulan April akan diumumkan hari Selasa. Potensi penurunan lebih lanjut sejalan dengan harga rerata rumah (dari data penjualan rumah baru dan lama), yang menunjukkan semakin memburuknya pasar perumahan. Dengan demikian, diharapakan indeks harga rumah S&P/Case-Shiller akan turun ke -16.0% y/y di April, dari -14.4% y/y di Maret. Kejatuhan harga rumah terus meningkat (y/y) sejak Januari 2007, yang menunjukkan pelemahan sektor perumahan belum akan pulih dalam waktu dekat ini. Hasil kebijakan moneter FOMC akan diterbitkan hari Rabu, 25 Juni. Dengan suku bunga obligasi negara yang diatas fed funds rate saat ini dan suku bunga riil yang berada di daerah negatif maka komite diprediksikan akan mempertahankan suku bunga di level 2.0% untuk beberapa waktu yang akan datang. Meskipun beberapa pejabat Fed mengeluarkan pernyataan yang bernada hawkish beberapa minggu terakhir, kami tidak melihat bahwa hal tersebut akan berdampak terhadap kebijakan yang lebih ketat dalam waktu dekat ini.

S&P Akan Menurunkan Peringkat Hutang Ford, GM, Chrysler
Kabar buruk lainnya bagi perusahaan mobil AS, Standard & Poor's pada hari Jumat mengatakan akan menurunkan peringkat Ford Motor Co, General Motors dan Chrysler LLC, akibat kerugian keuangan yang disebabkan oleh tingginya harga bensin. Obligasi dan saham Ford dan GM terus turun, sementara biaya untuk melindungi hutang dengan kredit derivatif terus meningkat. S&P cemas dengan aliran kas ketiga perusahaan mobil itu seiring tingginya harga minyak mengurangi permintaan kendaraan sport dan pickups. Kondisi keuangan perusahaan juga memprihatinkan, ungkap S&P. Perusahaan rating ini juga menurunkan peringkat perusahaan keuangan Ford Motor Credit Co dan DaimlerChrysler Financial Services Americas LLC, juga GMAC LLC yang 49% sahamnya dimiliki GM. Peringatan ini muncul setelah Ford mengungkapkan akan mengalami kerugian besar tahun ini dan akan sulit untuk menghindari kerugian lebih lanjut di 2009. Faktor yang berkontribusi terhadap pelemahan Ford juga berlaku untuk setiap perusahaan mobil yang berbasis di AS.

Barclays Akan Mendapatkan Dana $927 Juta dari Mitsui, Tulis Bloomberg
Barclays Plc, bank terbesar keempat di Inggris akan memperoleh 100 M yen ($927 juta) dari Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. sebagai bagian dari rencana untuk menambah modal, ungkap orang yang mengetahui rencana tersebut. ``Hal ini mengindikasikan bahwa perbankan Jepang dalam posisi yang lebih baik dari mitra globalnya dan memiliki modal lebih untuk investasi,'' kata Masafumi Oshiden, manajer dana pada BlackRock Inc. yang berlokasi di Tokyo. ``Ini adalah langkah yang bagus bagi mereka dan saya memprediksikan langkah yang lebih agresif lagi.'' Barclays, mengalami kerugian senilai 1.7 M pounds ($3.35M) akibat penghapusbukuan, ungkap perusahaan tersebut awal minggu ini yang mendorong perusahaan untuk menjual sahamnya kepada investor asing dan pemegang saham.

Emas Naik Seiring Pulihnya Harga Minyak dan Lemahnya Dolar
Emas naik pada hari Jumat seiring pulihnya harga minyak dan komentar bernada anti-inflasi dari pejabat ECB yang mendorong kejatuhan dolar terhadap euro. Trader juga mewaspadai pertemuan minggu depan antara produsen dan konsumen minyak di Arab Saudi, dimana berlanjutnya kenaikan harga minyak akan mendorong penguatan emas. Logam ini sempat melemah di awal perdagangan seiring investor melakukan aksi ambil untung setelah reli gagal mengangkat emas melewati harga tertinggi pada 9 Juni di $908.70. Harga minyak juga naik lebih dari $4/barel atas persepsi yang berkembang bahwa kenaikan harga minyak Cina akan cenderung meningkatkan daripada menurunkan permintaan energi di negara ini. Tingginya harga minyak juga berpengaruh terhadap dolar, yang juga terkena dampak isu kenaikan suku bunga di zona euro atas komentar Dewan Gubernur ECB Lorenzo Bini Smaghi di surat kabar Financial Times; dan juga meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul laporan yang meberitakan bahwa Isreal sedang melakukan latihan militer sebagai persiapan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Dollar Tertekan oleh Kenaikan Minyak & Kekhawatiran Industri Ansuransi
Dollar jatuh terhadap beberapa mata uang utama di hari Jumat setelah terjadi reli minyak dan penurunan rating 2 perusahaan asuransi yang meningkatkan kekhawatiran baru terkait sektor keuangan dan kesehatan ekonomi AS secara keseluruhan. Bank investasi Citigroup juga memperingatkan di hari Kamis malam bahwa mereka dapat mengalami penghapusbukuan yang substansial di Q2. Berlanjutnya ketegangan setelah 10 bulan kekacauan kredit kembali mencuat dipicu oleh penurunan peringkat Aaa Ambac Financial Group dan MBIA Inc oleh Moody’s Investor Service di hari Jumat, akibat ketidakmampuan menambah permodalan dan mengembangkan bisnis.

PPI Jerman Bulan Mei Naik 1.0%
Indeks harga produsen (PPI) Jerman sekali lagi mengalami kenaikan hingga 1.0% m/m (+6% y/y), melampaui konsensus pasar untuk kenaikan 0.6% m/m (5.8% m/m), diikuti pesatnya kenaikan di bulan April sebesar 1.1% m/m. Figur PPI yang lebih tinggi dari perkiraan ini sekali menggarisbawahi tekanan harga pada ekonomi terbesar di antara 15 anggota uni eropa. Anggota dewan ECB Bini Smaghi mengatakan kredibilitas bank sentral menjadi taruhan jika asumsi kenaikan harga komoditi hanya bersifat sementara.

BoE's Gieve – Cenderung Dovish
Deputi Gubernur BOE, Gieve memberikan pernyataan kemarin yang dapat dikategorikan cenderung dovish. Jika tidak terjadi perubahan yang signifikan, perlambatan ekonomi Inggris akan memicu penurunan suku bunga yang lebih lanjut – akan tetapi tingginya harga komoditas mendorong kenaikan inflasi, katanya. Meskipun demikian, Inflasi CPI di 3.3% akan menyulitkan BoE untuk menstimulus ekonomi dalam waktu dekat ini. Ekonomi akan terus melemah selama semester kedua tahun ini untuk meredam ekspektasi inflasi. Berlawanan dengan persepsi pasar yang menunjukkan kenaikan suku bunga pada pertemuan MPC berikutnya di bulan September, kami percaya bahwa suku bunga akan dipertahankan pada level 5% sebelum diturunkan di Q4 atau Q1-09.

Nikkei Jatuh 1.3% Terkait Aksi Jual Saham Blue Chips
Indeks Nikkei Jepang merosot 1.3 persen di hari Jumat silam, terseret jatuh oleh Kyocera Corp dan saham blue-chip lainnya terkait sebagian investor melihat bahwa penguatan saham Jepang saat ini sudah berakhir. Inpex Holdings dan saham minyak lain-nya merosot akibat harga minyak turun setelah Cina menyebutkan akan menaikkan harga bahan bakar domestik. Pasar Tokyo jatuh kendati gain di Wall Street dan rebound tajam di saham Cina. Pasar diruntuhkan oleh aksi jual indeks berjangka. ," kata Masayoshi Yano, analis pasar senior di Meiwa Securities.

Bursa Seoul Ditutup Lebih Rendah; Saham Pengilang Turun, Penerbangan Naik
Bursa Seoul ditutup lebih rendah pada hari Jumat, didorong sektor pengilangan seperti GS Holdings akibat kecemasan meningkatnya kompetisi setelah berubahnya regulasi, tapi sektor penerbangan seperti Korean Air Line tetap tangguh akibat turunnya harga minyak. Penjualan besar-besaran oleh investor asing mewarnai perdagangan. Ada kecemasan naiknya inflasi regional dan mata uang yang berfluktuasi.

Indeks Hong Kong Tergelincir Akibat Aksi Ambil Untung
Indeks Hong Kong ditutup lebih rendah 0.23% pada hari Jumat, membalikan penguatan di sesi pagi, akibat spekulan membukukan labanya atas sektor pengilang dan produsen energi setelah Beijing tiba-tiba menaikkan harga energi. Penguatan juga terkikis menyusul kerugian industri penerbangan di Cina daratan akibat tingginya harga bahan bakar jet, sementara perusahaan batu bara turun akibat pemerintah membekukan harga listrik dari batu bara. "Kenaikan harga bensin meningkatkan tekanan inflasi dan ada rumor yang berkembang bahwa Cina akan menaikkan suku bunga minggu ini, " kata Andrew Sullivan, trader di Mainfirst Securities. "Kita juga akan menghadapi pertemuan OPEC dan FOMC segera."