Pasar Uang Jepang Mengantisipasi Kemungkinan Cut Rate BOJ
Pasar Uang Yen telah mulai memasukkan faktor dari adanya posibilitas Bank Sentral Jepang yang mungkin akan memangkas suku bunganya tahun ini, diakibatkan dari terjadinya resesi AS hingga memberi bobot terhadap pertumbuhan ekonomi yang sedang rapuh. Index swap overnight Yen pada hari Jumat bersifat antisipatif terhadap kemungkinan 20 persen pemangkasan suku bunga BOJ sebesar 25 basis point paling tidak meeting December, berdasarkan data dari broker interdealer Meitan Tradition. Ini memberikan signal perubahan drastis dari 40 persen kemungkinan kenaikan suku bunga pada awal minggu, namun seiring prospek dari Federal Reserve yang mungkin dapat memangkas suku bunga secara agresif tahun ini membuat Bank Sentral Jepang sulit untuk menaikkan suku bunga di tahun 2008 ini, yang diprediksikan oleh banyak ekonomis. Fed Chairman Ben Bernanke di hari Kamis kemarin memberikan indikasi bahwa dia siap untuk memangkas suku bunga the Fed secara agresif dari 4.25 persen seiring ekonomi AS menghadapi resiko, dan banyak pelaku pasar mengekspetasikan The Fed akan memangkas suku bunga lebih jauh tahun ini.
"Secara gradual, banyak orang yang melihat kemungkinan (BOJ) rate cut tahun ini,” kata Hitomi Kimura, sebagai strategis fixed income pada J.P. Morgan Securities. "Secara global, kita dapat melihat kemungkinan resesi, dan itu akan merupakan kasus utama yang dapat mempertimbangkan rate cut.” Gubernur BOJ Toshihiko Fukui mengatakan kepada parlemen di hari Jumat bahwa ekonomi mulai melambat, dan BoJ dapat saja mempertimbangkan kebijakan moneternya. Bank sentral Eropa sudah menahan suku bunganya seperti yang dilakukan Bank Sentral Inggris, namun para pelaku pasar mengekspetasikan penurunan prospek growth untuk ekonomi UK akan membuat BoE memangkas suku bunga nya bulan depan, dengan beberapa pemangkasan lagi tahun ini. Analis juga mengatakan perspektif perubahan rate BoJ terdapat pada pelambatan ekonomi dan ketidakpastian global, dipicu juga oleh sikap Bernanke dan sejalan dengan komentar deputi BoJ Toshiro Muto di hari Kamis bahwa ekonomi Jepang terlihat akan melamban sementara ketidakpastian ekonomi secara global akan mempengaruhi sektor domestic. “Jelas sekali, sentimennya masih lemah, dan setelah Bernanke maupun Muto dapat khawatir, begitu juga para pelaku pasar yang lainnya.
Goldman Memangkas Perkiraan Dollar Terkait Prospek Resesi AS
Bank investasi paling menguntungkan di dunia, Goldman Sachs mengatakan bahwa dollar bisa ambruk ke rekornya terhadap euro dan melemah ke titik rendahnya dalam tiga tahun terhadap yen terkait Negara AS yang berada di ambang resesi. Perusahaan yang berbasis di New York memperkirakan Dollar AS bisa melemah ke $1.51 terhadap euro dalam tiga bulan sampai enam bulan kedepan, turun dari perkiraan sebelumnya $1.43. Dollar bisa melemah ke 102 yen dalam periode yang sama, dibandingkan dengan estimasi sebelumnya 110 yen.
Para ekonom di Goldman, bergabung dengan counterpartnya Merrill Lynch & Co. dan Morgan Stanley, memprediksi bahwa AS bisa mengalami kontraksi selama kuartal kedua dan ketiga. Pertumbuhan ekonomi bisa rata-rata 1.5% di enam bulan pertama 2008, sama dengan kuartal keempat, menurut estimasi median dari 62 ekonom dalam survey Bloomberg News dari 3 sampai 8 Jan. tingkat ekspansi akan menjadi yang peling lemah sejak sembilan bulan lalu dari 2001. Ketua the Fed Ban S. Bernanke mengatakan bahwa penambahan pelonggaran ekonomi dimungkinkan untuk mengatasi resiko pelemahan pada ekspansi ekonomi AS, ini merupakan pidato pertamanya soal ekonomi sejak pertemuan the Fed 11 Desember.
Pemotongan Bunga di Pebruari Mendekati Kepastian - Analis
Pound melemah ke rekor rendahnya terhadap euro terkait investor yang bertaruh melambatnya ekonomi bisa mendorong Bank Inggris memangkas suku bunga bulan depan, setelah dipertahankan hari Kamis. Sabastian Galy, senior strategist valas di Dresdner Kleinwort di London mengatakan, “Keputusan dipertahankannya suku bunga tidak merubah cerita soal pound, pemotongan suku bunga didorong ke bulan depan.” Mata uang Inggris melanjutkan pelemahan terhadap euro setelah President Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengatakan, “naiknya resiko” pada inflasi wilayah Eropa dalam jangka pendek. Trichet Berbicara selama konferensi pers setelah bank setral yang berbasis di Frankfurt mempertahankan suku bunga 4%.
Probabilitas Indeks Credit Suisse Group menunjukkan trader memperkirakan 88% peluang reduksi bunga 25 basis poin pada bunga Inggris di pertemuan bulan depan. Survey Bloomberg News memperlihatakan ekonom memprediksi Bank Sentral Inggris akan merendahkan bunga seperempat poin di akhir kuartal pertema. Survey terpisah memperkirakan tidak ada perubahan bunga Eropa sampai semester kedua.
Saham HK Drop Terseret Oleh Kerugian Merrill, HSBC Terpukul
Hampir rata-rata saham Hong Kong turun pada perdagangan hari jumat setelah terjadinya aksi jual oleh sejumlah investor ditopang oleh adanya berita bahwa Merrill Lynch diperkirakan mengalami kerugian yang besar atas investasi mereka di sektor mortgage. Saham domestic sektor telekomunikasi terlihat berjuang untuk naik oleh sepekulasi bahwa pemerintah China menyetujui adanya rencana restructurisasi sektor telecomunikasi. Saham Global HSBC Holdings turut mengalami penurunan dan mencapai angka terendahnya sejak dua tahun terakhir begitu pula sektor usaha berorientasi export seperti Li & Fung dan perusahaan pakaian Esprit Corp yang sahamnya turun dalam lima sesi berturut. "Ada peningkatan terhadap resiko atas timbulnya resesi U.S.; sentiment terlihat tidak baik," ujar Patrick Shum, analis dari Karl Thomson Securities. Para analis melihat bahwa area level 26,000, menjadi angka pysikology yang solid. Pada pernyataanya hari kamis Federal Reserve chairman Ben Bernanke menyarankan adanya pemangkasan suku bunga secara aggressive. Index Hang Seng ditutup turun 1.3 persen, pada area 26,867.01, lebih rendah 2.4 persen dalam minggu ini.
Morning Update: Opini Dari Top Economists
Gross: Jika saya keras kepala saya tetap mengatakan kita telah mengalami resesi sejak Desember, Mauldin: Kenaikan 0.5% unemployment (dari titik terbawah) dapat diasosiasikan dengan resesi. Penggangguran telah naik 0.6%. Maka resesi telah dimulai, maka pertanyaan yang relevan adalah kapan dimulainya recovery. Menurut saya resesinya tidak terlalu parah, namun periode recovery akan cukup lama dan lamban, Summers: Terkait opini konvensional dan banyaknya kekhawatiran akan adanya resesi yang serius. Stimulan Fiskal cukup sesuai sebagai jaminan karena dapat diandalkan secara jangka panjang terhadap ekonomi. Greenspan: Kemungkinan resesi telah lebih dari 50% jika ekonomi AS tidak flexible akhir-akhir ini. IMF: Growth GDP direvisi turun menjadi 2.2% dari 2.9% namun tidak resesif.
No comments:
Post a Comment