Monday, January 21, 2008

FOKUS PASAR

Dollar Menguat vs Yen, Terinspirasi Paket Stimulus Bush

Dollar mengalami penguatan terhadap yen di hari Jumat terdongkrak oleh rencana Bush untuk menenangkan para investor, memicu terjadinya kembali carry trades yang resikonya cukup relatif. Bentuk carry trades, yaitu para pelaku pasar yang menggunakan mata uang dengan yield rendah seperti yen untuk membeli asset saham dengan return lebih tinggi. Transaksi seperti itu terlihat menarik ketika pasar saham naik, memberikan dukungan terhadap investor untuk mengambil resiko. Investor juga cukup didukung dari paket yang ditawarkan Presiden US George Bush yang ditujukan untuk mencegah ekonomi mengalami penurunan terlalu tajam.

Treasury Secretary A.S. Henry Paulson hari Jumat lalu mengatakan bahwa sangat diperlukan program stimulan untuk mendorong ekonomi yang sedang melambat, dan mencegah penurunan yang lebih tajam. Rencana Bush dalam membantu kondisi ekonomi AS antara lain, memberikan rebate pajak untuk keluarga dan penyesuaian terhadap pajak bisnis-bisnis yang akan memakan biaya $150 milyar. Pimpinan Fed, Ben Bernanke dalam testimoni juga mendukung ide bahwa ekonomi yang sedang bergejolak perlu bantuan. “Masih ada beberapa sentiment positif dari statement Bernanke.

Bernanke juga mengevaluasi ekonomi AS minggu lalu, dimana investor melihat hal tersebut sebagai sinyal The Fed memberikan lampu hijau terhadap pemangkasan suku bunga secara agresif dari tingkat suku bunga 4.25% sementara ini. Kontrak interest rate juga terlihat sudah mengantisipasi pemangkasan 50 basis poin dari The Fed pada meeting regular tanggal 29 – 30 nanti, dan melihat peluang 50:50 untuk pemangkasan 75 basis poin. Pasar juga berubah menjadi bearish untuk ekonomi Inggris seiring fitur data penjualan ritel yang lemah menyebabkan investor mengantisipasi kemung kinan pemangkasan suku bunga hingga menjual pound.

Sektor Manufaktur Masuki Resesi, Apakah Saatnya Untuk Pangkas Bunga75bp?

Berdasarkan data fundamental, kami memperingatkan bahkan meskipun dollar AS pulih dan beberapa data ekonomi cukup bagus, terlalu prematur untuk menyimpulkan aksi jual dollar sudah mendekati akhir. Seiring dengan kondisi manufaktur yang mengejutkan dari Philly Fed, pembicaraan soal resesi AS dan banyaknya data fundamental mengarah pada kesimpulan tersebut. Indeks manufaktur jatuh ke level terendahnya dalam 6 tahun terakhir yang berarti sektor manufaktur telah berada dalam suatu resesi.

Berdasarkan kondisi di atas ditambah laporan Financial Times bahwa California dan Florida berada atau diambang suatu resesi dan kami bisa paham mengapa saham-saham anjlok lebih dari 300 poin. Housing starts jatuh ke level terendahnya dalam 17 tahun terakhir sementara building permits mencatat penurunan terbesar dalam 33 tahun. Percaya atau tidak pasar futures telah mengantisipasi (price in) 58% kemungkinan pelonggaran 75bp di akhir bulan, naik dari 40% kemarin. Dalam testimoni Kongress, Bernanke kembali memperingatkan bahwa the Fed “siap untuk mengambil langkah substansial.” Sampai saat ini, pelonggaran masih 50bp karena kami menganggap langkah the Fed persis mengikuti perkiraan pasar, tidak lebih, tidak kurang.

Saat ini perkiraan pemotongan bunga mengarah pada 75bp, kami akan melihat apakah perkiraan ini meningkat. Pasar keuangan benar-benar volatile (berubah cepat) dan tidak berbeda dengan Fed fund futures. Kami yakin ekonomi AS membutuhkan pemangkasan 75bp, masalahnya hanya apakah Bernanke akan bersiko pada lonjakan inflasi untuk mendukung pertumbuhan. Jika Pemerintahan Bush mengumumkan paket stimulus, hal ini juga merendahkan perkiraan pemotongan bunga karena pemotongan pajak dan tingginya penurunan belanja memerlukan pelonggaran yang lebih agresif.

Kenaikkan BOJ Akan Ditunda Sampai Akhir 2008 Akibat Lemahnya Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Jepang akan meningkat secara modest dalam tahun fiskal berikutnya yang dimulai bulan April, namun Bank of Japan kemungkinan tidak akan menaikkan bunga hingga Oktober-Desember karena prospek begitu tidak pasti, menurut penjajakan Reuters. Polling dari 51 ekonom, yang diambil 11-16 Jan, menunjukkan median forecast ketika BoJ akan menaikkan bunga overnight call menjadi 0.75 persen dari 0.5 persen saat ini, telah kembali menekan kemungkinan kenaikkan antara Juli-September dalam survei bulan lalu.

Saham HK Naik, Namun Mencatat Kerugian Terburuk Mingguan Sejak Agustus

Saham Hong Kong akhirnya ditutup pada teritori positif setelah beberapa hari ini mengalami penurunan dalam kondisi perdagangan yang penuh dengan ketidak pastian, para investor melakukan seleksi terhadap saham-saham yang memang dalam performa baik untuk kemudian melakukan pembelian seperti Industrial & Commercial Bank of China yang akan melaporkan estimasi pendapatanya. Namun sinyal pertumbuhan ekonomi A.S masih dalam resiko yang tinggi, dimana minggu ini merupakan performa terburuk pasar saham sejak Agustus, ketika sektor subprime mulai melanda pasar keuangan global. Data A.S yang keluar secara terus menerus termasuk kontraksi di sektor pabrikan yang menimbulkan kerugian pada perusahaan pialang terbesar, Merrill Lynch.

Indeks jatuh hampir 4 persen, namun menjelang penutupan akhir sesi sore mengalami koreksi setelah gelombang penurunan dalam beberapa waktu ini. "Pasar bereaksi terhadap kondisi resesi A.S, jadi para investor cenderung lebih selektif, namun beberapa penyandang dana memanfaatkan momentum jangka pendek dengan membeli saham berkualitas baik," ujar Daniel Chan, Beberapa analis mengungkapkan bahwa data negatif terus mendera pasar modal. Namun peluang kenaikan dapat terjadi secara teknikal dengan target 26,000 bila pasar ekuiti A.S pulih dari keterpurukannya.

Saham Jepang Nikkei Naik 0.6 Persen, Memperhatikan Paket Bush

Pasar saham Jepang Nikkei secara rata-rata ditutup lebih tinggi 0.6 perden sedikit pulih dibanding perdagangan dalam beberapa hari terakhir, terinspirasi oleh rencana presiden George W. Bush yang akan mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi. Sektor Industri pembuat robot Fanuc Ltd, yang merupakan salah satu saham yang terpuruk pada awal pembukaan pasar mengalami perbalikan menjelang sesi penutupan dengan gains 1.9 persen di level 9,170 yen. Saham utama Mitsubishi UFJ Financial Group juga memotong kerugian sebelumnya seiring investor melihat peristiwa ke depan.

Dia juga mengatakan pasar Tokyo kemungkinan akan mencapai titik terbawah seiring investor yang mengalihkan perhatian dari masalah subprime mortgage ke arah potensi resesi A.S. “Masalah subprime tidak dapat dimengerti dan tidak ada solusinya, karena itulah ketegangan semakin tinggi. Namun untuk resesi, pemerintah setidaknya mempunyai beberapa solusi yang hendak ditawarkan.” Dengan estimasi teknikal memberikan indikasi saham Jepang telah oversold, banyak pelaku pasar melihat market siap untuk rebound.”


No comments: