Monday, September 3, 2007

FOKUS PEKAN INI

Keputusan Bunga, Survei Sentimen Dalam Fokus

Keputusan bunga dan survei sentimen diperkirakan menjadi fokus bagi sejumlah pasar ekuiti dan forex minggu ini terkait investor menaksir seberapa jauh kekisruhan di pasar uang mempengaruhi dasar ekonomi dan bagaimana rencana bank sentral akan bereaksi. "Banyak data ekonomi yang akan muncul di Agustus, maka ini akan mencerminkan sentimen terlihat diatas pasar, dan sentimen terkait kekacauan telah kami perkirakan." kata Mike Lenhoff, kepala strategi dan pimpinan riset pada Brewin Dolphin Securities. Investor juga akan memantau data non-farm payrolls A.S hari Jumat. Data pemerintah A.S baru-baru ini menunjukkan jumlah warga Amerika yang menjadi tuna karya diluar perkiraan meningkat minggu lalu, memicu keraguan seputar penguatan pasar buruh.

Keputusan bunga akan muncul dari European Central Bank dan Bank of England hari Kamis. Jajak Reuters mendapati bahwa tekanan pasar kredit bakal menunda kenaikkan ECB hingga setelah September, dan kenaikkan selanjutnya melebihi 4.25 persen saat ini terlihat tidak mungkin. Presiden A.S George W. Bush berniat memberi ulasan di hari Jumat untuk membantu para pemegang kredit subprime menghindari kegagalan bayar. Investor juga berharap Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke akan memberi sinyal tujuan bank sentral untuk memangkas bunga A.S bila kegagalan dari pinjaman subprime memberi efek pada pertumbuhan ekonomi.

Bank Sentral : Siapa Akan Menaikkan Bunga, Potong Bunga atau Tetap ?

Suku bunga memberikan pengaruh besar pada perdangan valas dan saat ini, bank sentral mencuri perhatian karena volatilitas di pasar keuangan bisa merusak rencana lebih lanjut pada pengetatan kebijakan moneter. Selama pekan depan, total empat bank sentral akan bertemu dan mengumumkan keputusan bunga mereka, dan dollar Australia, Dollar Kanada, Euro dan Pound Inggris akan menjadi subjek lonjakan volatilitas karena RBA, BOC,ECB dan BOE semuanya terus mempertahankan kondisi hawkish bias. Namun, hanya satu bank memperlihatkan resiko substansial segera naik pekan ini. Siapakah itu? juga, apa yang akan dilakukan Fed selanjutnya?

Chart di bawah ini memperlihatkan bank sentral mana yang benar-benar tidak jelas soal pengetatan dan terlebih penting, yang mana yang paling mungkin menaikkan bunga dalam waktu dekat. Sementara mereka menunjukkan sikap hawkish, faktor yang sangat penting yang berhubungan dengan ekonomi akan membiarkan bank seperti Bank Sentral Eropa, mengambil langkah lebih cepat.

Central Bank

Current Interest Rate

Next Policy Meeting

Likely Action

Federal Reserve

5.25%

9/18/2007

Possible Rate Cut

Reserve Bank of New Zealand

8.25%

9/12/2007

No Change

Bank of Canada

4.50%

9/5/2007

No Change

Reserve Bank of Australia

6.50%

9/4/2007

No Change

Bank of England

5.75%

9/6/2007

No Change

Bank of Japan

0.50%

9/18/2007

No Change

Swiss National Bank

1.75% - 2.75%

9/13/2007

No Change

European Central Bank

4.00%

9/6/2007

No Change, but Chance of Rate Hike

Sepekan Saham Asia – Was-Was Namun Mulai Pulih

Saham Asia kemungkinan menarik napas di pekan ini setelah gain selama dua pekan secara beruntun karena investor masih was-was di tengah berlanjutkan kekhawatiran soal masalah kredit. Namun analis yakin pasar bisa naik dengan dukungan fundamental positip termasuk tingginya kenaikan laba. "Pasar masih berkutat antara valuasi yang tetap dan berlanjutnya pertumbuhan melawan resiko dan saat ini yang sebelumnya yang menang," kata Leslie Phang, kepala investasi Asia di Commonwealth Private Bank. "Dalam jangka pendek, kami sedang melihat pemulihan pada pasar saham."

Pasar dalam kondisi tren lebih tinggi sejak the Fed memangkas bunga diskonto pada 17 Agustus dan bank sentral dunia menyuntikkan cash ke sistem perbankan untuk mengatasi masalah kredit yang dipicu oleh krisis pasar U.S. subprime mortgage. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang rebound kira-kira 20% dari titik rendahnya dalam 5 bulan pada 17 Agustus, namun masih turun kira-kira 6% dari rekor tinggi 24 Juli.

Investor akan fokus pada rangkaian data AS termasuk belanja konstruksi, manufaktur dan laporan tenaga kerja untuk mengukur peluang pemotongan bunga As di pertemuan the Fed, 18 Sept. awal pekan ini, pasar regional akan memiliki peluang untuk bereaksi terhadap komentar dari Ketua Fed Ben Bernanke dan President AS George W. Bush, keduanya berbicara setelah pasar tutup hari Jumat. Namun perdagangan awal pekan kemungkinan tenang karena pasar AS akan tutup hari Senin selama libur Labor Day.

Di Jepang : Saham kemungkinan naik di pekan ini, membangun momentum yang mengangkat Nikkei ke penutupan terbaiknya dalam 2-½ minggu. "Ini awal bulan, sehingga pasar kemungkinan terus memulihkan diri," kata Yosuke Shimizu, kepala pusat informasi investasi di Monex Inc. "Dollar akan menguat terhadap yen jika ada berita bagus dari AS, dan akan mengangkat eksportir," dia mengacu pada pidato Bernanke dan Bush. Namun volatilitas akan bergantung pada hasil pertemuan ECB hari Kamis, kata Shimizu, menambahkan Nikkei akan bergerak antara 16,300 dan 16,800 poin. Ditutup di 16,569 hari Jumat.

Di Korea : Pasar tampaknya bergerak dalam range ketat dengan investor fokus data ekonomi domestic termasuk ekspor dan harga konsumen untuk petunjuk seberapa besar dampak pasar kredit pada ekonomi Korea. "Pekan ini tidak akan berbeda dari minggu lalu, volalitilitas perdagangan, kecuali Ben Bernake memberi indikasi jelas apa yang akan dilakukan the Fed dengan suku bunga AS," kata Kim Young-gak, analis pasar di Hyundai Securities. "Indeks utama akan bergerak di kisaran 1,850 poin dengan penurunan besar atau rebound dari level yang terlihat sulit saat ini."

Di Hong Kong : Saham HSBC Holdings kemungkinan dalam tekanan menjelang rebalancing indeks pada 10 Sept, dimana modal bank global ini pada blue chip Hang Seng menjadi 15% turun dari 18-20%. Investor juga akan mempelajari pidato Ketua the Fed Ben Bernanke untuk melihat prospek berkenaan pemotogan bunga. Rangkaian data ekonomi juga akan menjadi perhatian, namun saya mengharapkan koreksi sebelum pertemuan Fed," kata Patrick Shum, strategist di Karl Thomson Securities. "Beberapa investor akan berpikir pemotongan bunga akan mendukung pasar, lainnya melihat pemotongan bunga indikasi ekonomi melambat."

No comments: