Monday, September 10, 2007

FOKUS MINGGU INI

Kebijakan Fed A.S, Pasar Kredit Dalam Fokus

Para investor pekan ini akan memperhatikan sinyal atas ketenangan yang balik kembali menekan pasar uang dan kredit serta menantikan sinyal dari Pimpinan Federal Reserve A.S Ben Bernanke terkait apakah pemangkasan suku bunga sudah dekat. Kejutan laporan suram tenaga kerja A.S hari Jumat, memaparkan pekerja A.S kehilangan pekerjaan untuk kali pertama dalam empat tahun, memacu masalah pemangkasan suku bunga dari Fed pada 18 Sept nanti, sebuah langkah dimana sebagian analis menyebutkan merupakan fundamental untuk meredakan pasar. Anjloknya 4,000 pekerja di Agustus kontras tajam dengan ekspektasi bahwa perusahaan akan tetap merekrut tenaga, menambah keributan investor yang telah gelisah bahwa ekonomi telah melemah sebelum kericuhan kredit terjadi sekitar pertengahan-Agustus.

"Tidak banyak data yang akan dirilis, tekanan di pasar kredit akan terus menjadi masalah utama, dan setiap orang akan mengikuti dengan seksama apa yang dikatakan pembuat kebijakan Fed seputar keinginan mereka pada 18 Sept.," ujar Kevin Grice, ekonom senior pada American Express Bank di London. Data penting Fed termasuk pidato pembuat kebijakan European Central Bank (ECB) minggu ini. Sorotan akan pada ceramah Bernanke pada ketidak seimbangan global di Berlin hari Selasa dan pidato khusus Presiden ECB Jean-Claude Trichet berkenaan krisis kredit sub-prime di hadapan komite Parlemen Eropa di Brussels di hari yang sama.

Ekonomi Riil

Kekhawatiran seputar krisis kredit telah menekan kepercayaan bisnis dan konsumen serta hasilnya pelemahan ekonomi telah membuat pasar mengurangi ekspektasinya atas kenaikkan suku bunga jangka pendek di zona eropa termasuk di dalam sebagian ekonomi besar lainnya. ECB, Bank of England dan rivalnya di Australia serta Kanada, semua mempertahankan suku bunga-nya minggu lalu. Bank sentral Selandia Baru diperkirakan luas akan mengikutinya ketika memutuskan suku bunga hari Rabu.

Hasil putusan kebijakan Swiss National Bank hari Kamis terlihat makin mendesak, namun mayoritas analis bertaruh bunga Swiss bakal dibiarkan unchanged, dengan midpoin atas range target-nya pada 2.5 persen. Bank of Japan diperkirakan juga akan menahan suku bunga-nya dalam jangka pendek bila revisi data pertumbuhan ekonomi kuartal dua, dirilis Senin pagi di Jepang, menunjukkan penyusutan kecil setelah dua tahun ekspansi, sesuai perkiraan.

Kalender A.S minggu ini menampilkan jobless claims mingguan di hari Kamis dan sederet fitur lain di hari Jumat – termasuk retail sales dan industrial production – akan dicermati sebagai petunjuk selanjutnya seputar prospek kebijakan Fed. Data zona eropa diperkirakan akan memberi pemulihan pada industrial production bulan Juli di hari Rabu. Angka inflasi final zona eropa bulan Agustus hari Jumat diperkirakan memaparkan harga bertahan kokoh. Di Inggris, sinyal atas tekanan inflasi dalam harga produsen atau data pendapatan rata-rata akan memberi keraguan dalam pandangan konsensus bahwa suku bunga saat ini di akhir puncak.

Empat Presiden Bank Fed Enggan Menyetujui Potong Bunga

Empat presiden bank Federal Reserve regional menolak mendukung pemotongan suku bunga bulan ini, karena pengambil kebijakan mengukur efek masalah kredit pada ekonomi AS. Presiden Kansas City Fed Thomas Hoenig dan Dennis Lockhart dari Fed Atlanta mengatakan bahwa mereka belum melihat secara pasti kondisi perumahan mempengaruhi perekonomian.

Presiden St. Louis Fed William Poole dan Fed Dallas Richard Fisher mengatakan dampak dari masalah tersebut sejauh ini belum pasti. Komentar ini menunjukkan beberapa petinggi Fed masih perlu melihat bukti lebih lanjut sebelum memutuskan menurunkan suku bunga utama AS untuk kali pertama pada pertemuan 18 September. Sebagain besar ekonom dan investor memperkirakan Fed mengurangi bunga setidaknya seperempat poin dari 5.25% untuk mengendalikan resiko ekonomi dari perumahan dan masalah subprime.

Lockhart tidak akan memberi suara sampai 2009 dan Fisher memberi suara tahun depan, sedangkan Hoenig dan Poole adalah pemberi suara di Federal Open Market Committee tahun ini. Poole dikritik oleh beberapa analis soal perkataannya pada wawancara 15 Agustus bahwa hanya suatu “bencana” yang akan menurunkan bunga. Dua hari kemudian, Fed umumkan pemotongan mengejutkan pada bunga diskonto. Ketua Fed Ben Bernanke mengatakan di 31 Agust bahwa bank sentral akan “ambil langkah perlu untuk membatasi dampak buruk pada ekonomi” dari pengetatan akses kredit.

Sepekan Saham Asia – Kegelisahan Pasar Terlihat Berombak Seraya Fed Nampak

Bursa saham Asia kembali dihadapkan pada kondisi tidakpastian sehubungan dengan aksi wait to see bila mana pihak U.S. Federal Reserve memangkas tingkat suku bunganya pada 18 Sept. mendatang guna memulihkan keadaan ekonominya dari krisis sektor kredit. Masa ganti kontrak dari option saham dan futures di Jepang serta Korea turut menjadikan indeks pada konsep transakasi cepat untuk jangka pendek ini. Sektor keuangan Global terlihat telah mulai pulih sejak Fed dengan tiba-tiba memangkas tingkat suku bunga pinjamannya pada inter-meeting 17 Agustus.

Secara keseluruhan arah tren pasar memang naik, hal tersebut terinspirasi oleh adanya perkiraan bahwa pihak Fed akan menindaklanjuti pemangkasan suku bunga pinjaman dalam pertemuan mendatang. Namun fokus asia sejauh ini tidak dapat dipungkiri memang pada hal yang cukup subtansial, ujar analis dari Citigroup's Markus Rosgen.

Di Jepang: Pasar turut terlihat volatile dalam volume transaksi yang tipis oleh langkah sejumlah investor yang melakukan aksi tunggu dalam pengamatan sektor kredit yang mereka kaitkan terhadap dampaknya atas ekonomi A.S, ujar Yutaka Miura, analis teknikal dari Shinko Securities. Beliau juga mengungkapkan konkdisi yang tidak pasti atas jatuh temponya masa kontrak hari Jumat.

Di Korea: Sektor saham terlihat setabil flat menjelang agenda pertemuan dari U.S. Federal Reserve, hal tersebut sebelumnya sempat menimbulkan keganjilan pada perusahaan berorientasi ekspor terbesar kedua di Korea Hyundai Motor menanggapi pergerakan saham di Wall Street. Perdagangan turut dipengaruhi oleh sentimen terhadap FTSE yang akan melakukan upgrade atas status pasar di Korea menjelang masa transaksinya bulan September.

Di Hong Kong: Pergerakan bursa saham terlihat dalam range trading, ini merupakan rekor tertinggi sejak 5 Sept, kali pertama terjadinya pemulihan terhadap sektor pasar modal dalam periode antara bulan july dan pertengahan agustus. "prospek kenaikan terbatas, namun kondisi terlihat tertekan," ujar Ben Kwong, kepala analis dari KGI Asia Ltd. Indeks mungkin akan diperdagangkan dalam range antara 23,700 hingga 24,400, ujar Kwong.

No comments: