Monday, September 17, 2007

FOKUS PEKAN INI

Keputusan Suku Bunga Fed Kian Nampak

Keputusan suku bunga Federal Reserve akan menjadi pusat perhatian minggu ini meski dalam iklim masalah pasar kredit global dan lemahnya ekonomi A.S. Pihak Fed Open Market Committee diperkirakan luas bakal memangkas bunga hari Selasa dari saat ini 5.25 persen, namun pasar masih terbagi atas besaran penurunan terkait tajamnya rebound di pasar saham A.S minggu lalu. Kejutan anjloknya pasar tenaga kerja A.S bulan lalu, pertama sejak 2003, dan merosotnya core retail sales hari Jumat diantara indikator lain, telah menyeret sejumlah investor untuk bertaruh pemangkasan bunga A.S yang lebih besar yaitu 50 basis poin.

"FOMC akan mengalihkan segala hal. Apa yang dikatakan Fed, apa yang dilakukan Fed benar-benar kritis," ujar Trevor Williams, kepala kelompok riset ekonomi pada Lloyd TSB Financial Markets di London. "Kami menantikan pemotongan seperempat persen pada bunga fed funds dan mereka bersedia ... hanya melakukannya karena ancaman melambatnya perumahan pada ekonomi telah meningkat. Mereka tidak melakukan itu untuk menjamin spekulan," tambahnya. Fokus pada tindakan selanjutnya dari Fed makin intensif setelah Bank of England hari Jumat menyelamatkan bank perkreditan UK, Northern Rock, dengan memberi sejumlah dana yang dirahasiakan kepada korban terbesar di Inggris selama berlangsungnya krisis likuiditas.

Data A.S, BOE Minutes

Di bidang data ekonomi, Amerika Serikat akan nampak luas kembali dengan dirilisnya indeks harga produsen dan konsumen untuk bulan Agustus serta data perumahan yang akan menekankan tentang penurunan sektor. Investor juga akan fokus pada minutes dari pertemuan Komite Kebijakan Moneter BoE tanggal 6 Sept. silam. BoE tetap menahan suku bunga resmi pada level tinggi enam tahun di 5.75 persen, namun pernyataan yang muncul mengakui adanya kekacauan pasar dan potensi dampak merugikannya. Analis menyebutkan cara ini baru tiga kali dimana MPC pernah mengeluarkan komentar setelah keputusan "menahan".

Di zona eropa, fokus akan tertuju pada laporan sentimen ekonomi ZEW Jerman serta data manufaktur euro zone, dimana keduanya diperkirakan bakal jatuh, dan kemungkinan akan mendongkrak pandangan bahwa ECB akan kembali bertaham untuk sementara. Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengindikasi bahwa kebijakan moneter kembali akomodatif, meneguhkan masih ada ruang untuk kenaikan bunga lagi kendati kacaunya pasar uang. Namun demikian, perasaan menyeluruh bahwa ECB tidak bisa menaikkan suku bunga hanya karena Fed memangkas dalam menghadapi gejolak pasar yang terus menerus.

Sepekan Saham Asia – Fed, Brokerage AS Menjadi Fokus Asia

Pertemuan kebijakan the Fed dan pengumuman laba pendapatan kuartal dari bank investasi AS akan mendominasi perhatian pasar karena investor pasar Asia masih berhati-hati dan pasar masih berubah-ubah. The Fed secara luas diperkirakan merendahkan bunga 5.25% sebesar 25 basis poin pada pertemuan Selasa. Kemungkinan mengikuti langkah 17 Agusuts ketika bunga pinjaman bank dipangkas untuk mengurangi kekhawatiran masalah kredit dari krisis U.S. subprime mortgage.

Karena pasar bergerak reli mengantisipasi pemotongan bunga the Fed, beberapa pengamat pasar mengatakan bahwa investor kemungkinan melakukan aksi jual setelah langkah the Fed, atau jika the Fed secara mengejutkan menahan bunga. "Selalu ada resiko ketika memutuskan untuk buy-on-the-rumour sell-on-the-fact," kata Shane Oliver, kepala strategy investasi di AMP Capital Investors di Sydney, juga mencatat bahwa beberapa bank investasi AS mencatat hasil pendapatan mereka, dan berminat melihat prospeknya.

Bear Stearns, Goldman Sachs dan Lehman Brothers, yang sahamnya terpukul oleh kekhawatiran pada kredit, melaporkan pendapatan kuartal ketiga selama pekan ini. Investor juga akan melihat pandangan annual indeks FTSE hari Kamis untuk melihat apakah Korea Selatan dan Taiwan upgrade status pasar berkembang dari status pasar mulai tumbuh. Upgrade bisa mendorong kepercayaan pasar, mendorong aksi beli, kata analis.

Di Jepang : Pasar telah mengantisipasi pemotongan bunga the Fed, seandainya pendapatan brokerage AS lebih buruk dari perkiraan, saham-saham kemungkinan naik. "Jika semuanya sesuai ekspektasi, pasar Jepang bisa rebound dan akan memiliki peluang untuk melewati 25-day moving average resistance," kata Yutaka Shiraki, senior strategist di Mitsubishi UFJ Securities. Namun karena masalah U.S. subprime mortgage berpengaruh secara global, investor bisa jadi masih berhati-hati, memperkirakan indeks Nikkei diperdagangkan antara 15,500 dan 16,300.

Di Korea : Saham-saham tampaknya flat menjelang pertemuan the Fed, kendati investor lokal kemungkinan fokus pada keputusan indeks FTSE apakah upgrade Korea selaan menjadi status pasar berkembang. "Keputusan FTSE menjadi peristiwa penting pekan ini. Ada banyak spekulasi bahwa hal ini akan terjadi tahun ini. Namun belum ada yang pasti sampai benar-benar terjadi," kata Choo Hee-yeop, deputy general manager strategy aset management di Korea Investment and Securities.

Di Hong Kong : Dengan kondisi pasar mengantisipasi pemotongan bunga AS, investor akan bereaksi pada kedalaman dari perkiraan pemotonga pekan ini. "Jika terlalu kecil, pelaku pasar akan kecewa, jika terlalu besar, semakin kecewa karena memperlihatkan bahwa masalah semakin besar," kata Miles Remington, kepala penjualan dan perdagangan di BNP Paribas.

Yen Menguat Terhadap Dollar Karena Minat Resiko Berlalu, Saham Anjlok

Yen menguat hampir sepekan terhadap dollar setelah perbankan mortgage Inggris Northern Rock Plc meminta jaminan bank sentral, menimbulkan kekhawatiran bahwa masalah kredit akan meng- ganggu pertumbuhan ekonomi. Mata uang Jepang menguat terhadap 16 mata uang lainnya karena Northern Rock meminta dana cash guna mengurangi “memburuknya masalah likuiditas” mendorong investor untuk menjual saham dan aset resiko lebih tinggi yang dimodali oleh pinjaman pada yen.

``Kami melihat kembalinya risk aversion di pasar,'' kata Niels From, strategist valas di Dresdner Kleinwort di Frankfurt. ``Berita Northern Rock membuat investor lebih enggan pada carry trades dan ini mendorong yen lebih tinggi.'' Yen mengurangi pelemahan sepekan terhadap sebagian besar mata uang setelah pemerintah Inggris memberi bank sentral ijin menyediakan dana darurat untuk perbankan terbesar ketiga di Inggris.

Saham turun tajam di Eropa, dengan FTSE 100 Index U.K turun sebesar 2.4%. ``Northern Rock kembali menciptakan ketakutan di pasar,” kata Peter Rosenstreich, kepala analis ACM Advanced Currency Markets SA di Geneva.

No comments: