Wednesday, May 21, 2008

News on May 21st, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Kenaikan PPI (Indeks Harga Produsen) AS di bulan April akan meningkatkan kekhawatiran Fed akan inflasi meskipun pertumbuhan ekonomi melamban.
  • Fed’s Kohn: kebijakan moneter AS masih sesuai untuk meningkatkan tenaga kerja dan menjaga inflasi yang moderat di jangka menengah.
  • Kenaikan angka PPI (Indeks Harga Produsen) Jerman yang berlawanan dengan CPI (Indeks Harga Konsumen) akan menurunkan pendapatan perusahaan Jerman.
  • BoJ mungkin tidak akan menaikkan tingkat suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, karena ekonomi Jepang masih akan tumbuh, meskipun ketidakpastian internasional meningkat.
  • Prospek dan kebijakan moneter Australia perlu dikaji kembali, akibat tumbuhnya permintaan yang tidak selambat perkiraan dan tingginya ekspektasi inflasi.
Meningkatnya Tekanan Inflasi Di Tingkat Grosiran
PPI (Indeks Harga Produsen) AS bulan April naik 0.2%, lebih rendah dari perkiraan 0.4%. PPI inti naik 0.4% lebih besar dari perkiraan 0.2%. Selama setahun untuk April, PPI meningkat 6.5%, lebih rendah dari perkiraan 6.7% sementara PPI inti meningkat 3.0%, lebih tinggi dari perkiraan 2.9%. Kenaikan tahunan inflasi inti yang terbesar sejak Desember 1991. Tahun ini, biaya grosir naik 8.5dari 8.4% di saat yang sama tahun lalu. Harga minyak mentah dan produk energi lainnya telah naik bulan ini dan dapat mempengaruhi angka inflasi di bulan mendatang. Kenaikan biaya input akan mendorong perusahaan untuk menaikkan harga dan menciptakan efek domino inflasi. Kenaikan ini kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran Fed akan inflasi meskipun pertumbuhan ekonomi melamban.

Fed's Kohn: Masalah dari Sektor Perumahan dan Inflasi
Tingkat suku bunga AS masih sesuai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun meningkatnya inflasi dan ketidakpastian sektor perumahan maupun keuangan masih menjadi kekhawatiran utama, menurut wakil pimpinan Fed Donald Kohn di hari Selasa. “Dengan informasi yang ada, saya menganggap kebijakan moneter saat ini masih sesuai untuk meningkatkan tenaga kerja dan menjaga inflasi yang moderat di jangka menengah.” Kohn juga mengatakan bahwa Fed akan memperhatikan perkembangan inflasi secara seksama, dan mengekspresikan kekhawatiran bahwa naiknya ekspektasi inflasi jangka panjang akan menempatkan pembuat kebijakan dalam “situasi yang lebih serius.” Pada saat yang sama, dia juga mengatakan para petinggi akan memperhatikan apakah ekonomi dapat pulih dari dampak penurunan sektor perumahan dan kekacauan sektor kredit selama 2 tahun ini.

Indeks Harga Produsen Jerman
Estimasi awal Indeks Harga Produsen (PPI) Jerman menunjukkan inflasi kini merangkak naik terutama di sektor produksi dari ekonomi. Angka yang dirilis 1.1%, melampaui perkiraan 0.5%. Kenaikan ini terjadi setelah indeks harga produsen Jerman naik secara stabil dari 0.1% di Januari 2007 hingga 0.7% setahun kemudian. Angka PPI tahunan bertahan di 5.2%, kenaikan besar bagi negara yang sangat ketat dalam menjaga inflasinya. Sejauh ini, angka tersebut terbesar dalam 4 tahun terakhir. Angka PPI cukup kontras dengan angka CPI (Indeks Harga Konsumen), yang dirilis sebesar -0.2% dari bulan-ke-bulan. Hal ini menunjukkan banyak pabrik yang kini menerima harga yang lebih tinggi, namun tidak dapat menyalurkannya ke konsumen. Seiring berjalannya waktu, hal ini akan menyebabkan turunnya pendapatan pabrik.

Laporan Bulanan BoJ
Ekonomi Jepang diekspektasikan tumbuh lebih lamban saat ini dan kemudian tumbuh secara moderat. Ekspor diperkirakan naik, seiring ekspansi perekonomian luar negeri meskipun sedikit lamban. Investasi bisnis dan konsumsi pribadi kemungkinan masih tetap kuat dengan pendapatan perusahaan yang masih tinggi, meskipun mulai berkurang, serta kenaikan sedang pada pendapatan kepala rumah tangga. Investasi perumahan diperkirakan pulih meskipun laju pemulihan masih dalam skala menengah. Kendati demikian, dengan permintaan lokal maupun luar negeri, produksi masih diperkirakan naik, setelah stagnan akhir-akhir ini. Sementara investasi publik, diproyeksikan turun. Perhatian masih tertuju pada faktor ketidakpastian prospek perkembangan ekonomi luar negeri serta pasar keuangan global, begitu juga imbas dari tingginya harga energi serta bahan baku materi. Kebanyakan analis mengatakan BoJ kemungkinan besar akan menaikkan tingkat suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, namun laporan bulanan BOJ tidak menunjukkan demikian. Ekonomi masih diperkirakan tumbuh, meskipun lebih lamban, sementara ketidakpastian internasional masih menjadi kekhawatiran bagi bank sentral. Inflasi tidak membahayakan, meskipun diperkirakan naik akibat harga komoditi yang semakin tinggi.

Bank Sentral Australia Mendebatkan Kenaikkan Suku Bunga di Bulan Mei
Bank sentral Australia mengatakan ingin meluangkan waktu untuk mempelajari skenario kenaikkan suku bunga bulan ini, yang membuat mata uang nasional berada di level tinggi 24- tahun. Imbal hasil obligasi juga menguat karena investor menaksir kembali apakah Reserve Bank of Australia telah selesai menaikkan bunga. Gubernur Glenn Stevens dan anggotanya telah membiarkan suku bunga tetap pada level tinggi 12-tahun di 7.25 % pada 6 Mei. ``Permintaan tidak selambat perkiraan, atau ekspektasi tingginya laju inflasi mulai berimbas pada penetapan upah dan harga, prospek dan kebijakan perlu untuk di ulas kembali,'' ungkap anggota dewan pada pertemuan bulan ini, menurut minutes yang dirilis di Sydney kemarin.

BoJ Mempertahankan Suku Bunga 0.5% dan Memprediksi Pelambatan Pertumbuhan
Bank of Japan tetap mempertahankan suku bunga di 0.5% setelah memangkas estimasi pertumbuhan dan menangguhkan rencana menaikkan bunga pinjaman. Ini suku bunga terendah diantara negara maju. Ekspansi ekonomi terbesar kedua dunia ini mungkin akan pudar diluar perkiraan Q1. Shirakawa mengatakan pertumbuhan akan jatuh akibat perlambatan global, kisruhnya pasar uang serta meningkatnya harga komoditas. ``Tidak ada pilihan bagi Bank of Japan selain mengadopsi kebijakan status quo,'' ungkap Yasunari Ueno di Tokyo.

Kenaikan Harga Produsen dan Impor Swiss Melebihi Perkiraan
Harga inflasi produsen & Impor Swiss melambat di bulan April, tanda bahwa tekanan harga konsumen dapat berkurang. Harga produk pabrik dan pertanian untuk impor naik 3.6% dari tahun lalu, setelah naik 3.9% di Maret. Ekonom mengekspektasikan kenaikan 3.4%. Pada skala bulanan, harga naik 0.7%. Nilai tukar franc yang menguat tahun ini dapat mengatasi dampak tingginya harga minyak, dan membuat impor dari zona Eropa tidak terlalu mahal. Estimasi SNB inflasi akan jatuh hingga dibawah ambang batas 2% tahun ini, yang memberikan ruang bagi bank sentral untuk memangkas bunganya suatu saat nanti. “Positif untuk Swiss Franc”

Tingkat Keyakinan Investor Jerman Merosot Di Luar Perkiraan
Indikator ZEW Jerman merosot lebih jauh dibanding laporan sebelumnya, -41.4 poin di bulan Mei, sementara pasar mengekspektasikan indikator ZEW -37.5. Indikator Jerman ZEW turun drastis dari April 2008, yakni -40.7. Indikator ini lebih banyak dipengaruhi oleh dua faktor. Salah satunya, ekspektasi ekonomi AS 6 bulan kedepan dan dampaknya bagi industri ekspor Jerman juga yang dapat naik. Sementara itu, resiko inflasi yang masih tinggi akan berpengaruh negatif pada konsumsi pribadi di Jerman. Perkiraan keseluruhan, ekonomi Jerman akan melambat pada triwulan selanjutnya karena kenaikan biaya pendanaan dan kuatnya euro.

Nikkei Turun 0.8% Akibat Perusahaan Properti, Yahoo Tumbang
Indeks Nikkei turun 0.8% pada hari Selasa, dipicu jatuhnya perusahaan properti akibat turunnya peringkat, sementara eksportir seperti Kyocera Corp tertekan dengan menguatnya yen. Yahoo Jepang jatuh 4% setelah Reuters memberitakan bahwa Microsoft Corp berencana membeli unit pencarian Yahoo Inc tapi tidak termasuk Yahoo Japan. Ogawa dari Daiwa SB mengingatkan bahwa harga minyak yang tinggi menguntungkan sektor energi, tapi berdampak negatif bagi banyak perusahaan dan dapat menurunkan ekonomi. "Jika harga minyak terus naik, kenaikan yang terjadi akan terbatas," ungkapnya.

Bursa Seoul Ditutup Lebih Rendah; Sektor Teknologi, Pembuat Mobil Turun
Bursa Seoul ditutup lebih rendah pada hari Selasa didorong sektor teknologi dan pembuat mobil, serta bankitnya kecemasan akan tingginya harga energi dan materi yang akan menggerogoti pengeluaran konsumen dan laba. Samsung Electronics jatuh 2.06% ke 713,000 won akibat kerugian perusahaan sejenis di Wall Street setelah Sandisk, penyedia chip memori AS mengungkapkan bahwa harga energi yang tinggi akan menurunkan pengeluaran konsumen dan membatasi pendapatannya.

Bursa Hong Kong Jatuh 2% Akibat Tekanan Inflasi Cina
Bursa Hong Kong turun drastis 2.2% pada hari Selasa, karna gempa di Cina yang memicu kekhawatiran inflasi dan membuat bursa Shanghai turun 4.5%. Analis mengungkapkan bahwa beberapa manejer dana asing telah membuang posisinya akibat ketidakpastian prospek ekonomi Cina, sementara itu JP Morgan juga berhati-hati terhadap pasar Cina dalam waktu dekat ini. "1/3 dari inflasi Cina berkaitan dengan harga makanan dan muncul ketakutan bahwa inflasi yang tinggi akan mendorong kebijakan moneter yang ketat dari Beijing," kata Ernie Hon, strategis di ICEA Securities.

No comments: