Tuesday, May 20, 2008

News on May 20th, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Ekonomi AS masih lemah, namun telah keluar dari jalur resesi.
  • Survey ZEW Jerman hari ini mungkin membaik seiring stabilnya pasar, dan pertumbuhan GDP Q1 Jerman yang mengejutkan.
  • Penurunan kepercayaan konsumen AS memicu ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan tingkat suku bunganya di akhir tahun ini.
  • Citigroup menurunkan estimasi laba Goldman Sachs Group Inc, Lehman Brothers Holdings Inc, dan Morgan Stanley.
  • Emas melanjutkan kenaikannya akibat aksi beli spekulatif seiring minyak yang mencetak rekor terbaru.
Indikator Menunjukkan Ekonomi AS Lemah, Namun Bukan Resesi
Ekonomi AS masih lemah, namun telah keluar dari jalur resesi, menurut ukuran prediksi utama yang naik untuk 2 bulan berturut di bulan April, dilaporkan Dewan Konferensi di hari Senin. Indikator ekonomi utama naik 0.1%, sesuai dengan kenaikan di bulan Maret, yang tidak mengalami revisi. Leading index ini didongkrak oleh harga saham, selisih suku bunga dan izin konstruksi rumah; dimana faktor-faktor tersebut mengimbangi efek negatif dari jam kerja mingguan dan ekspektasi konsumen. “Data ini tentunya merefleksikan lemahnya ekonomi, namun bukan suatu resesi,” menurut Ken Goldstein, ekonom tenaga kerja pada group tersebut.” Lebih jauh lagi, kenaikan kecil leading index di bulan Maret dan sekali lagi bulan April ini dapat memberi signal bahwa ekonomi dapat tidak melemah lagi.”

Dollar Jatuh Hingga Level Terendah 2,5 Minggu vs Euro Akibat Data AS Lemah
Dollar jatuh hingga level terendah dalam 2,5 minggu terhadap Euro di hari Senin setelah melemahnya tingkat keyakinan konsumen AS meningkatkan kekhawatiran pelambatan ekonomi. Presiden ECB Jean Claude Trichet mengatakan pada BBC di hari Senin bahwa dunia kini mengalami “koreksi pasar secara signifikan dan masih berjalan”, dan pembuat kebijakan seharusnya menjadikan kestabilan harga sebagai prioritas utama. Data eropa yang menjadi fokus utama investor minggu ini adalah sentimen ekonomi German ZEW yang dirilis pada hari Selasa, index IFO sentimen bisnis Jerman di hari Rabu serta data PMI untuk hari Jumat. “Survey ZEW hari ini mungkin semakin tinggi berdasarkan hasil survei pelaku investasi dimana sentimen semakin membaik seiring stabilnya pasar, dan pertumbuhan GDP Q1 Jerman yang mengejutkan. Tekanan untuk sentimen positif Euro akan datang ketika dirilisnya data PMI dan IFO Jerman yang lebih rendah dari perkiraan hingga pada level yang menunjukkan aktivitas ekonomi Q2 yang moderat.

Kekhawatiran Akan Inflasi dan Pertumbuhan AS Menekan Dollar
Buruknya laporan kepercayaan konsumen dalam 3 dekade terakhir semakin menambah kekhawatiran stagflasi. “Dan pada saat yang sama meningkatnya kecemasan inflasi di AS, jika pertumbuhan masih lemah dan inflasi semakin naik maka hal ini akan berdampak buruk,” kata Jeremy Stretch, strategis di Rabobank. Penurunan kepercayaan konsumen AS secara mengejutkan memicu ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan tingkat suku bunganya di akhir tahun ini. Kontrak futures suku bunga jangka pendek AS menunjukkan ada 80–85% peluang Fed menaikkan suku bunga 0.25% hingga 2.25% di akhir tahun. Kini investor menunggu petunjuk prospek kebijakan moneter AS dari hasil minutes FOMC yang akan dirilis pada hari Rabu mendatang.

Citi Menurunkan Estimasi Laba Goldman, Lehman, dan Morgan
Estimasi pendapatan Goldman Sachs Group Inc, Lehman Brothers Holdings Inc, dan Morgan Stanley dipangkas oleh Citigroup Inc, yang mengatakan bahwa perusahaan investasi tersebut menghadapi “masa operasional yang sulit” di Q2. Prashant Bhatia mengungkapkan bahwa penurunan estimasi merefleksikan “volume perdagangan klien yang semakin rendah, aktivitas perbankan yang menipis, serta kerugian hedging yang tidak tepat guna serta perbalikan arah nilai keuntungan dari aset.” “Kondisi ekonomi akan membaik di Mei, tapi tidak dapat mengimbangi pelemahan yang terjadi pada Maret dan April,” seperti yang diungkapkan kepada kliennya. Citigroup, bank terbesar di AS, juga memotong estimasi laba Morgan Stanley dan Lehman untuk 3 tahun kedepan dan menurunkan harga saham yang diharapkan Morgan Stanley yang dapat tercapai untuk 12 bulan kedepan menjadi $70 dari $75.

Emas Diatas $900, Platinum Menyentuh 2-Bulan Tertinggi
Emas melanjutkan kenaikannya hingga level tertinggi diatas $900/ons di hari Senin akibat aksi spekulatif beli seiring minyak yang hampir menyentuh rekor tertinggi, menambah ketakutan inflasi. Platinum juga mengikuti kenaikan emas. Spekulasi berkembang sebelum pengolah logam mulia Johnson Matthey, distributor platinum terbesar didunia, melaporkan prospek platinum 2008, dimana permintaan produk investasi perhiasan meningkat tajam sementara supplai platinum global jatuh 4.1% paska gangguan supplai dari produsen utama di Afrika Selatan. Harga spot emas menyentuh level $911.60 per ounce, tertinggi sejak 23 April. Minyak pun memperpanjang kenaikannya minggu lalu yang sempat mencapai rekor $128 per barrel, seiring kekhawatiran ketatnya supplai bahan bakar mendominasi faktor penguatan US Dollar maupun pemberitahuan Saudi Arabia atas kemungkinan penambahan produksi. Teorinya, kenaikan harga minyak mentah akan menambah daya tarik emas sebagai fasilitas lindung nilai terhadap inflasi.

Dollar Australia Menguat Ke Level Tertinggi Dalam 24 Tahun
Dollar Australia menguat ke level tinggi dalam 24 tahun terhadap dolar A.S akibat naiknya harga ekspor bahan mentah negara, termasuk emas. Aussie melanjutkan penguatannya tahun ini hingga 8.6% akibat permintaan aset berimbal hasil tinggi negara meningkat. Ekspor bahan mentah menyumbang 17% dari ekonomi Australia. ``Dollar Australia terlihat baik dan bisa tembus ke level tinggi baru lalu stabil'' dengan dollar A.S, ungkap Tony Morriss, pakar strategi valas di Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Pemilik Rumah Inggris Menaikkan Harga Jual, Tidak Sejalan Dengan Kekacauan Hipotek
Rightmove Plc melaporkan bahwa harga penawaran -rata untuk properti Inggris naik 1.2% dari April hingga 245,500 pounds. Harga di London naik 0.2%. Untuk tahun ini, biaya rumah di Inggris naik 2.2%. Pemilik rumah tidak cukup realistis terhadap pasar perumahan, menurut Rightmove. Nilai rumah jatuh di bulan April dari tahun sebelumnya untuk pertama kalinya sejak 1996 dan Gubernur BOE Mervyn King mengatakan kemungkinan besar akan jatuh lagi. Reaksi pada poundsterling tidak terlalu banyak. Seperti yang ditunjukkan Rightmove, sedikitnya hipotek yang dimiliki; berkurang pembeli akan membuat strategi menaikkan harga untuk dijual kembali menjadi taktik yang salah.

Yuan Menguat Akibat Tekanan Dep-Keu AS, Dollar Merosot
Yuan menguat ke level tertinggi sejak berakhirnya pematokan nilai tukar di tahun 2005, setelah dollar jatuh dan wakil Men-Keu AS, David McCormick, mendesak China untuk apresiasi lebih cepat. China perlu ``mendukung berlanjutnya penurunan mata uangnya''. Yuan juga merangkak naik setelah menguatnya mata uang digunakan untuk mengelola nilai tukar pada 16 Mei, termasuk euro dan yen. ``Yuan masih bergerak satu arah, debat masih seputar laju apresiasi,'' ujar Sean Callow, pakar strategi pada Westpac Banking Corp. di Sydney.

Nikkei Ditutup Tinggi Dalam 4 Bulan, Digerakkan Perusahaan Perdagangan
Bursa Nikkei Jepang naik 0.4% pada hari Senin ditutup tinggi dalam 4 bulan seiring tingginya harga minyak mendorong Inpex Holdings, sementara naiknya harga komoditas memicu perusahaan perdagangan seperti Mitsubishi Corp. "Pasar sedang digerakkan oleh komoditas, dimana perusahaan perdagangan diuntungkan karena merupkan saham berbasis sumber daya alam di Jepang," kata Norihiro Fujito, Manejer divisi riset dan informasi di Mitsubishi UFJ Securities.

Bursa Seoul Kehilangan Tenaga Akibat Kecemasan Akan Minyak dan Ekonomi
Bursa Seoul ditutup lebih rendah pada hari Senin setelah menguat minggu lalu hingga mencetak level tertinggi di 2008, dimana kekhawatiran akan tingginya harga minyak dan ekonomi AS terus membayangi perusahaan teknologi dan pembuat mobil yang berbasis ekspor. "Kerugian ringan hari ini disebabkan oleh jatuhnya saham teknologi setelah reli yang berkelanjutan, tapi kerugian dapat diimbangi dengan kenaikan saham industri berat," ungkap Shim Jae-youb, analis pasar di Meritz Securities.

Bursa Hong Kong Menguat Seiring Bersinarnya Saham Energi
Bursa Hong Kong naik 0.5% pada hari Senin, seiring perusahaan tambang seperti CNOOC dan China Shenhua digerakkan oleh tingginya harga komoditas sementara perusahaan batu bara meningkat setelah dinaikkan peringkatnya. Investor juga membeli saham perusahaan konstruksi dengan ekspektasi bahwa perusahaan tersebut akan diuntungkan dengan adanya upaya rekonstruksi Cina setelah gempa mengguncang propinsi Sichuan. "Masih ada keinginan untuk terus membeli saham tambang dan konstruksi, kalau tidak pasar tidak akan banyak bergerak," ungkap Steven Leung, direktur penjualan di UOB Kay Hian Holdings.

No comments: