RINGKASAN
- Klaim tunjangan penganggur baru menurun ke 365,000 yang mengindikasikan bisnis masih dalam proses menurunkan biaya tenaga kerjanya.
- Euro menguat terhadap dollar setelah Trichet mengatakan inflasi masih menjadi prioritas utama bank sentral, yang memberi sinyal ECB tidak memotong suku bunganya dalam waktu dekat.
- ECB tidak merubah tingkat suku bunganya untuk memerangi inflasi, walaupun terapresiasinya eruo dan jatuhnya sektor perumahan AS akan membatasi pertumbuhan ekonomi.
- BoE tetap menahan tingkat suku bunganya pada level 5%, untuk menjaga inflasi.
- Surplus perdagangan Cina yang mungkin mengecil akan mengurangi tekanan penguatan yuan.
- Bank of Korea tidak merubah suku bunganya di 5% meskipun ada ancaman inflasi dan perlambatan ekonomi.
Klaim tunjangan penganggur AS di minggu yang berakhir tanggal 3 Mei, hanya terdapat laporan 365,000 klaim baru, lebih rendah dari ekspektasi 370,000 dan revisi 383,000 di minggu sebelumnya. Klaim awal rerata 4 minggu, naik menjadi 367,000 dari 364,500. Rata-rata 3 juta pekerja yang menerima tunjangan selama 4 minggu terakhir, tertinggi sejak Mei 2004. Klaim awal penganggur berada di angka rata-rata 353,300 di tahun ini, dibandingkan 321,000/minggu di 2007, ketika ekonomi menghasilkan 91,000 tenaga kerja baru jika dirata-ratakan setiap bulan. Klaim penganggur awal, meskipun berkurang, masih berada di level yang mengindikasikan bisnis masih dalam proses menurunkan biaya tenaga kerjanya.
Komentar Trichet Lebih Optimis Dibanding Perkiraan
Euro menguat dari level terendah terhadap dollar setelah presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan inflasi masih menjadi prioritas utama bank sentral, yang memberi sinyal pembuat kebijakan tidak akan memotong suku bunganya dalam waktu dekat. Inflasi masih berada di level tinggi “untuk periode yang lebih lama,” disebutkan Trichet pada konferensi pers di Athena setelah keputusan ECB untuk tetap menahan tingkat suku bunga pada level 4% hari ini, sesuai dengan perkiraan para ekonom. Sementara yen menguat seiring penurunan bursa Asia memicu investor untuk menjual aset dengan imbal hasil lebih tinggi yang didanai dari mata uang Jepang. Sebelumnya euro sempat melemah terhadap dollar setelah Financial Times mengatakan AS berencana menegaskan kembali pernyataan 11 April dari para menteri dan kepala bank sentral G7 yang memberikan sinyal untuk mencegah dollar jatuh lebih jauh. “Rumor ini menciptakan sentimen negatif dalam perdagangan asia, tapi sikap netral Trichet menyeimbangkan kembali sentimen tersebut,” menurut Nick Bennenbroek.
ECB Tidak Merubah Bunga pada 4% Sesuai Perkiraan
ECB tidak merubah tingkat suku bunganya pada level 6 tahun tertinggi untuk memerangi inflasi, walaupun apresiasi Eruo dan jatuhnya sektor perumahan AS membatasi pertumbuhan ekonomi. Tingginya harga pangan dan energi telah mendorong inflasi hingga diatas 3% di zona Eropa. Tidak ada kejutan pada keputusan tersebut, namun banyak trader kini menunggu komentar presiden ECB Trichet. Nilai tukar euro terlihat fluktuatif menjelang sesi Amerika seiring spekulasi bank sentral akan menyinggung masalah pelambatan ekonomi di kawasan Eropa.
BoE Menahan Suku Bunga di Level 5% Untuk Menjaga Inflasi
BoE tetap menahan tingkat suku bunganya pada level 5%, untuk menjaga inflasi, setelah 3 kali memotong biaya pinjaman sejak Desember. Kesembilan anggota komite Kebijakan Moneter, dipimpin oleh Gubernur Mervyn King, membiarkan tingkat suku bunga sesuai perkiraan mayoritas ekonom yang sudah terlebih dahulu mengantisipasi pengumuman ini. Ekonomi kelihatannya akan melambat lebih jauh dan banyak trader kini mengantisipasi 25 basis point cut di bulan Juni. Hubungan antara ekonomi Inggris dan AS, menunjukkan siklus bisnis yang sama, ekspansi AS yang mulai tumbuh dapat membantu Inggris keluar dari fase kontraksi. Jika demikian mata uang Gbp/Usd terlihat undervalued di level $1.95.
Surplus Perdagangan Cina Akan Menyusut, Menurunkan Tekanan Yuan
Surplus perdagangan Cina kemungkinan mengecil di April akibat pertumbuhan ekspor melambat, sehingga menurunkan tekanan untuk membiarkan penguatan yuan. Surplus jatuh 7% menjadi $15.5 milyar dari tahun lalu. Pemerintah telah membiarkan yuan terapresiasi 4.5% terhadap dollar tahun ini guna menyusutkan aliran dana yang akan mengancam inflasi. Gubernur bank sentral Zhou Xiaochuan menyebutkan pekan ini bahwa lemahnya pertumbuhan ekspor merupakan satu faktor dalam lambatnya penguatan sejak awal April. ``Pertumbuhan ekspor akan melambat tajam tahun ini akibat melemahnya permintaan luar negeri,'' kata Lian Ping, kepala ekonom Bank of Communications Co. di Shanghai.
Korea Selatan Tidak Merubah Suku Bunganya, Seiring Kecemasan Akan Inflasi dan Ekonomi
Bank of Korea tidak merubah suku bunganya di 5% selama sembilan bulan berturut pada hari Kamis, seraya mengungkapkan ekonomi terbesar ke-4 di Asia ini menghadapi ancaman inflasi dan perlambatan ekonomi. Analis mengungkapkan bahwa bank sentral tidak akan memotong suku bunga sebelum yakin bahwa negara yang kekurangan sumber daya ini keluar dari ancaman inflasi akibat tingginya harga komoditas dunia. "Keputusan hari ini di luar ekspektasi karena data terakhir menunjukkan naiknya tekanan inflasi di
Tenaga Kerja
Tenaga kerja
Neraca Barang dan Perdagagan Jerman
Ekonomi terbesar di kawasan Eropa, Jerman, kemarin melaporkan neraca barang yang lebih rendah dari perkiraan sebesar 16.7M dibanding ekspektasi dan data Februari, 16.9M. Ekspor meningkat 0.3% di Maret, sementara impor naik 3.3%. Sementara itu Neraca Dagang sebesar 17.2M, melampaui ekspektasi 16.2M. Angka ini direvisi naik, dari 15.4M menjadi 16.1M. Kuatnya Euro tidak berlanjut memukul eksportir, malah menjadikan impor semakin baik; apresiasi terbesar impor, 3.3% dibanding kenaikan ekspor 0.3% merupakan refleksi yang langsung terlihat.
Tingkat Pengangguran Swiss
Angka pengangguran Swiss naik di luar perkiraan untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir di bulan April seiring krisis kredit global dan prospek pelambatan ekonomi memicu perusahaan untuk memotong tenaga kerja. Tingkat pengangguran Swiss sebesar 2.6%, lebih tinggi dari ekspektasi 2.5%. Angka pengangguran ini telah tumbuh 0.1% sejak Februari, ketika sempat berada di level 2.5%. Jika dibandingkan pada bulan April 2007, tingkat pengangguran jatuh 0.3% dari 2.9%. Kendati rilis ini lebih tinggi dari perkiraan, namun 2.6% masih merupakan angka yang baik. Trend secara keseluruhan masih turun dari 2006, ketika angka pengangguran mencapai 3.6%, namun, sejak Juli 2007, masih stabil, dikisaran 2.5% - 2.6%.
Nikkei Jatuh 1.1%,
Bursa Hong Kong turun 0.6% pada hari Kamis dalam perdagangan tipis, mengikuti pasar luar negeri, dimana pengilang minyak PetroChina dan Sinopec memicu kejatuhan setelah harga minyak mencetak rekor baru. Produsen minyak menggerakkan pasar seiring harga minyak yang menyentuh $123/barrel, sementara itu sektor telekomunikasi seperti China Unicom naik dipicu spekulasi akan perombakan industri. Pemerhati pasar mengatakan bahwa investor berhati-hati setelah indeks sempat jatuh 2.5% pada hari Rabu. "Selama periode koreksi, kita dapat memburu saham dengan harga yang murah termasuk perbankan, retailer, dan saham lainnya yang berkaitan dengan Olimpiade," ungkap Peter Lai. Dia mengharapkan kejatuhan indeks hingga di bawah 25,000 sebelum pulih kembali. Tapi di jangka menengah, pasar akan tetap bersemangat karena akan berakhirnya masalah subprime di AS dan saham versi A yang menyentuh level terbawah.
No comments:
Post a Comment