Tuesday, May 6, 2008

News on May 06th, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.



RINGKASAN

  • ISM Non-Manufaktur AS untuk bulan April dilaporkan sebesar 52.0, lebih tinggi dari perkiraan 49.1, yang mengindikasikan ekspansi sektor tersebut.
  • Bank of America Corp., sebaiknya menggagalkan rencana pengambil alihan Countrywide Financial Corp. karena Countrywide akan menghapus-bukukan hingga $30 M.
  • Presiden ECB Trichet, yang memimpin pertemuan tokoh bank sentral dari 10 negara industri kemarin, mengatakan ekonomi dunia akan terus tumbuh dan naiknya resiko inflasi.
  • Penguatan yuan akan melambat di bulan Mei untuk bulan ke dua karena reli dollar A.S, namun akan menguat lagi, ungkap Ben Simpfendorfer.
  • Minyak sedikit berubah dan berada diatas level $116/barrel di hari Senin, karena gangguan supplai di Nigeria dan ketegangan geopolitik antara Iran dan negara Barat.
Sektor Jasa AS Mengalami Ekspansi
ISM Non-Manufaktur AS untuk bulan April dilaporkan sebesar 52.0, lebih tinggi dari perkiraan 49.1. Angka lebih tinggi dari 50 mengindikasikan ekspansi sektor tersebut. Berdasarkan NMI, 12 industri manufaktur melaporkan pertumbuhan di bulan April. Sementara komentar anggota dewan di bulan April masih bervariasi. Tekanan inflasi akibat naiknya harga bahan bakar, energi dan komoditi merupakan kekhawatiran utama bagi para anggota dewan. Laporan ini, dikombinasikan dengan hasil penjajakan manufaktur, GDP, dan NFP mengindikasikan pelambatan ekonomi tidak terlalu buruk di awal Q2 2008. Perbaikan di sebagian besar industri bulan lalu menyebabkan ekonomi lebih kuat untuk mengatasi penurunan real estate terburuk dalam seperempat abad ini, meskipun pertumbuhan masih belum stabil hingga akhir tahun ini. Tekanan inflasi yang terlihat dalam laporan mengindikasikan bahwa Fed kemungkinan besar tidak merubah suku bunganya pada meeting FOMC Juni.

Bank of America Sebaiknya Tidak Merger Dengan Countrywide, Menurut Analis
Bank of America Corp., bank kedua terbesar di AS, sebaiknya menggagalkan rencana pengambil alihan Countrywide Financial Corp. karena Countrywide akan menghapus-bukukan hingga $30 M, menurut Friedman, Billings, Ramsey & Co. Analis Paul Miller memangkas peringkat Countrywide menjadi “underperform” dari sebelumnya “market perform” dan menurunkan target harganya menjadi $2 per lembar saham dari $7, menurut catatannya hari ini dari Arlington, perusahaan berasal Virginia tersebut. “Bank of America seharusnya membatalkan perjanjian dengan Countrywide, seiring portfolio pinjaman Countrywide tersebut akan menurunkan pendapatannya dan dapat memaksa Bank of America untuk menambah permodalan,” tulis Miller. Sementara itu juru bicara Bank of America dan Countrywide menolak untuk memberikan komentar.

Trichet Memperingatkan Inflasi Global, Bank Sentral Masih Waspada
Presiden Bank Sentral Eropa Trichet, yang memimpin pertemuan tokoh bank sentral dari 10 negara industri kemarin, mengatakan ekonomi dunia akan terus tumbuh dan resiko inflasi menjadi signifikan. “Resiko inflasi pun masih signifikan,” tambahnya, karena kenaikan harga komoditi, yang dideskripsikannya sebagai “fenomena penting dalam taraf global”. Pertumbuhan ekonomi di negara berkembang seperti China, India dan Rusia telah meningkatkan permintaan untuk komoditas, mendorong inflasi lebih tinggi. Harga pangan dunia pada bulan Maret 57% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, menurut PBB, dan harga minyak menyentuh rekor $119.93/barrel bulan lalu, ECB telah menolak untuk mengikuti langkah Fed maupun BOE untuk menurunkan suku bunga setelah inflasi meroket sejak Agustus lalu, dan mencapai level 16 tahun tertinggi sebesar 3.6% bulan Maret. Bank sentral berargumen bahwa kenaikan harga merupakan ancaman besar bagi pertumbuhan ekonomi dibandingkan kenaikan biaya kredit sendiri akibat krisis hipotek AS. “Positif untuk Eur/Usd”

Penguatan Yuan Akan Melambat Di Mei, Kemudian Melesat
Penguatan yuan akan melambat di bulan Mei untuk bulan ke dua karena reli dollar A.S, namun akan menguat lagi, ungkap Ben Simpfendorfer, pakar strategi valas pada Royal Bank of Scotland Group Plc. Mata uang pernah mencatat kenaikan terkecilnya dalam setahun di bulan lalu dan saat ini jatuh setelah gubernur bank sentral Cina Zhou Xiaochuan mengungkapkan lambatnya pertumbuhan ekspor. RBS merekomendasikan investor untuk memegang yuan melalui transaksi forward karena pembuat kebijakan akan menggunakan kenaikan mata uang untuk mendongkrak ekspor ``barang yang memiliki nilai-tambah tinggi,'' dibanding produk murah. Kuatnya yuan akan ``memacu eksportir untuk menghasilkan barang-barang yang kompetisinya kurang intensif, seperti pembuatan kapal dibanding tekstil.''

Ringkasan Komoditi
Minyak sedikit berubah dan berada diatas level $116 per barrel di hari Senin, tertahan setelah sempat loncat lebih dari 3% minggu lalu karena gangguan supplai di Nigeria dan ketegangan geopolitik antara Iran dan negara Barat. Royal Dutch Shell terpaksa menutup produksi minyaknya di Nigeria setelah serangan militant di hari Sabtu pada stasiun gas di negara kaya minyak Niger Deltra, dimana militant setempat memulai kampanye dengan kekerasan. Di timur tengah sendiri, pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan di hari Minggu, Tehran tidak akan menyerah pada haknya untuk melawan tekanan negara Barat, dua hari setelah negara maju mengatakan akan memberikan penawaran baru untuk meyakinkan Republik Islam itu untuk menghentikan pabrik nuklirnya. Emas sendiri mengalami kenaikan di Asia setelah jatuh pada level terendah selama 4 bulan seiring minyak mentah yang reli hingga diatas $116 /barrel. Emas jatuh untuk 3 minggu berturut hingga level 4 bulan terendah di area $846.22 per ounce tanggal 2 Mei terkait aksi jual komoditi.

Permintaan Jasa Australia Jatuh Pertama Kali dalam 17 Bulan
Indeks yang mengukur inflasi Australia naik pada laju tercepat di bulan April seiring biaya untuk bahan bakar, jasa bisnis dan penyewaan yang meningkat, memicu ekspektasi ekonom bahwa bank sentral akan mempertahankan biaya peminjaman pada level 12 tahun tertinggi. Tingkat harga konsumen meroket 4.3% dari tahun sebelumnya. Sementara indeks Australia yang mengukur jasa jatuh untuk pertama kali dalam 17 bulan seiring kenaikan suku bunga dan biaya bahan bakar memicu konsumen untuk mengurangi pengeluaran. Laporan terakhir ini menunjukkan skenario kuat bagi RBA untuk menahan tingkat suku bunga di hari Selasa.

Tingkat Keyakinan Investor Eropa
Sentix, indikator yang dapat mengukur tingkat keyakinan investor di kawasan Eropa menunjukkan berkurangnya keyakinan investor terhadap prospek ekonomi kawasan Eropa, dengan laporan angka 3.5 terhadap perkiraan 4.2. Indeks utama di level -14.75, dibawah level netral sebesar 0. Kuatnya nilai tukar Euro dibandingkan dengan pelambatan ekonomi AS dapat berdampak negatif pada investor Eropa.

Dapatkah BoE Memotong Bunga ?
Laporan harga rumah dan PMI sektor kontruksi kemarin keluar dibawah perkiraan. Data ini cukup menjelaskan kenapa Perdana Menteri Gordon Brown menderita kekalahan dukungan suara di hari Kamis. BoE sempat mengejutkan pasar dalam berbagai hal, seperti pemangkasan ketika pasar tidak mengekspektasikannya. Bagaimanapun melihat hasil minutes dari pertemuan kebijakan moneter terakhir, kemungkinan tidak akan banyak pendukung untuk penurunan suku bunga. MPC yang memberi suara 6-2-1 untuk memangkas 1/4 bp di bulan April dengan 6 anggota mendukung langkah tersebut, 2 anggota menahan suku bunga dan 1 anggota memangkas 50 bp. Dengan adanya 3 keputusan suku bunga yang ditunggu minggu ini dari BoE, ECB dan RBA, kita dapat melihat situasi “buy the rumour, sell the news” menjelang keputusan tersebut.

Wall St Turun Dipicu Kecemasan Akan Countrywide dan Naiknya Harga Minyak
Saham AS turun pada hari Senin seiring kejatuhan saham keuangan karena tidak pastinya akuisisi peminjam hipotek Countrywide Financial Corp, sementara itu harga minyak yang tinggi menurunkan prospek pengeluaran konsumen. Berita bahwa Microsoft Corp membatalkan rencananya untuk membeli Yahoo Inc senilai $50 M menambah sentimen negatif. Tapi sektor keuangan terluka parah setelah broker mengatakan bahwa Bank of America Corp, bank No. 2 di AS, akan meninjau kembali tawarannya untuk membeli Countrywide, perusahaan hipotek terbesar di AS, atau mungkin mengabaikannya sama sekali. "Hal yang paling menakutkan adalah apabila Bank of America akan berkata, “ya Tuhan, kami telah melihat Countrywide secara seksama dan saying sekali kami harus membatalkannya,'" kata Stephen Massocca, CEO di bank investasi Pacific Growth Equities.

Indeks Hong Kong Jatuh Seiring Penurunan China Mobile
Indeks Hong Kong jatuh setelah sempat mencapai nilai tertinggi dalam 3-1/2-bulan pada hari Senin, dipicu saham utama China Mobile, seiring kebijakan baru Beijing yang memungkinkan dana mengalir ke Hong Kong tidak berdampak besar. Analis mengharpkan kejatuhan pasar akibat aksi ambil untung selama beberapa minggu ke depan setelah indeks rebound lebih dari 20% selama beberapa minggu ini. "Tekanan ambil untung meningkat dan kabar buruk apapun dapat memicunya,"ungkap To. "Pengamat pasar saham Cina mengungkapkan bahwa Beijing memberikan izin bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatannya di Hong Kong. "Hal ini akan memperbaiki sentimen pasar, tapi pasar telah mengalami rebound terlampau banyak sehingga dana baru akan menunggu level yang menarik untuk masuk," kata To.

No comments: