Friday, May 2, 2008

News on May 02nd, 2008

Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.
RINGKASAN

Jumlah tenaga kerja AS yang mendaftar untuk mendapatkan asuransi pengangguran naik seiring suramnya pasar tenaga kerja, tapi pengeluaran pribadi meningkat lebih dari ekspektasi.
Dollar menyentuh rekor 1 bulan tertinggi terhadap euro seiring fokus pelaku pasar beralih dari tidak pastinya akhir penurunan suku bunga Fed menjadi kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan ekonomi zona euro.Persediaan minyak OPEC untuk April di level terendah tahun ini seiring turunnya output Nigeria dan top eksportir OPEC Saudi Arabia; serta Iran yang memangkas produksi.Men. Keu Henry Paulson mengatakan bahwa krisis kredit, mungkin telah melewati setengah masalah, dan mempertahankan prediksinya bahwa ekonomi AS akan terus tumbuh.
Emas jatuh ke level terendah 4 bulan di bawah $850/ons, seiring penguatan tajam dolar yang mengurangi keinginan untuk memegang emas sebagai alternatif investasi dan memicu aksi jual.

Klaim Pengangguran Naik, Tapi Pengeluaran Konsumen Juga Meningkat
Jumlah tenaga kerja AS yang mendaftar untuk mendapatkan asuransi pengangguran naik minggu lalu seiring suramnya pasar tenaga kerja, tapi pengeluaran pribadi meningkat di Bulan Maret lebih dari ekspektasi, seperti yang ditunjukkan data pemerintah pada hari Kamis. Klaim perdana naik 35,000 dan jumlah tenaga kerja yang tetap mendapatkan asuransi pengangguran menyentuh level tinggi dalam 4 tahun, ungkap Dep. Tenaga Kerja. "Laporan ini menggambarkan pasar tenaga kerja yang melemah, meskipun tidak mengejutkan. Ada pemecatan masal, terutama di Wall Street," kata Andrew Richman di unit manejemen aset pribadi Suntrust. Laporan lain dari Dep. Perdagangan menunjukkan kenaikan pengeluaran pribadi sebesar 0.4 % di bulan Maret, dua kali dari prediksi, sementara indikator inflasi naik sedikit di atas ekspektasi. "Hal ini menunjukkan bahwa kita mengakhiri kwartal ini lebih baik. Data ini dapat menunjukkan pola konsumsi yang lebih baik di kwartal kedua," ungkap DeKaser.

Dollar pada Level 1 Bulan Tertinggi vs Euro
Dollar menyentuh rekor 1 bulan tertinggi terhadap euro di hari Kamis seiring fokus pelaku pasar beralih dari tidak pastinya akhir penurunan suku bunga Fed menjadi kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan ekonomi zona euro. Setelah Fed memangkas suku bunganya 25 basis point hingga 2% di hari Rabu, seperti yang diperkirakan, namun pernyataan yang dikeluarkan masih mengecewakan investor yang tadinya mengharapkan sinyal berakhirnya siklus pemangkasan suku bunga setelah menurunkan 325 basis poin dalam 8 bulan ini. Rangkaian data dari zona eropa dan anggotanya menyebabkan terbentuknya ekspektasi bahwa ECB dapat mengurangi retorika hawkish-nya dan mulai melonggarkan kebijakan moneternya secara gradual. Menurut analis, dengan Fed yang memantau data mendatang, reli dolar dapat berlangsung temporer jika rilis ekonomi besok keluar dibawah perkiraan. “Data sektor riil akan membuktikan upaya Fed, yang dimulai besok,” kata ING pada kliennya. Pernyataan FOMC mengindikasikan bahwa mungkin kita dapat melihat sektor tenaga kerja yang terus melemah, karena FOMC mengharapkan berkurangnya tekanan inflasi akibat kapasitas pengadaan barang diproyeksikan menurun. Sehingga patut diwaspadai adanya laporan NFP hari jumat yang masih lemah, kemungkinan keluar dibawah perkiraan.

Output Minyak OPEC Bulan April Jatuh
Persediaan minyak OPEC untuk April di level terendah tahun ini seiring turunnya output Nigeria dan top eksportir OPEC Saudi Arabia; serta Iran yang memangkas produksi, berdasarkan hasil jajak Reuters hari Kamis. Output OPEC jatuh hingga 31.64 juta barrel/hari di April dari 32. juta barrel/hari di Maret, menurut hasil survey pejabat dan analis perusahaan minyak OPEC. 12 anggota memiliki target hampir serupa, kecuali Iraq yang memproduksi 29.41 juta barrel/hari, lebih rendah dar 29.75 juta barrel/hari di Maret dan dibawah target 29.67 juta barrel/hari. OPEC menyumbang 2 dari tiap 5 barrel minyak.

Paulson: Krisis Pasar Kredit AS `Mendekati Akhir'
Men. Keu Henry Paulson mengatakan bahwa krisis kredit, yang sudah berjalan 9 bulan, mungkin telah melewati setengah masalah, dan mempertahankan prediksinya bahwa ekonomi AS akan terus tumbuh. ``Kita sedang mendekati akhir masalah dan akan membuka lembaran yang baru,'' kata Paulson di wawancara televisi Bloomberg kemarin di Washington. Meskipun ``kekalutan dan berbagai masalah yang sedang kita hadapi, tapi ekonomi akan terus tumbuh dengan moderat,'' katanya. Dia mengungkapkan bahwa laporan pemerintah kemarin yang menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh 0.6% di Q1 tahun ini tidak akan mengubah pendiriannya. Angka GDP AS menunjukkan hanya sedikit peningkatan inventori yang mencegah terjadinya pelambatan di kwartal kemarin. ``Akan ada hambatan di jalan yang harus kita lalui sebelum melewati gejolak kredit ini'', kata Paulson. Dia juga mengakui bahwa ``kita sedang menjalani kwartal yang berat sekarang.''

Emas Menyentuh Level Terendah 4 Bulan Seiring Penguatan Dolar
Emas jatuh ke level terendah 4 bulan di bawah $850/ons pada hari Kamis, seiring penguatan tajam dolar yang mengurangi keinginan untuk memegang emas sebagai alternatif investasi dan memicu aksi jual. Emas jatuh hingga $847.10/ons setelah sempat naik hingga $881.30. "Untuk sementara sentimen masih bearish, tapi level ini merupakan jeda sesaat sebelum turun lebih dalam lagi. Kami melihat pembelian baik secara fisik maupun teknikal, tapi saya rasa ada harga yang lebih baik lagi di beberapa hari yang akan datang." Logam mulia ini mengalami tekanan yang kuat dari dollar, yang naik hingga level tertinggi 5 minggu terhadap euro setelah dirilisnya indeks manufaktur AS untuk bulan April yang sedikit lebih baik dari yang diekspektasikan. Kontrak futures minyak mentah jatuh di bawah $113/barrel dalam perdagangan singkat, tapi masih didukung oleh gangguan supplai di Nigeria.

Manufaktur Australia Meningkat
Indeks manufaktur Australia naik di bulan April seiring booming sektor pertambangan negara tersebut yang mengimbangi turunnya permintaan produk manufaktur. Kinerja indeks manufaktur naik 0.4 poin menjadi 52.7 dari bulan Maret, ketika sempat mengalami revisi kenaikan 0.7 point menjadi 52.3, menurut AiG. Indeks telah bertahan mendekati 50 selama 4 bulan, mengindikasikan stagnannya manufaktur dan melambatnya ekonomi. Manufaktur tetap tergolong kuat seiring pesatnya permintaan China dan ekonomi berkembang lainnya untuk bijih besi dan tembaga.

Upah Jepang Naik 1.2% Akibat Perusahaan Menambah Pekerja Penuh-Waktu
Upah Jepang menguat dalam tiga bulan di Maret akibat perusahaan menggaji pekerja penuh waktu pada laju tercepat hampir dalam 16 tahun. Pembayaran upah bulanan, termasuk bonus dan lemburan, menanjak 1.2 persen dari setahun silam, menurut Kementerian Tenaga Kerja di Tokyo. Angka dari pekerja berbasis full-time naik 2.3 persen, terbesar sejak Februari 1993. Gaji upah telah meningkat tahun ini akibat perubahan peraturan tenaga kerja. Seraya rumah tangga menghadapi pesatnya inflasi dalam 1 dekade, kenaikkan upah belum cukup mendongkrak belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari separuhnya ekonomi.

Indeks Harga Pabrik Inggris Naik
Indeks harga pabrik Inggris mengalami kenaikan di bulan April hingga level tertinggi sejak 1999, menambahkan indikasi BoE untuk menunda pemangkasan bunganya. Ukuran harga produsen meroket hingga 61.9, terbesar sejak statistik ini disediakan. Manufacturing PMI jatuh menjadi 51 dari 51.3, terendah selama 3 bulan terakhir, namun lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 50.8. Inflasi masih menjadi problem utama di Inggris, Gubernur BoE King mengatakan minggu ini bahwa inflasi cenderung menembus batas pemerintah di atas 3% dan kemungkinan besar akan menahan bank sentral untuk memotong bunga minggu depan.

Indeks AS-Bersinarnya Sektor Teknologi dan Jatuhnya Sektor Energi
Indeks AS menguat di hari Kamis seiring investor membeli saham teknologi utama, termasuk Apple Inc dan IBM, dan penguatan dolar yang mengurangi kekhawatiran investor akan tingginya biaya energi dan inflasi. Kenaikan saham teknologi, diikiuti dengan kejatuhan saham energi, sebuah pola yang terbentuk setelah Exxon Mobil Corp melaporkan pendapatan kwartalan yang buruk. Indeks terus melanjutkan penguatannya menyusul dirilisnya indeks manufaktur di bulan April yang lebih tinggi dari ekspektasi, meskipun sektornya sedang mengalami perlambatan selama 3 bulan. Sektor keuangan merupakan incaran lainnya seiring investor bertaruh dengan meningkatnya tekanan inflasi akan meningkatkan prospek penurunan suku bunga lebih lanjut. Saham Citigroup naik 4.2% ke $25.98 di NYSE. Retailer juga menguat, dimana indeks ritel S&P naik 3.9%.

Nikkei Turun 0.6% Menjelang Pendapatan dan Libur Nasional
Indeks Nikkei turun 0.6% pada hari Kamis, seiring investor melakukan aksi ambil untung di saham Mitsubishi UFJ Financial Group dan perbankan lainnya menjelang pengumumna pendapatan dan libur nasional. Tapi perdagangan sedikit lambat di hari Kamis karena banyak pasar Asia, terkecuali Jepang dan Australia, tutup untuk memperingati Hari Buruh pada 1 Mei dan seiring investor menunggu dirilisnya data manufaktur dan pekerjaan AS pada hari Kamis dan Jumat. "Investor tidak banyak melakukan aktivitas seiring selesainya peristiwa besar – pertemuan Fed – dan pergerakan pasar AS setelah hari libur disini dan serangkaian pengumuman pendapatan," ungkap Naoki Koga. "Untuk saat ini, sepertinya investor hanya melakukan aksi ambil untung di sektor perbankan dan properti yang telah mengalami rebound sejak pasar menyentuh level terendah pada 17 Maret."

No comments: