Blog ini merupakan Blog Milik Pribadi, bukan Blog Resmi. Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.
RINGKASAN
Pesanan Barang Tahan Lama AS Turun Kurang Dari Perkiraan di Bulan April
Pesanan barang tahan lama (durable goods) AS di bulan April jatuh 0.5%, lebih kecil dari perkiraan -1.5%. barang tahan lama di luar transportasi (inti) naik 2.5%, lebih tinggi dari perkiraan -0.5%. Kenaikan ini terbesar dalam 9 bulan dan mengindikasikan pertumbuhan global yang pesat, dan pelemahan dollar yang memicu permintaan produk manufaktur. Rebound permintaan peralatan elektris dan keperluan lainnya, sejalan dengan kenaikan mesin dan logam, menyamai kenaikan non-transportasi. Pemesanan peralatan elektris loncat hingga rekor 28% setelah jatuh 19% di Maret. Pemesanan untuk produk non-defense di luar kapal terbang, ukuran investasi bisnis kedepan, merangkak 4.2%, terbesar tahun ini. Pengiriman untuk barang tersebut, angka yang sering digunakan untuk mengkalkulasi GDP, naik 0.5%. Ekspor perusahaan tetap tumbuh meskipun melambat akhir-akhir ini. Penurunan neraca perdagangan bertambah 0.2% di pertumbuhan ekonomi triwulan pertama, berdasarkan data departemen Perdagangan. Estimasi untuk GDP Q2 akan direvisi naik akibat data pengiriman. Laporan ini, digabungkan dengan laporan ISM sebelumnya, mengindikasikan ekonomi AS tidak akan berkontraksi di Q2 2008, meskipun masih dibawah trend. Laporan kemarin tentunya mendukung pandangan Fed terhadap ekonomi. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang kuat dapat mengatasi dampak dari resesi perumahan AS dan kekacauan sektor kredit.
Fed' Stern: Kenaikan Suku Bunga Merupakan Kunci Untuk Mengendalikan Inflasi
Salah satu pejabat tinggi Fed pada hari Rabu menginginkan kenaikan suku bunga AS dan untuk mengendalikan inflasi bank sentral harus mengurangi kebijakan moneter yang longgar secara bertahap. "Ekspektasi inflasi masih terkendali saat ini, yang cukup melegakan," kata Presiden Fed of Minneapolis Gary Stern kepadaEau Claire , dalam pidatonya di Departemen Perdagangan Wisconsin . "Tapi, kunci untuk menjaga inflasi dan ekspektasi inflasi yang rendah butuh waktu dan membutuhkan keberanian untuk membalikkan keadaan yang ada saat ini," ungkapnya. Stern mengutarakan bahwa inventori rumah yang tidak terjual masih banyak dan pertumbuhan ekonomi akan moderat, yang akan menaikkan tingkat pengangguran. "Saat ini, saya rasa kita akan menyaksikan bagaimana menyeimbangkan kedua mandat yang diberikan dan merubah lapangan pertandingan," ungkapnya, seraya merujuk tugas Fed untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Neraca Barang Zona Eropa
Neraca barang zona Eropa menunjukkan angka deficit di bulan Maret 2008, yakni -7.8 M euro setelah surplus 8.1M euro di Februari, menurut ECB di hari Rabu. Defisit neraca dagang musiman mencapai 15.3 M euro di Maret. Sementara surplus neraca dagang untuk Februari direvisi naik 7.5 M euro dari 4.3 M euro. Karena zona Eropa merupakan ekonomi berorientasi ekspor dan sangat tergantung pada ekspornya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, maka defisit ini akan berdampak negatif pada mata uangnya.
Inflasi Mei Jerman Naik Melewati Prediksi
Indeks harga konsumen (CPI) Jerman naik 3.0% bulan lalu setelah menguat 2.6% di Maret. Kenaikan tajam harga minyak hingga $135.09/barel pada 22 Mei mendorong inflasi Jerman dan 15 ekonomi negara euro lainnya, yang mengurangi daya beli konsumen. Inflasi Jerman telah melewati batas ECB di bawah 2% dalam setahun ini karena penguatan euro tidak dapat mengimbangi kenaikan harga minyak dan pangan. Anggota dewan ECB Jerman, Axel Weber, mengungkapkan bahwa bank dapat menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. ECB harus terkesan hawkish untuk mengatasi naiknya harga minyak dan menjaga kredibilitas anti-inflasinya.
Saudi Arabia Memproduksi Minyak Lebih Banyak Untuk Memenuhi Permintaan
Eksportir minyak utama,Saudi Arabia , telah mendongkrak supplai untuk memenuhi kebutuhan dunia akan bahan bakar dan dapat meningkatkan output di kemudian hari jika memang dibutuhkan, menurut salah satu pejabat senior OPEC di hari Rabu. 13 member OPEC, terutama produsen utama negara teluk, memperkirakan outputnya berdasarkan permintaan minyak global daripada target produksi, menurut sumber yang dekat dekat Saudi. “Mayoritas produsen OPEC tentunya tidak menyukai harga minyak setinggi ini karena tidak memberikan keuntungan bagi ekonomi global, dan terutama sangat memukul negara berkembang.” Pemimpin produsen OPEC Saudi Arabia telah menyesuaikan supplai untuk memenuhi permintaan sejak Agustus tahun lalu ketika harga di kisaran $60 dan akan menambah sekitar 0.5 juta barrel per hari (bpd).
Harga Impor Jerman Naik Seiring Meroketnya Biaya Energi
Harga impor Jerman, indikator dini inflasi, naik lebih dari perkiraan di bulan April seiring biaya energi meroket kembali. Harga naik 0.9% dari Maret, yang menguat 0.4%. Dari tahun sebelumnya, harga naik 5.7%. Minimnya cadangan energi di kawasan Eropa, terutama minyak, menjadi ancaman terbesar ekonomi. Minyak berperan besar inflasi yang tinggi, yang menyebabkan kenaikan harga keseluruhan. Pengeluaran konsumen Jerman akan semakin berkurang. Hal ini terlihat pada angka penjualan ritel dan kepercayaan konsumen, yang cenderung menurun.
Produksi Jepang Kemungkinan Jatuh, Inflasi Bertahan Di Level Tinggi
Produksi pabrik Jepang mungkin jatuh di April untuk bulan ke dua-nya terkait perlambatan A.S mengguncang permintaan dunia dan tingginya harga energi memangkas laba korporasi. Inflasi bertahan dikisaran tertinggi dalam satu dekade, menurut ekonom. Output merosot 0.5 % dari bulan Maret, ketika anjlok 3.4 %, penurunan terbesar dalamlima tahun. Kementerian Perdagangan akan merilis laporan pada 30 Mei di Tokyo . Rekor harga minyak dan komoditi tengah mencengkeram pebisnis dan konsumen di Asia, dimana permintaan telah membantu eksportir Jepang melawan kemerosotan A.S.
RBA Akan Menaikkan Suku BungaAustralia Setengah-Poin Ke 7.75%
Bank sentral Australia akan menaikkan bunga pinjaman tahun ini ke level tertinggi sejak 1992 untuk meredam kencangnya inflasi inti dalam 17 tahun, menurut Australia & New Zealand Banking Group Ltd., bank terbesar ke-tiga di Australia. Gubernur Reserve Bank of Australia, Glenn Stevens bersama dewan-nya akan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin menjadi 7.75 % di semester dua 2008, ujar Sally Auld, analis suku bunga senior pada ANZ di Sydney. ``Meski ekonomi menandakan perlambatan, tekanan inflasi umumnya naik di 2008, yang beresiko pada prakiraan harga konsumen bank sentral yang akan jatuh dibawah 3 persen di 2010, menurut Auld.
Nikkei Jatuh 1.3 persen, Saham Tambang Turun Akibat Minyak
Indeks Nikkei Jepang jatuh 1.3 % di hari Rabu, seiring saham tambang seperti Mitsubishi Corp turun setelah merosotnya harga minyak. Dalam aksi jual besar-besaran, Toshiba Corp diantara yang bertahan, bertambah gain setelah disebutkan Westinghouse dan mitranya Shaw Group telah menandatangani kesepakatan untuk membangun dua unit nuklir baru di Carolina Selatan. Investor ritel mulai berdatangan, namun pasar masih terhambat masalah energi.
Bursa Seoul Ditutup Lebih Rendah; Teknologi Turun, Penerbangan Naik
Bursa Seoul ditutup turun 1% pada hari Rabu, kembali ke daerah negatif setelah sempat menguat, dimana sektor teknologi jatuh akibat tekanan inflasi yang mengimbangi penguatan sektor penerbangan. Saham LG jatuh dipicu spekulasi bahwa perusahaan berminat membeli unit perlengkapan GE, turun 3.6% ke 134,000 won.
Saham Blue-Chips Hong Kong Tenggelam Bersama CNOOC; Investor Menunggu Data AS
Indeks Hong Kong tergelincir pada hari Rabu, mengikuti pelemahan pasar regional, dimana investor berhati-hati dengan ketidakpastian di Cina dan data durable goods AS. Berbaliknya harga minyak mendongkrak sektor penerbangan dan pengilangan minyak, tapi membebani produsen minyak seperti Cina. Investor juga tidak yakin dengan dampak gempa susulan di Cina terhadap inflasi.
RINGKASAN
- Kenaikan pesanan barang tahan lama (durable goods) inti AS mengindikasikan pertumbuhan global yang pesat, dan pelemahan dollar yang memicu permintaan produk manufaktur.
- Fed’ Stern menginginkan naiknya suku bunga AS untuk mengendalikan inflasi.
- Defisit neraca barang zona Eropa berdampak negatif pada euro, karena zona Eropa sangat tergantung pada ekspornya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
- Penguatan euro tidak dapat mengimbangi kenaikan harga minyak dan pangan dan mendorong kenaikan inflasi Jerman dan 15 ekonomi negara euro lainnya.
- Arab Saudi telah meningkatkan supplai minyaknya untuk memenuhi kebutuhan dunia dan dapat meningkatkan output di kemudian hari jika memang dibutuhkan.
Pesanan Barang Tahan Lama AS Turun Kurang Dari Perkiraan di Bulan April
Pesanan barang tahan lama (durable goods) AS di bulan April jatuh 0.5%, lebih kecil dari perkiraan -1.5%. barang tahan lama di luar transportasi (inti) naik 2.5%, lebih tinggi dari perkiraan -0.5%. Kenaikan ini terbesar dalam 9 bulan dan mengindikasikan pertumbuhan global yang pesat, dan pelemahan dollar yang memicu permintaan produk manufaktur. Rebound permintaan peralatan elektris dan keperluan lainnya, sejalan dengan kenaikan mesin dan logam, menyamai kenaikan non-transportasi. Pemesanan peralatan elektris loncat hingga rekor 28% setelah jatuh 19% di Maret. Pemesanan untuk produk non-defense di luar kapal terbang, ukuran investasi bisnis kedepan, merangkak 4.2%, terbesar tahun ini. Pengiriman untuk barang tersebut, angka yang sering digunakan untuk mengkalkulasi GDP, naik 0.5%. Ekspor perusahaan tetap tumbuh meskipun melambat akhir-akhir ini. Penurunan neraca perdagangan bertambah 0.2% di pertumbuhan ekonomi triwulan pertama, berdasarkan data departemen Perdagangan. Estimasi untuk GDP Q2 akan direvisi naik akibat data pengiriman. Laporan ini, digabungkan dengan laporan ISM sebelumnya, mengindikasikan ekonomi AS tidak akan berkontraksi di Q2 2008, meskipun masih dibawah trend. Laporan kemarin tentunya mendukung pandangan Fed terhadap ekonomi. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang kuat dapat mengatasi dampak dari resesi perumahan AS dan kekacauan sektor kredit.
Fed' Stern: Kenaikan Suku Bunga Merupakan Kunci Untuk Mengendalikan Inflasi
Salah satu pejabat tinggi Fed pada hari Rabu menginginkan kenaikan suku bunga AS dan untuk mengendalikan inflasi bank sentral harus mengurangi kebijakan moneter yang longgar secara bertahap. "Ekspektasi inflasi masih terkendali saat ini, yang cukup melegakan," kata Presiden Fed of Minneapolis Gary Stern kepada
Neraca Barang Zona Eropa
Neraca barang zona Eropa menunjukkan angka deficit di bulan Maret 2008, yakni -7.8 M euro setelah surplus 8.1M euro di Februari, menurut ECB di hari Rabu. Defisit neraca dagang musiman mencapai 15.3 M euro di Maret. Sementara surplus neraca dagang untuk Februari direvisi naik 7.5 M euro dari 4.3 M euro. Karena zona Eropa merupakan ekonomi berorientasi ekspor dan sangat tergantung pada ekspornya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, maka defisit ini akan berdampak negatif pada mata uangnya.
Inflasi Mei Jerman Naik Melewati Prediksi
Indeks harga konsumen (CPI) Jerman naik 3.0% bulan lalu setelah menguat 2.6% di Maret. Kenaikan tajam harga minyak hingga $135.09/barel pada 22 Mei mendorong inflasi Jerman dan 15 ekonomi negara euro lainnya, yang mengurangi daya beli konsumen. Inflasi Jerman telah melewati batas ECB di bawah 2% dalam setahun ini karena penguatan euro tidak dapat mengimbangi kenaikan harga minyak dan pangan. Anggota dewan ECB Jerman, Axel Weber, mengungkapkan bahwa bank dapat menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. ECB harus terkesan hawkish untuk mengatasi naiknya harga minyak dan menjaga kredibilitas anti-inflasinya.
Eksportir minyak utama,
Harga Impor Jerman Naik Seiring Meroketnya Biaya Energi
Harga impor Jerman, indikator dini inflasi, naik lebih dari perkiraan di bulan April seiring biaya energi meroket kembali. Harga naik 0.9% dari Maret, yang menguat 0.4%. Dari tahun sebelumnya, harga naik 5.7%. Minimnya cadangan energi di kawasan Eropa, terutama minyak, menjadi ancaman terbesar ekonomi. Minyak berperan besar inflasi yang tinggi, yang menyebabkan kenaikan harga keseluruhan. Pengeluaran konsumen Jerman akan semakin berkurang. Hal ini terlihat pada angka penjualan ritel dan kepercayaan konsumen, yang cenderung menurun.
Produksi Jepang Kemungkinan Jatuh, Inflasi Bertahan Di Level Tinggi
Produksi pabrik Jepang mungkin jatuh di April untuk bulan ke dua-nya terkait perlambatan A.S mengguncang permintaan dunia dan tingginya harga energi memangkas laba korporasi. Inflasi bertahan dikisaran tertinggi dalam satu dekade, menurut ekonom. Output merosot 0.5 % dari bulan Maret, ketika anjlok 3.4 %, penurunan terbesar dalam
RBA Akan Menaikkan Suku Bunga
Bank sentral Australia akan menaikkan bunga pinjaman tahun ini ke level tertinggi sejak 1992 untuk meredam kencangnya inflasi inti dalam 17 tahun, menurut Australia & New Zealand Banking Group Ltd., bank terbesar ke-tiga di Australia. Gubernur Reserve Bank of Australia, Glenn Stevens bersama dewan-nya akan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin menjadi 7.75 % di semester dua 2008, ujar Sally Auld, analis suku bunga senior pada ANZ di Sydney. ``Meski ekonomi menandakan perlambatan, tekanan inflasi umumnya naik di 2008, yang beresiko pada prakiraan harga konsumen bank sentral yang akan jatuh dibawah 3 persen di 2010, menurut Auld.
Nikkei Jatuh 1.3 persen, Saham Tambang Turun Akibat Minyak
Indeks Nikkei Jepang jatuh 1.3 % di hari Rabu, seiring saham tambang seperti Mitsubishi Corp turun setelah merosotnya harga minyak. Dalam aksi jual besar-besaran, Toshiba Corp diantara yang bertahan, bertambah gain setelah disebutkan Westinghouse dan mitranya Shaw Group telah menandatangani kesepakatan untuk membangun dua unit nuklir baru di Carolina Selatan. Investor ritel mulai berdatangan, namun pasar masih terhambat masalah energi.
Bursa Seoul ditutup turun 1% pada hari Rabu, kembali ke daerah negatif setelah sempat menguat, dimana sektor teknologi jatuh akibat tekanan inflasi yang mengimbangi penguatan sektor penerbangan. Saham LG jatuh dipicu spekulasi bahwa perusahaan berminat membeli unit perlengkapan GE, turun 3.6% ke 134,000 won.
Saham Blue-Chips Hong Kong Tenggelam Bersama CNOOC; Investor Menunggu Data AS
Indeks Hong Kong tergelincir pada hari Rabu, mengikuti pelemahan pasar regional, dimana investor berhati-hati dengan ketidakpastian di Cina dan data durable goods AS. Berbaliknya harga minyak mendongkrak sektor penerbangan dan pengilangan minyak, tapi membebani produsen minyak seperti Cina. Investor juga tidak yakin dengan dampak gempa susulan di Cina terhadap inflasi.
No comments:
Post a Comment