Monday, March 17, 2008

News on Mar 17th, 2008

Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Tingkat kepercayaan konsumen AS tenggelam pada 16 tahun terendah di bulan Maret dan penduduk Amerika terpukul akibat tingginya inflasi seiring ekonomi menuju resesi.
  • Consumer Prices zona Eropa dan upah naik lebih dari prediksi para ekonom, mengakibatkan bank sentral hanya memiliki sedikit ruang untuk menurunkan suku bunga meskipun pertumbuhan ekonomi melambat.
  • Lemahnya dollar menimbulkan serangkaian masalah di penjuru dunia, mulai dari Jepang, dimana kuatnya yen menurunkan ekspor dan menimbulkan pelambatan atau resesi.
  • Bear Stearns mengamankan pendanaan dari JP Morgan dan Federal Reserve Bank Of New York.
  • Jumlah aset yang dihapus serta kerugian kredit dilaporkan industri ini telah mencapai setidaknya $38 milyar, hanya sedikit lebih rendah dari klaim Katrina sebesar $41.1 milyar.
Tingkat Kepercayaan Konsumen AS
Tingkat kepercayaan konsumen AS tenggelam pada 16 tahun terendah di bulan Maret dan penduduk Amerika terpukul akibat tingginya inflasi seiring ekonomi menuju resesi. Indeks sentiment awal yang dikumpulkan oleh Univ.Michigan berkurang menjadi 70.5 jadi 70.8 di Februari. Angka ini terendah semenjak Februari 1992 dan dibandingkan dengan rata-rata 85.6 di tahun 2007. Survey pollin gkonsumen oleh Michigan mengekspetasikan rate inflasi sebesar 4.5 persen dalam setahun dibandingkan 3.6 persen proyeksi di bulan Februari. Indeks ekspektasi, dimana sering dilihat oleh para ekonom sebagai indikator spending konsumen ke depan, jatuh hingga 61.4 dari 62.4 bulan lalu. Ukuran current condition, yang merefleksikan persepsi Amerika atas situasi finansialnya naik menjadi 84.6 dari 83.8. “Negatif Untuk Saham/Carry Trade”

Consumer Price Eropa Naik di Luar Perkiraan
Consumer Prices kawasan Eropa dan upah naik lebih dari prediksi para ekonom, mengakibatkan bank sentral hanya memiliki sedikit ruang untuk menurunkan suku bunga meskipun pertumbuhan ekonomi melambat. Harga konsumen di kawasan Eropa naik 3.3% di Februari, lebih dari estimasi 29 Februari dan ekspektasi ekonom. Pertumbuhan biaya tenaga kerja melaju di kwartal keempat hingga tertinggi semenjak 2006, ditunjukkan laporan terpisah. Para ekonom akhirnya membuang kemungkinan pemangkasan suku bunga tahun ini seiring harga energi yang meroket. Presiden ECB Jean-Claude Trichet minggu lalu menolak spekulasi reduksi suku bunga dengan menegaskan komitmen bank sentral untuk menjaga kestabilan harga meskipun pertumbuhan ekonomi menuju pelambatan. “Positif Untuk Euro”

Eksportir Jepang Menghadapi Resiko Seiring Melemahnya Dollar
Dollar terjun lebih dalam, level terendah terhadap euro dan, untuk pertama kalinya sejak 1995, lebih rendah dari 100 yen. Lemahnya dollar menimbulkan serangkaian masalah di penjuru dunia, mulai dari Jepang, dimana kuatnya yen menurunkan ekspor dan menimbulkan pelambatan atau resesi di perekonomian dunia No. 2. Bagi Jepang, efek lemahnya dolar datang di saat yang tidak tepat. Meskipun dengan pertumbuhan yang sedang selama 6 tahun, konsumen masih belum membuka dompetnya. Jepang rentan akan fluktuasi mata uang karena perekonomiannya yang bergantung terhadap ekspor utuk pertumbuhan. Ekonomi Jepang tumbuh 2.1% tahun lalu, dan lebih dari setengah pertumbuhan datang dari ekspor. Lemahnya dollar membuat produk perusahaan Jepang lebih maha di luar negri, karena turunnya pendapatan dalam dollar yang harus dikonversikan ke yen.

JP Morgan, NY Fed Sediakan Dana Bagi Bearn Stearns
JPMorgan Chase & Co mengungkapkan kemarin, bekerja sama dengan Fed of New York, setuju meyediakan pendanaan bagi Bear Stearns, sebanyak yang dibutuhkan, selama 28 hari. Fed, melalui discount window, akan menyediakan pembiayaan yang tidak mengikat kepada JPMorgan Chase, kata bank komersil itu. JPMorgan Chase juga bekerja sama dengan Bear Stearns mengamankan pendanaan permanen atau alternatif lainnya bagi perusahaan itu. Alan Schwartz, presiden dan CEO Bear Stearns, berkata dalam pernyataan yang berbeda: "Kami mengambil langkah ini untuk mengembalikan kepercayaan terhadap kami di pasar, menguatkan likuiditas kami dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya." Fed fund futures kembali mengantisipasi 94 persen kemungkinan pangkas 75bp, naik dari 64 persen di hari Kamis. Bagaimanapun, jika The Fed bertindak dengan benar dan hendak mengakhiri pesimisme dan pengalihan resiko yang terjadi di pasar keuangan, mereka perlu memberikan kejutan pada pasar untuk memangkas suku bunga 100bp sekaligus. Negatif Untuk Keyakinan Wall Street Terhadap The Fed”

Kerugian Insurer Dari Subprime Mortgage Dekati Katrina
Kolapsnya pasar sub prime mortgage akan membawa rekor kerugian pada perusahaan asuransi, melebihi dampak Badai Katrina, bencana alam terburuk dalam sejarah Amerika. Jumlah aset yang dihapus serta kerugian kredit dilaporkan industri ini telah mencapai setidaknya $38 milyar, hanya sedikit lebih rendah dari klaim Katrina sebesar $41.1 milyar, yang mengakibatkan 1,500 penduduk meninggal dan separuh penduduk New Orleans menjadi tuna wisma di tahun 2005. American International Group Inc (AIG), insurer terbesar di dunia, melaporkan kerugian kwartal terbesar selama 89 tahun sejarahnya akibat penurunan investasi terkait mortgage. Metlife Inc dan Prudential Financial Inc, penjamin jiwa terbesar di Amerika, juga menambah aset paper tersebut sebelum sektor perumahan hancur karena di sektor tersebut memberikan return lebih besar dibanding obligasi pemerintah. Jika diasumsikan nilai rumah akan jatuh 40 persen dari harga tertinggi nya serta kegagalan bond insurer, Prudential mengestimasikan hampir $300 juta penghapus bukuan akan menjadi kerugian yang direalisasikan dalam 5 tahun ke depan.

Inflasi AS Masih Terkendali di Februari
Inflasi utama di Februari dan core CPI tidak berubah dari Januari. Harga konsumen naik 4% untuk 12 bulan hingga Februari, setelah kenaikan 4.3% dari tahun ke tahun dibanding bulan sebelumnya. Laporan hari ini akan semakin mempermudah langkah Fed untuk memangkas suku bunga nya kembali minggu depan dalam usahanya untuk membatasi kejatuhan pertumbuhan ekonomi. Petinggi Fed mengekspektasikan inflasi berada pada level moderat bulan mendatang, prediksi didukung oleh data CPI yang terakhir. Bagaimanapun, rekor baru pada harga minyak dan bahan bakar mengindikasikan masih ada resiko kenaikan harga. Harga barang impor juga naik dengan tajam beberapa bulan terakhir searah dengan dollar yang jatuh – merupakan resiko inflasi yang lain.

Inflasi Jerman Tetap di Ambang Batas ECB
Inflasi di Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, tetap berada diatas limit ECB untuk 12 bulan di Februari seiring nilai tukar Euro yang terapresiasi gagal untuk mengimbangi kenaikan harga energi. Rate inflasi tidak berubah dari Januari sebesar 2.9% menegaskan estimasi dari 29 Februari. Sementara untuk Januari harga naik 0.5%. Kenaikan Euro menyentuh rekor telah mengurangi harga barang impor, biaya minyak juga meroket hingga level tertinggi, menyentuh $111/barel hari Jumat. Target Bank sentral untuk mempertahankan kenaikan harga konsumen dibawah 2%. “Positif untuk Euro”

Bernanke-Fed Coba Bantu Debitur
Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke, Jumat, menjamin bank sentral AS akan terus berusaha mengurangi kerusakan dari gelombang penyitaan rumah, yang dia katakan sebagian dari peminjaman yang ceroboh. “Terlalu banyak peminjaman di tahun-tahun lalu yang tidak bertanggung jawab atau hati-hati,” katanya, tapi dia merasakan peminjaman ke peminjam yang kurang memenuhi persyaratan telah menguntungkan di masa lalu dan mungkin di masa depan. Bernanke mengatakan bank sentral AS akan melakukan yang terbaik untuk membantu para pemilik rumah yang kesulitan tapi mengakui hal itu tidak bisa menghilangkan semua penyitaan.

Indeks Jepang Ditutup Terendah 2-½ Tahun Seiring Pelemahan Dolar
Indeks Nikkei Jepang ditutup terendah dalam 2-½ tahun kemarin seiring jatuhnya dolar dibawah 100 yen, memperjelek eksportir seperti Toyota Motor Corp. Pemain pasar mengatakan tidak ada yang membeli meskipun harga Nikei sangat murah, dan kecemasan apakah penguatan Wall Street bertahan lama. Intrik politik penerus gubernur Bank of Japan Toshihiko Fukui, yang habis jabatannya kurang dari seminggu, juga melemahkan pasar. "Saya tidak yakin bank sentral akan mengintervensi pasar, tapi ini adalah saat dimana mereka harus mempererat komunikasi, sehingga tidak adanya gubernur akan terlihat tidak begitu bagus" kata Koichi Ogawa, pimpinan manejer portfolio di Daiwa SB Investments.

Indeks Seoul Turun 0.95%, Didorong Pembuat Baja
Indeks Seoul jatuh 0.95% kemarin dalam choppy trading, menghapuskan keuntungan sebelumnya, karna menurunnya POSCO dan pembuat baja lainnya akibat naiknya harga logam dan melemahnya mata uang dalam 26 bulan terakhir. Tapi, pembuat mobil seperti Hyundai Motor mencatatkan keuntungan karna melemahnya won yang membuat mobil Korea Selatan lebih kompetitif di luar negri. "Perusahaan seperti POSCO tidak hanya dibebankan naiknya harga bahan baku tapi juga meningkatnya beban utang dalam bentuk dollar," kata Moon Jung-up, analis di Daishin Securities. "Kecenderungan pengetatan moneter Cina juga memberikan sentimen negatif bahwa permintaan baja dari Cina mungkin melemah," tambahnya.

No comments: