Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.
RINGKASAN
Sektor Manufaktur Melemah
Indeks Manufaktur ISM jatuh menjadi 48.3 dari 50.7 di bulan Januari. Angka 50 adalah pembatas antara kontraksi dan ekspansi. Resesi perumahan dapat berimbas pada ekonomi keseluruhan, memaksa konsumen memangkas pengeluaran. Sebagai hasil, pabrikan kemungkinan akan mengurangi produksi furniture, automobile dan keperluan lainnya. Sementara indikasi kontraksi terjadi pada manufaktur, laporan tersebut juga mengindikasikan ekonomi mengalami ekspansi untuk 73 bulan berturut-turut. Angka diatas 42 masih menunjukkan ekspansi ekonomi keseluruhan. Perincian komponen tersebut juga membuka data pemesanan baru berkontraksi lebih cepat, produksi semakin melambat, pekerja berkontraksi lebih cepat juga, sementara harga semakin rendah, dan Ekspor semakin melambat dan Impor berkontraksi. Sementara data Construction Spending jatuh dengan tajam, secara keseluruhan konstruksi privat jatuh 2.2%, penurunan bulanan terbesar semenjak Januari 1994.
Situasi Politis Menghambat Pemilihan Gubernur BOJ Baru
Pemilihan Gubernur Bank Sentral Jepang yang baru terhambat oleh situasi politis, meningkatkan kemungkinan penunjukkan di luar kejutan atau periode tanpa Gubernur sama sekali. Kegagalan menunjuk Gubernur yang baru pada saat ini sedikit imbasnya untuk jangka pendek ke depan, seiring BOJ saat ini tidak diharapkan untuk merubah kebijakan moneternya selama beberapa bulan – kemungkinan hingga tahun depan. Namun penundaan dapat mengurangi kepercayaan manajemen ekonomi Jepang, di saat bersamaan investor asing telah menjual saham Jepang. Penunjukkan di luar kejutan dapat menimbulkan perubahan kebijakan BOJ untuk menggunakan tingkat suku bunga yang rendah untuk mengatasi inflasi yang rendah. Bulan lalu pemerintah diharapkan menominasikan deputi BOJ, Toshiro Muto sebagai pengganti Gubernur Fukui. Takuji Okubo, ekonom di Merril Lynch, menganggap “Ketidakpastian pengganti Gubernur BOJ belum menjadi perkembangan negative bagi ekonomi Jepang” dan hanya bersifat sementara. Namun tetap saja, investor internasional terlanjur khawatir terhadap manajemen ekonomi Jepang, dan periode tanpa Gubernur akan semakin memperburuk kekhawatiran tersebut.
Bagi The Fed, Resesi – Bukan Inflasi – Merupakan Ancaman Besar
Dua ketakutan yang melingkupi ekonomi AS: bahaya resesi dan inflasi yang meningkat. Sejauh ini sejarah mengindikasikan keduanya hampir tidak pernah terjadi pada saat yang bersamaan. Dan itu menjelaskan mengapa Fed, sementara ini, telah memfokuskan diri pada ancaman yang pertama daripada yang kedua. Petinggi Fed yakin bahwa siapapun yang mengatakan terlaksananya gara stagflasi tahun 1970-an (pertumbuhan stagnan sementara inflasi tinggi) telah salah dalam menginterpretasi pelajaran dekade lalu. Cobaan terbesar Bernanke dalam pemecahan anti-inflasi nya dapat terlihat bukan dari seberapa besar Beliau memangkas suku bunganya selama terjadi penurunan ekonomi, namun lebih ke seberapa cepat Beliau akan menaikkan suku bunga setelah itu. Maka Mengapa Fed lebih khawatir terhadap pertumbuhan dibanding inflasi? Pertama kenaikan harga komoditi dapat menjelaskan hal tersebut, bukan hanya dari inflasi keseluruhan tapi juga dari inflasi inti: kenaikan biaya energi diserap oleh barang dan jasa. Sejauh ini inflasi memang jatuh setelah resesi tahun 1969-70, 1973-75 dan 1980. Fed memang menaikkan suku bunga setelah inflasi naik, dan hasilnya resesi mendorong inflasi menurun. Namun akibat dari tekanan politis, bebas unsur tersebut dan keduanya, Fed sebenarnya tidak dapat mentolerir tingkat pengangguran yang tinggi dalam jangka waktu lama akhirnya menginjak rem moneternya, kemudian inflasi berada di level rendah lebih tinggi dibanding periode sebelumnya. Pekerja dan perusahaan sangat cepat beradaptasi pada inflasi yang tinggi. Dibutuhkan resesi tahun 1981 – 1982 untuk memecahkan psikologis resesi tersebut. Ketika inflasi naik, “sangat besar biayanya terhadap ekonomi” untuk menurunkannya kembali, kata Mr. Plosser dan pengalaman tahun 1970 menjadi argumentasi untuk perbalikan pemangkasan suku bunga seketika krisis terlewati.
Hambatan Reduksi Suku Bunga Trichet Datang Dari Perdagangan Eropa Timur
Ekonomi Eropa yang masih ekspansif memberikan waktu bagi Trichet untuk melalui inflasi yang buruk di wilayah tersebut selama dekade terakhir. Indikasi peningkatan pertumbuhan di 15 negara yang menggunakan mata uang Euro, sehingga menaikkan permintaan ekspor di timur Eropa dan negara berkembang lain. Hal tersebut memberikan ECB amunisi yang besar untuk memerangi inflasi dan memblokir kemungkinan penurunan suku bunga. ECB Trichet serta anggota dewan lainnya termasuk Axel Weber dari Jerman mengatakan permintaan di pasar seperti Timur Eropa dan Asia memberikan kompensasi atas dampak pelambatan ekonomi AS. Weber berargumen bahwa trader akan salah jika mengharapkan ECB mengikuti Fed dan BOE. “ECB menghadapi resiko inflasi tinggi, dan tidak seperti Fed yang tidak memperdulikan ancaman ini,” kata Dario Perkins, ekonom senior Eropa pada ABN Amro Holding di London.
Inflasi Eropa Bertahan di Level Tertinggi
Inflasi Eropa tetap terjaga di level tertinggi 3.2%, menambah tekanan bagi ECB untuk tidak merubah tingkat suku bunga nya meskipun pertumbuhan ekonomi memudar. Harga bahan pokok dan juga minyak mentah, masih naik menyentuh rekor sejak awal Januari, yang menjadikan tingkat inflasi masih diatas target ECB 2%. “Positif Untuk Euro”
Sektor Manufaktur UK Ekspansi Lebih dari Perkiraan
Pertumbuhan pabrikan Inggris terakselerasi lebih dari perkiraan ekonom di bulan Februari dan ukuran harga output naik di level tertinggi selama 9 tahun terakhir, menambahkan variable untuk pembuat kebijakan untuk menunggu terlebih dahulu sebelum melakukan pemangkasan suku bunga. Indeks berdasarkan survei lebih dari 600 manufaktur oleh CIPS naik menjadi 51.3 dari 50.7 bulan Januari.Para ekonom tadinya mengekspetasikan angka 51. Sementara indeks harga output naik menjadi 59.9, tertinggi semenjak adanya statistik ini tahun 1999. “Positif Untuk Pound”
Pertumbuhan Manufaktur Swiss Februari Melambat
Pertumbuhan sektor manufaktur Swiss di Februari melambat sejalan dengan ekonomi global mendingin mengurangi investasi dan naiknya harga energi menjadikan biaya produksi semakin mahal. Indeks Manufaktur jatuh menjadi 60.5 dari 61.6 bulan Januari, menurut Credit Suisse Group, 5 bulan terendah. “Negatif Untuk Swiss Franc”
Upah Jepang Menguat di Laju Tercepat Dalam 19 bulan
Data upah Jepang menguat di laju tercepat dalam 19 bulan di Januari, membantu para konsumen yang tengah menghadapi tingginya harga bahan bakar. Upah bulanan, termasuk lemburan dan tunjangan bonus, merangkak 1% dari setahun lalu, angka tercepat sejak Juni 2006, menurut Kementerian Tenaga kerja di Tokyo. Tunjangan bonus naik 12.1%. Gubernur Bank of Japan Toshihiko Fukui bulan lalu mengatakan bahwa siklus atas tingginya laba berpengaruh pada pendapatan rumah tangga dan pengeluaran kembali ``utuh,'' meski setelah upah jatuh di 2007. “Positif Untuk Yen Jepang”
Saham HongKong Jatuh,, Earnings Jadi Perhatian
Saham Hong Kong jatuh Senin, mengikuti jatuhnya saham luar negeri terkait dengan lemahnya ekonomi Amerika, sementara investor melihat kedepan akan membanjirnya sebagian besar corporate earnings yang keluar minggu ini, termasuk Cathay Pacific dan Hong Kong Exchanges and Clearing Ltd. Investor juga menunggu petunjuk dari pertemuan tahunan parlemen Cina yang bertujuan mengatasi inflasi dan langkah guna membantu menopang pasar saham, kata pialang.
Nikkei Jatuh 4%, Yen Naik Hantam Eksportir
Saham-saham Jepang jatuh 4%, Senin, dengan Nikkei di penutupan rendah selama 6 minggu seiring Honda Motor Corp dan eksportir lainnya terpukul oleh kuatnya yen di tengah kekhawatiran resesi Amerika. Kejatuhan sektor kredit juga memukul saham keuangan lainnya, tetapi penggerak utama pasar adalah penguatan Yen terhadap USD, menyebabkanTokyo secara tajam memiliki kinerja di bawah pasar Asia lainnya. Menguatnya yen mengurangi pendapatan eksportir Jepang dan Maret adalah bulan terakhir tahun fiskal Jepang - saat penting untuk laporan earning banyak perusahaan.
Saham Seoul Jatuh 2,3%; LG Turun
Saham-sahamSeoul merosot 2,3%, Senin, terkait resesi Amerika yang memukul LG dan perusahaan keuangan yang jatuh pada penghapusan piutang sektor keuangan dunia. Hwang Chang-joong, analis Woori Investment & Securities berkata ”Kejatuhan tersebut akan semakin dalam bila pasar Amerika yang lemah mengakibatkan semakin lemahnya USD dan naiknya harga bahan mentah.”
RINGKASAN
- Indeks Manufaktur ISM jatuh menjadi 48.3 dari 50.7 di bulan Januari
- Pemilihan Gubernur Bank Sentral Jepang yang baru terhambat oleh situasi politis
- Mengapa Fed lebih khawatir terhadap pertumbuhan dibanding inflasi?
- Weber berargumen bahwa trader akan salah jika mengharapkan ECB mengikuti Fed dan Bank of England
Sektor Manufaktur Melemah
Indeks Manufaktur ISM jatuh menjadi 48.3 dari 50.7 di bulan Januari. Angka 50 adalah pembatas antara kontraksi dan ekspansi. Resesi perumahan dapat berimbas pada ekonomi keseluruhan, memaksa konsumen memangkas pengeluaran. Sebagai hasil, pabrikan kemungkinan akan mengurangi produksi furniture, automobile dan keperluan lainnya. Sementara indikasi kontraksi terjadi pada manufaktur, laporan tersebut juga mengindikasikan ekonomi mengalami ekspansi untuk 73 bulan berturut-turut. Angka diatas 42 masih menunjukkan ekspansi ekonomi keseluruhan. Perincian komponen tersebut juga membuka data pemesanan baru berkontraksi lebih cepat, produksi semakin melambat, pekerja berkontraksi lebih cepat juga, sementara harga semakin rendah, dan Ekspor semakin melambat dan Impor berkontraksi. Sementara data Construction Spending jatuh dengan tajam, secara keseluruhan konstruksi privat jatuh 2.2%, penurunan bulanan terbesar semenjak Januari 1994.
Situasi Politis Menghambat Pemilihan Gubernur BOJ Baru
Pemilihan Gubernur Bank Sentral Jepang yang baru terhambat oleh situasi politis, meningkatkan kemungkinan penunjukkan di luar kejutan atau periode tanpa Gubernur sama sekali. Kegagalan menunjuk Gubernur yang baru pada saat ini sedikit imbasnya untuk jangka pendek ke depan, seiring BOJ saat ini tidak diharapkan untuk merubah kebijakan moneternya selama beberapa bulan – kemungkinan hingga tahun depan. Namun penundaan dapat mengurangi kepercayaan manajemen ekonomi Jepang, di saat bersamaan investor asing telah menjual saham Jepang. Penunjukkan di luar kejutan dapat menimbulkan perubahan kebijakan BOJ untuk menggunakan tingkat suku bunga yang rendah untuk mengatasi inflasi yang rendah. Bulan lalu pemerintah diharapkan menominasikan deputi BOJ, Toshiro Muto sebagai pengganti Gubernur Fukui. Takuji Okubo, ekonom di Merril Lynch, menganggap “Ketidakpastian pengganti Gubernur BOJ belum menjadi perkembangan negative bagi ekonomi Jepang” dan hanya bersifat sementara. Namun tetap saja, investor internasional terlanjur khawatir terhadap manajemen ekonomi Jepang, dan periode tanpa Gubernur akan semakin memperburuk kekhawatiran tersebut.
Bagi The Fed, Resesi – Bukan Inflasi – Merupakan Ancaman Besar
Dua ketakutan yang melingkupi ekonomi AS: bahaya resesi dan inflasi yang meningkat. Sejauh ini sejarah mengindikasikan keduanya hampir tidak pernah terjadi pada saat yang bersamaan. Dan itu menjelaskan mengapa Fed, sementara ini, telah memfokuskan diri pada ancaman yang pertama daripada yang kedua. Petinggi Fed yakin bahwa siapapun yang mengatakan terlaksananya gara stagflasi tahun 1970-an (pertumbuhan stagnan sementara inflasi tinggi) telah salah dalam menginterpretasi pelajaran dekade lalu. Cobaan terbesar Bernanke dalam pemecahan anti-inflasi nya dapat terlihat bukan dari seberapa besar Beliau memangkas suku bunganya selama terjadi penurunan ekonomi, namun lebih ke seberapa cepat Beliau akan menaikkan suku bunga setelah itu. Maka Mengapa Fed lebih khawatir terhadap pertumbuhan dibanding inflasi? Pertama kenaikan harga komoditi dapat menjelaskan hal tersebut, bukan hanya dari inflasi keseluruhan tapi juga dari inflasi inti: kenaikan biaya energi diserap oleh barang dan jasa. Sejauh ini inflasi memang jatuh setelah resesi tahun 1969-70, 1973-75 dan 1980. Fed memang menaikkan suku bunga setelah inflasi naik, dan hasilnya resesi mendorong inflasi menurun. Namun akibat dari tekanan politis, bebas unsur tersebut dan keduanya, Fed sebenarnya tidak dapat mentolerir tingkat pengangguran yang tinggi dalam jangka waktu lama akhirnya menginjak rem moneternya, kemudian inflasi berada di level rendah lebih tinggi dibanding periode sebelumnya. Pekerja dan perusahaan sangat cepat beradaptasi pada inflasi yang tinggi. Dibutuhkan resesi tahun 1981 – 1982 untuk memecahkan psikologis resesi tersebut. Ketika inflasi naik, “sangat besar biayanya terhadap ekonomi” untuk menurunkannya kembali, kata Mr. Plosser dan pengalaman tahun 1970 menjadi argumentasi untuk perbalikan pemangkasan suku bunga seketika krisis terlewati.
Hambatan Reduksi Suku Bunga Trichet Datang Dari Perdagangan Eropa Timur
Ekonomi Eropa yang masih ekspansif memberikan waktu bagi Trichet untuk melalui inflasi yang buruk di wilayah tersebut selama dekade terakhir. Indikasi peningkatan pertumbuhan di 15 negara yang menggunakan mata uang Euro, sehingga menaikkan permintaan ekspor di timur Eropa dan negara berkembang lain. Hal tersebut memberikan ECB amunisi yang besar untuk memerangi inflasi dan memblokir kemungkinan penurunan suku bunga. ECB Trichet serta anggota dewan lainnya termasuk Axel Weber dari Jerman mengatakan permintaan di pasar seperti Timur Eropa dan Asia memberikan kompensasi atas dampak pelambatan ekonomi AS. Weber berargumen bahwa trader akan salah jika mengharapkan ECB mengikuti Fed dan BOE. “ECB menghadapi resiko inflasi tinggi, dan tidak seperti Fed yang tidak memperdulikan ancaman ini,” kata Dario Perkins, ekonom senior Eropa pada ABN Amro Holding di London.
Inflasi Eropa Bertahan di Level Tertinggi
Inflasi Eropa tetap terjaga di level tertinggi 3.2%, menambah tekanan bagi ECB untuk tidak merubah tingkat suku bunga nya meskipun pertumbuhan ekonomi memudar. Harga bahan pokok dan juga minyak mentah, masih naik menyentuh rekor sejak awal Januari, yang menjadikan tingkat inflasi masih diatas target ECB 2%. “Positif Untuk Euro”
Sektor Manufaktur UK Ekspansi Lebih dari Perkiraan
Pertumbuhan pabrikan Inggris terakselerasi lebih dari perkiraan ekonom di bulan Februari dan ukuran harga output naik di level tertinggi selama 9 tahun terakhir, menambahkan variable untuk pembuat kebijakan untuk menunggu terlebih dahulu sebelum melakukan pemangkasan suku bunga. Indeks berdasarkan survei lebih dari 600 manufaktur oleh CIPS naik menjadi 51.3 dari 50.7 bulan Januari.
Pertumbuhan Manufaktur Swiss Februari Melambat
Pertumbuhan sektor manufaktur Swiss di Februari melambat sejalan dengan ekonomi global mendingin mengurangi investasi dan naiknya harga energi menjadikan biaya produksi semakin mahal. Indeks Manufaktur jatuh menjadi 60.5 dari 61.6 bulan Januari, menurut Credit Suisse Group, 5 bulan terendah. “Negatif Untuk Swiss Franc”
Upah Jepang Menguat di Laju Tercepat Dalam 19 bulan
Data upah Jepang menguat di laju tercepat dalam 19 bulan di Januari, membantu para konsumen yang tengah menghadapi tingginya harga bahan bakar. Upah bulanan, termasuk lemburan dan tunjangan bonus, merangkak 1% dari setahun lalu, angka tercepat sejak Juni 2006, menurut Kementerian Tenaga kerja di Tokyo. Tunjangan bonus naik 12.1%. Gubernur Bank of Japan Toshihiko Fukui bulan lalu mengatakan bahwa siklus atas tingginya laba berpengaruh pada pendapatan rumah tangga dan pengeluaran kembali ``utuh,'' meski setelah upah jatuh di 2007. “Positif Untuk Yen Jepang”
Saham HongKong Jatuh,, Earnings Jadi Perhatian
Saham Hong Kong jatuh Senin, mengikuti jatuhnya saham luar negeri terkait dengan lemahnya ekonomi Amerika, sementara investor melihat kedepan akan membanjirnya sebagian besar corporate earnings yang keluar minggu ini, termasuk Cathay Pacific dan Hong Kong Exchanges and Clearing Ltd. Investor juga menunggu petunjuk dari pertemuan tahunan parlemen Cina yang bertujuan mengatasi inflasi dan langkah guna membantu menopang pasar saham, kata pialang.
Nikkei Jatuh 4%, Yen Naik Hantam Eksportir
Saham-saham Jepang jatuh 4%, Senin, dengan Nikkei di penutupan rendah selama 6 minggu seiring Honda Motor Corp dan eksportir lainnya terpukul oleh kuatnya yen di tengah kekhawatiran resesi Amerika. Kejatuhan sektor kredit juga memukul saham keuangan lainnya, tetapi penggerak utama pasar adalah penguatan Yen terhadap USD, menyebabkan
Saham Seoul Jatuh 2,3%; LG Turun
Saham-saham
No comments:
Post a Comment