Friday, February 22, 2008

News on Feb 22nd, 2008

Bila dalam Blog ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di Blog ini.


RINGKASAN

  • Laporan pasar tenaga kerja yang turun menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja berlanjut, kenaikkan pengangguran dan inflasi menjadikan dilema bagi Bernanke.
  • Dolar melemah setelah jatuhnya indeks US factory activity business.
  • Ekspor Jepang, mesin yang menggerakan hampir setengah dari ekspansi ekonomi kuartal terakhir, naik 7.7%.
  • Presiden ECB Trichet mengakui ada resiko penurunan pertumbuhan yang berarti Zona Eropa tidak lagi kebal terhadap pelambatan AS.
  • A.S. menghadapi kombinasi tidak menyenangkan antara ancaman resesi dan inflasi yang terus naik yang menimbulkan kekuatiran akan terjadi stagflasi.
Pasar Tenaga Kerja Masih Lemah
Jumlah penduduk AS yang mendaftar untuk pertama kali untuk klaim ansuransi pengangguran turun minggu lalu, sementara tetap dalam range yang memberi sinyal lemahnya pasar tenaga kerja. Jumlah orang yang mendapat klaim menyentuh level 2 1/2-tahun tertinggi. Initial jobless claims berkurang 9,000 menjadi 349,000 akhir minggu 16 Feb., dari revisi 358,000 minggu lalu yaitu 10,000 lebih banyak dari yang dilaporkan sebelumnya., kata Departemen Tenaga Kerja kemarin di Washington. Klaim 4 minggu moving average, ukuran yang tidak terlalu fluktuaktif, naik ke 360,500, tertinggi sejak Oktober 2005. "Angka-angka ini menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja berlanjut, kenaikkan penggangguran dan inflasi menjadikan dilema bagi Bernanke."

Survei Leading Indicators/Philly Fed Business
Dewan konferensi mengumumkan kemarin bahwa indeks leading A.S turun 0.1% di Januari. Indeks leading turun untuk 4 bulan beruntun. Survei Desember -0.2% direvisi naik ke -0.1%. Aktivitas di sektor manufatur wilayah ini berlanjut melemah bulan ini, menurut perusahaan yang disurvei untuk Survei Business Outlook Februari. Ukuran untuk kondisi manufaktur survei, indeks difusi current activity, jatuh dari -20.9 di Januari ke -24.0 bulan ini. S&P 500 jatuh 4 poin setelah laporan keluar dan mata uang Carry Trade turun. Pedagang telah membeli obligasi sepanjang pagi, yang mengindikasikan aksi penyelamatan.”

Pertumbuhan Ekspor Jepang Diluar Perkiraan Melesat Ke 7.7%
Pertumbuhan ekspor Jepang diluar perkiraan meningkat di Januari, seiring menguatnya permintaan untuk kendaraan dan baja dari Cina dan Rusia membuat jatuhnya penjualan A.S. Ekspor, mesin penggerak hampir separuh dari ekspansi ekonomi kuartal lalu, menguat 7.7 persen, dari Desember sebesar 6.9 persen, menurut Kementerian Keuangan di Tokyo kemarin. Estimasi median atas 18 ekonom yang di survei Bloomberg adalah meningkat 6.6 persen. Pengiriman ke Asia dan Eropa menguat ke rekor di bulan itu, akibat tumbuhnya kelas konsumen di Cina, India dan Russia menciptakan pelanggan baru bagi eksportir termasuk Mitsubishi Motors Corp. dan Matsushita Electric Industrial Co. Ekspor ke A.S jatuh untuk lima bulan terakhir ditengah buruknya sektor perumahan dalam 26 tahun. ``Berita bagusnya adalah tujuan ekspor produk Jepang jauh lebih tersebar,'' ujar Jan Lambregts, kepala riset Asia pada Rabobank International di Hong Kong.

Peringatan Dari ECB Pengaruhi Euro
Setiap hari, ECB secara perlahan mengubah pandangannya. Awal bulan ini, Presiden ECB Trichet mengakui bahwa ada resiko penurunan pertumbuhan yang artinya Zona Eropa tidak kebal lagi terhadap pelambatan AS. Anggota ECB Garganas melangkah lebih lanjut dengan mengatakan bahwa pasar kredit dapat menimbulkan dampak lebih besar pada pertumbuhan Zona Eropa daripada yang diantisipasi sebelumnya yang menghasilkan pertumbuhan tercepat di PPI Jerman dalam 13 bulan. Jerman sedang menghadapi tekanan yang sama dari harga makanan dan energi yang tinggi. Seperti yang terjadi di seluruh dunia yang merupakan alasan utama mengapa ECB tidak akan memotong suku bunga hingga mereka tidak memiliki alternatif lain.

Kembalinya Kertakutan Akan Stagflasi
A.S. menghadapi kombinasi tidak menyenangkan antara ancaman resesi dan inflasi yang terus naik yang menimbulkan kekuatiran akan stagflasi, kondisi yang tidak pernah terlihat sejak 1970an. Inflasi naik. Kemarin Departemen Tenaga Kerja melaporkan CPI AS naik 0.4% di January dan telah naik 4.3% sepanjang 12 bulan, dekat 16 tahun tertinggi. PAda hari yang sama mengingatkan kemungkinan resesi. Fed meyatakan bahwa pemegang kebijakan menurunkan prediksi mereka tentang pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi antara 1.3% dan 2%, 0.5% poin di bawah angka prediksi mereka, di Oktober. Mereka mengecam pelambatan lanjutan yang membuat jatuhnya harga rumah, standar peminjaman yang lebih ketat dan tingginya harga minyak. Mereka memperingatkan performa ekonomi akan jatuh. Yang sangat penting, kenaikkan gaji tidak bertambah. Karena Tenaga Kerja adalah komponen biaya terbesar dari bisnis, spiral gaji yang adalah awal kondisi untuk stagflasi.

Retail Sales UK Tertinggi 11 Bulan Terakhir
Data Retail Sales di UK naik dalam waktu hampir setahun di Januari seiring dengan toko-toko barang elektonik menarik perhatian Britons dengan potongan harga yang tinggi serta naiknya taguhan belanja makanan. Retal Sales naik 0,8% dari Desember, dimana Sales saat itu sedang turun 0,2%. Ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,3%. Dari tahun sebelumnya, Sales naik 5,6%. Britons dengan tagihan besar mempertahankan kebiasaan belanja mereka setelah harga rumah menjadi 3 kali lipat dalam satu decade dan Unemployment jatuh ke terendah sejak 1975. “Pound Positif”.

Inflasi Impor Melaju di Januari, Produsen Swiss
Harga produsen Swiss dan impor naik lebih tinggi dari perkiraan ekonom di Januari, menambahkan sinyal tekanan inflasi menghadang. Harga-harga untuk barang-barang pabrik dan pertanian sejalan dengan naiknya impor 3,7% dari tahun sebelumnya setelah naik 3% di Desember. Ekonom memperkirakan kenaikan 3,1%. Harga-harga naik 0,5% dari bulan sebelumnya. Konsumen Swiss berkemungkinan menghadapi kenaikan harga seiring perusahaan-perusahaan berniat untuk melalui biaya produksi yang tinggi yang memakan keuntungan mereka. Inflasi melaju ke 2,4% di Januari merusak batas stabilitas harga yang ditetapkan bank nasional Swiss 2% untuk pertama kali dalam hampir 12 tahun. Lainya melaporkan adanya kenaikan ekspor di Januari atas tumbuh pesatnya ekonomi mendorong permintaan barang seperti jam tangan dan mesin-mesin. Penjualan Luar Negeri yang disesuaikan dengan inflasi dan seasonal swings naik 1% dari Desember pada saat jatuh sebesar 2,7%. Dari tahun sebelumnya, ekspor disesuaikan untuk inflasi naik 0,2%. Trade Surplus naik sebesar 1,22 miliar franc ke 181,1 miliar franc. Pertumbuhan ekspor kemungkinan melambat tahun ini dimana ekspansi mereda di Amerika dan Eropa. Sejauh ini, pasar yang jelas tumbuh saat ini seperti China dan India membantu mendukung permintaan barang. “Positif untuk Swiss”

Sektor Resource Mengangkat Saham HK
Rekor kenaikan harga minyak mendorong kekhawatiran terhadap inflasi walau terjadi kenaikan pada pasar modal. Volume perdagangan saham Hong Kong masih tipis dengan berbagai ketidakyakinan. Bank sentral AS melakukan revisi pada pertumbuhan ekonominya menjadi lebih rendah di 2008. "Prospek jangka panjang sejauh ini masih dalam potensi bearish bagi index," ujar Alex Wong, direktur pada Ample Finance. "Ada potensi penurunan di bawah level 23,000 dalam minggu depan, dan 22,000 masih mungkin."

Saham Seoul Naik 1% Karena SK Tel, Gambaran Suku Bunga AS
Saham Seoul kembali mengalami lonjakan 1 persen pada transaksi hari kamis, terinspirasi oleh SK Telecom setelah pemerintah menyetujui pembelian senilai $1.2 billion terhadap hanaro telecom, di satu sisi solidnya performa atas Hewlett-Packard sektor tech seperti LG Electronics. Para pelaku pasar juga terinspirasi oleh adanya kemungkinan pemangkasan suku bunga dari U.S. Federal Reserve, dan memicu naiknya harga sektor komoditi.

Nikkei Naik Hampir 3% Karena Logam
Lonjakan logam membantu mendorong Marubeni Corp dan perdagangan lainnya, sementara harga minyak di kisaran rekor mengangkat penambang Nippon Oil Corp dan mitranya. Para pelaku pasar menyebutkan investor mengabaikan kekhawatiran inflasi yang biasanya beriringan dengan penguatan minyak dan emas dalam mendukung perolehan laba jangka pendek.

No comments: