Monday, April 30, 2007

FOKUS MINGGU INI

Mata Tertuju Pada Payrolls A.S, Inflasi Zona Eropa
Data inflasi A.S dan tenaga kerja akan menjadi perhatian khusus pada pasar minggu ini, seraya para investor memantau masukan selanjutnya pada prospek kebijakan moneter di ekonomi terbesar dunia. Di zona eropa, bisnis sentimen dan data inflasi akan dipantau sebagai sinyal penguatan ekonomi, sementara keputusan suku bunga bakal dirilis di Australia dan Swedia. Pasar diperkirakan kembali tenang di Jepang terkait liburan Golden Week. Pasar sempat goyang di hari Jumat setelah data menunjukkan pertumbuhan kuartal pertama A.S telah melambat ke laju paling pelan-nya dalam empat tahun, mengeraskan ekspektasi bahwa Federal Reserve A.S akan memangkas bunga pinjaman tahun ini dari 5.25 persen saat ini.

Fitur GDP melorotkan dollar ke rekor rendah terhadap mata uang tunggal Eropa seraya kekuatiran ekonomi A.S memberi reaksi melalui pasar forex. Data non-farm payrolls A.S Jumat depan diperkirakan menjadi agenda data A.S terpenting, sementara ukuran inflasi personal consumption expenditure (PCE) dari Federal Reserve dan fitur aktivitas bisnis juga akan menjadi fokus. "Sorotan untuk pasar adalah non-farm payrolls. Itu akan memberi Fed informasi tambahan benar tidaknya ekonomi A.S kehilangan momentum atau membawa daya dorong yang baik," kata David Brown, kata ekonom Eropa untuk Bear Stearns, di London.

Para ekonom yang dijajak Reuters memperkirakan laporan tenagakerja diluar sektor pertanian akan menunjukkan bahwa 100,000 pekerja bertambah di April, turun dari 180,000 di Maret. Laporan tenaga kerja ADP A.S, kadang sebagai angka pendahuluan terhadap non-farm payrolls juga akan diperhatikan. Manufaktur A.S dan indeks sektor jasa dari Institute for Supply Management dan data pending homes sales juga diperkirakan akan membantu menyita perhatian pada ekonomi bersama dengan data durable goods. Pimpinan Fed Ben Bernanke akan berpidato pada perdagangan bebas hari Selasa, sementara Timothy Geithner dari Fed New York dan Thomas Hoening dari Fed Kansas City akan bicara pada acara yang terpisah di hari Jumat.

Menyoroti Inflasi
Zona eropa diperkirakan akan terus mengumandangkan kuatnya pertumbuhan minggu ini, dengan sentimen bisnis dan data inflasi terlihat menopang sentimen bullish pada kebijakan moneter European Central Bank. Estimasi singkat pada inflasi harga konsumen euro zone diperkirakan menunjukkan harga menguat 1.8 persen di April. Indikator kepercayaan juga akan dirilis di hari Senin. Kepercayaan bisnis diperkirakan meningkat tipis ke 1.60 di April dari 1.55.

Dollar Melemah ke Level Rendah Sepanjang Sejarah vs Euro Setelah Data GDP
Dollar melemah ke level rendah sepanjang sejarah terhadap dollar di hari Jumat setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah dibanding perkiraan di kuartal pertama, mendu kung pandangan bahwa suku bunga pemerintah menuju lebih rendah tahun ini. Sementara Fed diperkirakan memangkas bunga untuk menopang pertumbuhan, bunga lebih tinggi diperkirakan ada di zona eropa dan Inggris, yang mendorong investor melakukan sell dollar. Dollar melemah ke level rendah sepanjang sejarah setelah data, mendorong euro ke $1.3683 dari $1.3650 sebelum data dirilis.

"Saya kira kita akan melihat 1.38 (di euro/dollar) tanpa terlalu banyak masalah. Bahkan data GDP AS yang dibawah perkiraan untuk kuartal pertama 1.8 persen benar-benar mengecewakan," kata Joe Trevisani, kepala analis pasar di FX Solutions, di Saddle River, New Jersey. "Ini membawa cerita pemotongan suku bunga terlihat jelas, namun Saya tidak yakin apakah ini merubah jadwalnya. Jika kita mendapati terjadi pemotongan bunga Saya masih mengira sepertinya paling cepat di kuartal ketiga," katanya. Futures suku bunga jangka pendek naik hari Jumat, mendorong peluang Fed melakukan pemotongan bunga selambatnya tahun ini.

Fokus Sepekan Saham Asia – Fokus ke Cina, Pasar Khawatir
Saham-saham Asia akan berjuang menentukan arah minggu ini, dengan perdagangan yang dinterupsi oleh liburan dan investor cemas besarnya kenaikan akhir-akhir ini akan mendorong pasar seperti Korea Selatan terlalu tinggi. Pemain pasar juga khawatir Beijing akan segera melakukan kebijakan pengetatan dengan data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama memanas dan inflasi harga konsumen lebih tinggi dari perkiraan.

"Kami akan mengingatkan klien kami bahwa pengetatan yang signifikan di Cina di tahun ini terjadi di Mei sama dengan 2004 dengan tingkat inflasi CPI lebih tinggi," kata analis Morgan Stanley Jonathan Garner. "Kami khawatir pada terluangnya kendali kuantatif pada pinjmanan dan atau kenaikan tajam suku bunga." Namun Garner mengatakan dalam laporannya bahwa dia masih melihat bullish pada prospek jangka panjang pada ekonomi Cina dan pasar saham.

Pendapatan korporat akan menjadi fokus di Korea Selatan, Singapura dan Taiwan, dimana perusahaam besar seperti pembuat auto Hyundai Motor Co., DBS Group Holdings, perbankan terbesar Asia, dan UMC, kontrak pembuat chip kedua terbesar dunia, akan menyampaikan laporan. Jepang tutup dengan rangkaina liburan sementara Cina istirahat melalui liburan Golden Week. Hong Kong, Korea Selatan, India, Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Philipina tutup pada 1 Mei.

Jepang : Saham kemungkinan tertahan dalam range sempit karena libur nasional, yang disebut Golden Week Jepang. Pasar hanya akan dibuka hari Selasa, mendorong pemain pasar untuk absen minggu ini, kata Yoku Ihara, manajer di departemen informasi investasi Retela Crea Securities. "Pasar memang dalam kondisi libur. Kami sepertinya melihat sedikit pergerakan," kata Ihara, menambahkan indeks Nikkei kemungkinan bergerak antara 17,200 dan 17,500.

Korea : Saham kemungkinan ringkih untuk turun dengan kondisi melambung di April, dengan investor yang tetap fokus rangkaian hasil pendapatan dari saham unggulan termasuk Kookmin Bank dan Hyundai Motor. Volume perdagangan juga akan turun, dengan tutupnya pasar Korea Selatan hari Selasa, sementara Jepang lebih banyak libur minggu ini, meskipun lanjutkan kenaikan pasar AS akan memberi dukungan. "Kendati trend naik masih kami lihat berlanjut, investor akan menjadi lebih berhati-hati dalam jangka pendek, dan peluang terjadinya koreksi cukup tinggi," kata Choo Hee-yeop, deputi general manager dari strategi asset managemen di Investasi Korea dan Sekuritas.

Hong Kong : Meskipun pasar keuangan Cina daratan akan tutup untuk liburan panjang, investor masih akan berada di sisi prospek berlanjutnya pengetatan dari Cina. Jangka pendek, ini akan berarti indeks saham utama Hong Hong akan terjebak di bawah level rekornya, walaupun ada rangkaian level tinggi di Shanghai dan Wall Street. "Saya melihat lebih banyak penurunan," kata Peter Pak, wakil president di BOC International.

No comments: